Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan memberikan pedoman pedoman pokok untuk mengembangkan kebudayann setinggi tingginya,agar manusia berbahagia di dunia dan akhirat.Islam sebagaimana tercamtum dalam alquran dan assunnah bahwasannya berperan sebagai penuntun perkembangan kehidupan manusia juga termasuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Dahulu, tepatnya pada abad ke-8 hingga dengan abad 12 M, umat Islam berada pada zaman keemasan. Zaman dimana ilmu pengetahuan dan peradaban Islam berkembang pesat mencapai puncaknya. Pada saat itu umat Islam menjadi pemimpin dunia karena perhatiannya yang sangat besar tidak hanya dari sisi ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmuilmu umum, dan ilmu-ilmu murni (natural-sciences).Â
Peralihan kekuasaan pemerintahan Islam dari Dinasti Umaiyah ke Dinasti Abbasiyah (750 M) merupakan peristiwa terpenting dalam sejarah peradaban Islam, yang tidak mungkin dapat dilupakan oleh insan akademik khususnya para sejarawan muslim. Hal tersebut karena dikemudian hari tidak hanya mampu memunculkan sebuah zaman keemasan.Â
Pada  hakikatnya  ilmu  pengetahuan  bertujuan  untuk  mencari  kebenaran  ilmiah  yang  sesuai  dengan  kaidah-kaidah ilmiah.  Dengan  ilmu  pengetahuan  maka  setiap  manusia  akan  bisa mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan penelitian ilmiah maupun dengan  bebagai cara lainnya.  Ilmu  pengetahuan dalam  Islam  dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan  kewajiban  manusia  sebagai  mahluk  Allah  SWT.  yang  berakal.  Â
Apresiasi umat islam terhadap ilmu pengetahuan sangatlah menakjubkan,sehingga melahirkan sosok para cendekiawan yang mempunyai pandangan yang menunjukkan adanya keterpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman.Â
  Asal mula dan puncak  perhatian umat islam pada ilmu pengetahuan
 Perhatian pada ilmu dan pengetahuan telah timbul sejak zaman rasulullah saw dengan cara menyelenggarakan kegiatan pendidikan.pada waktu masih di mekkah,kegiatan pendidikan secara sembunyi sembunyi dilakukan dirumah salah seorang sahabat nabi yang bernama al arqam,sehingga tempat itu dikenal dengan dar al arqam.
Pada zaman Harun Arrasyid dan al mamun ilmu pengetahuan mencapai puncaknya.Buku buku ilmu pengetahuan dan filsafat didatangkan dari bizantium dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa arab.kegiatan penerjemahan buku buku ini berlangsung selama satu abad.Bait al hikmah,yang didirikan al mamun,bukan hanya pusat penerjemahan tetapi juga akademi yang mempunyai perpustakaan.
Â
Dari sejak kelahirannya,islam dengan ajaran utamanya al quran dan assunah memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. kemudian,dari sejak zaman rasulullah hingga mencapai puncaknya di zaman kholifah abbasiyah al makmun bin harun arrasyid (pertengahan abad 9)umat islam menunjukan perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Faktor pendukung berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia islamÂ
-Agama Islam. Menurut Al-Hassan dan Hill, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini memberikan dorongan yang sangat kuat kepada umatnya untuk melakukan pencapaian-pencapaian di bidang sains dan teknologi.Alquran memerintahkan umat Islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surah Arrum [30] ayat 22; Albaqarah [2] ayat 164; Ali Imran [3] ayat 190-191; Yunus [10] ayat 5; dan al-An'am [6] ayat 97. Firman Allah SWT juga sering disertai pertanyaan afala ta'qilun dan afala tatafakkarun (tidakkah kamu sekalian berpikir).
Â
-Pemerintah yang berpihak pada ilmu pengetahuan. Howard R Turner dalam Sains Islam yang Mengagumkan mengatakan bahwa pencapaian di bidang sains dan teknologi sudah menjadi ciri-ciri umum semua dinasti Islam, baik itu dinasti kecil maupun besar. Hampir di setiap kota Islam, ketika itu, terdapat gerakan Arabisasi dan penerjemahan. Di samping itu, juga didirikan akademi-akademi, observatorium, dan perpustakaan.
Â
-Bahasa Arab. Sejak awal pemerintahan Dinasti Umayyah, ilmu pengetahuan dari Yunani dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Menurut Al-Hassan dan Hill, para sultan ketika itu sepenuhnya menyadari bahwa tidak mungkin ilmu pengetahuan berkembang di dunia Islam jika ilmu-ilmu tersebut tertulis dalam bahasa non-Arab.Â
Melalui aktivitas terjemahan itu, ilmu pengetahuan menyebar tidak hanya di kalangan penguasa dan intelektual, tetapi juga di masyarakat awam. Melalui penerjemahan itu pula, muncul banyak istilah sains dan teknologi yang baru dari bahasa Arab. Bahkan, bahasa ini dapat dipakai untuk mengekspresikan istilahistilah ilmu pengetahuan yang paling rumit sekalipun.
Â
-Pendidikan. Untuk memacu laju perkembangan ilmu pengetahuan itu, para khalifah mendirikan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, observatorium, dan perpustakaan. Perpustakaan yang sangat terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah bernama Bayt Al-Hikmah (Rumah Kearifan).Perpustakaan ini, seperti dicatat banyak sejarawan Islam, memberikan sumbangan yang penting dalam penerjemahan karya-karya ilmuwan dari Yunani dan India ke dalam bahasa Arab. Salah seorang penerjemah buku-buku matematika dari Yunani adalah Tsabit bin Qurrah (836-901).
Â
Penghormatan kepada ilmuwan. Al-Hassan dan Hill mencatat bahwa para ilmuwan pada era keemasan Islam mendapatkan perhatian yang besar dari kerajaan. Para ilmuwan masa itu dipenuhi kebutuhan finansialnya, bahkan diberi uang pensiun. Kebijakan ini diambil supaya mereka bisa mencurahkan waktu sepenuhnya untuk kegiatan mengajar, membimbing murid, menulis, dan meneliti.
Â
-Maraknya penelitian. Kerajaan mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian di berbagai bidang. Salah satu contohnya adalah riset ilmu matematika oleh al-Khawarizmi. Sang ilmuwan telah menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer dan masih tetap digunakan hingga sekarang. Angka nol yang ada saat ini kita kenal merupakan hasil penemuannya. Angka ini dibawa ke Eropa oleh Leonardo Fibonanci dalam karyanya Liber Abaci.
Â
Perdagangan internasional. Perdagangan internasional menjadi sarana komunikasi yang efektif antar peradaban dan mempercepat proses kemajuan teknologi. Misalnya, karena maraknya kegiatan dagang antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain di dunia, ditemukanlah teknologi navigasi.