Mohon tunggu...
Alwah Asaniah
Alwah Asaniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi BSA Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul Ulum Tasikmalaya

By Language we can dominate the world

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Worldview

29 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:45 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaitan woldview dengan bahasa, Humbolt membagi dalam dua istilah, yaitu weltanschauung dan weltansicht. weltanschauung didefinisikan sebagai kebutuhan inti manusia untuk menghasilkan bahasa dalam rangka mengembangkan kekuatan intelektual dalam memahami pandangan hidup. Sedangkan weltansicht beroperasi pada tingkat jauh lebih mendasar yang mengacu pada kontak pertama manusia dengan realitas dunia.Pendapat yang dikemukakan oleh Humbolt menunjukan bahwasannya bahasa memiliki peran dalam mengembangkan jaringan konsep untuk menginterpretasikan pemikiran dalam bentuk pandangan hidup. Dan juga memberikan konstribisi terhadap pengembangan pandangan hidup

Pada ayat Qof ayat 16 di atas ada kaitannya dengan konsep Tuhan,bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh, Kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yakni Allah Maha Mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, "jalan yang diridhai-Nya."

Dalam konsep Tuhan setiap agama memiliki konsep masing masing. Dalam konsep Islam, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Dalam agama Kristen konsep ketuhanan terdapat dalam Trinitas, yaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Yang mana Yesus Kristus dipandang sebagai Tuhan karena dipercaya bahwa Yesus merupakan Firman yang sudah jadi manusia. Dalam agama Buddha berbeda dengan konsep ketuhanan dalam agama lain, terlebih untuk agama samawi (Abrahamic religions). 

Di dalam kitab Sutta Pitaka, Udana VII, diterangkan bahwa Tuhan dalam bahasa Pali merupakan Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam. Subjek yang dipandang sebagai Tuhan sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan, tapi keadaan-Nya Maha Mutlak. Dalam agama Konghucu tidak bisa diperkirakan dan ditetapkan. Dalam Yijing diterangkan bahwa Tuhan adalah Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan); Maha Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng); Maha Pemurah, Maha Pemberi Rahmat, dan Maha Adil (Li); dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen).Sedangkan Tuhan dalam agama Hindu dikatakan sebagai Brahman dan Sang Hyang Widhi. Selain itu, pada dasarnya ketuhanan dalam agama Hindu adalah kepada Tuhan Yang Esa. Akan tetapi, sistem ketuhanannya terkoordinasi pada konsep Trimurti. Trimurti sendiri terbagi atas tiga sifat, yaitu Brahman, Wisnu, dan Siwa.

Kata "agama" dalam Bahasa Indonesia hampir berpadanan dengan kata "dien" dalam Bahasa Arab. Kata dien dalam Bahasa Arab dapat bermakna tradisi, adat, hukum maupun aturan. Addin juga diartikan sebagai daenun yang artinya hutang, yang dimaksud hutang disini adalah kita diciptakan dan hidup di dunia ini dengan hutang, dan cara untuk membayar hutang kita ini adalah dengan cara beribadah kepada Allah. Dengan demikian semestinya suatu agama merupakan suatu aturan yang lengkap yang mengatur segala aspek kehidupan manusia.

Agama dalam perspektif Islam. Dalam Islam agama harus mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mengingat Islam melalui kitab sucinya Al Qur'an telah mengklaim sebagai agama wahyu yang terakhir, maka Islam mengklaim bahwa dirinya mampu mengatur kehidupan manusia zaman saat kedatangannya maupun zaman sesudahnya tanpa terpengaruh perkembangan budaya manusia. Banyak fihak menyangsikan klaim kemampuan Islam untuk mengatur kehidupan sepanjang zaman, dengan alasan tidak ada satu agamapun yang sempurna. Namun demikian Islam sebagai agama wahyu tidak pernah merasa sangsi/ragu akan kemampuannya untuk mengemban manajemen kehidupan manusia sepanjang zaman.

Dalam perspektif Barat, yang namanya agama itu terbatas. Sifatnya itu privat, agama itu urusan masing-masing lah. Maka kalau kita liat di negara-negara sekuler, disana gaakan ada badan pemerintah yang ngurus urusan agama (kalau di Indonesia kan ada departemen agama), karena kalau ada badan yang ngurus agama, jatuhnya agama bukan lagi privat tapi jadi publik, engga sesuai sama perspektif sekuler.

Adapun tugas nabi dalam konsep agama Islam adalah sebagai berikut

1)Da'wahtun Nasi ila 'Ibadati Wahda. Menda'wahkan manusia untuk beribadah hanya kepada Allah dan melepaskan segala bentuk peribadahan selain Allah

2)Tabligh As Syari'ah Ar Rabbaniyyah. Menyampaikan syari'at Allah kepada manusia

3)Tabyin ma Nuziila min ad Din. Menjelaskan apa yang diturunkan oleh Allah dalam agama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun