jurnalisme menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi membawa perubahan pada dunia jurnalisme mulai dari media cetak hingga media online.
Perkembangan teknologi yang pesat di era digital mendorong kegiatanApa itu jurnalisme?
Sebelum membahas mengenai jurnalisme online dengan jurnalisme multimedia, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan jurnalisme.Â
Jurnalisme sendiri menurut Nurudin (2009:9) adalah suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan pengolahan dan pencarian informasi yang kemudian akan dibagikan dan disebarkan kepada publik/khalayak.Â
Jurnalisme merupakan sebuah profesi bagi seseorang yang bekerja pada bidang media khususnya media massa.Â
Selain itu juga Jurnalisme dapat dipahami sebagai catatan harian atau catatan yang meliputi kejadian tertentu karena berasal dari kata journal. Â
Jurnalisme tidak hanya menulis semata, namun juga meliput hal-hal yang riil dan fakta yang ada serta kegiatan dalam mencari bertanya mengenai berbagai hal yang terjadi (Luwi, 2011 :17).
Jika dilihat dari bentuk hingga pengelolaannya, jurnalisme terbagi menjadi tiga, yaitu jurnalisme media cetak, jurnalisme media elektronik auditif dan jurnalisme media audiovisual.Â
Jurnalis media cetak mencakup jurnalistik surat kabar, tabloid hingga majalah. Jurnalisme media elektronik auditif mencakup radio siaran. Jurnalisme media audiovisual mencakup siaran televisi dan media online (internet). (Sumadiria, 2008:4)Â
Pemahaman mengenai jurnalisme online memiliki berbagai istilah yang digunakan, seperti jurnalistik, online, internet hingga web.
Jurnalisme disini menjadi suatu proses peliputan, penulisan dan penyebaran informasi secara aktual ataupun berita melalui media massa.Â
Jurnalisme Online tidak terhalang oleh ruang dan waktu, dalam artian dapat diakses hingga dilakukan dari mana saja dan kapan saja.Â
Menurut Romli (2012:14), jurnalisme online dapat dilihat sebagai praktik jurnalistik yang didalamnya meliputi berbagai format media (multimedia) dalam membuat isi liputan sehingga dapat membuat interaksi antara jurnalis dengan audiens dan menjadi penghubung beragam elemen berita dengan sumber online.Â
Jurnalisme Online merupakan jurnalisme yang muncul dan terbaru setelah jurnalisme cetak, radio dan televisi.
Perbedaan jurnalisme online dengan jurnalisme cetak, radio dan televisi adalahÂ
1. Kecepatan dalam membagikan berita/informasi kepada publik
2. Akses yang mudah dan efisien
3. Dapat melakukan interaksi dengan orang lain secara daring
4. Dapat diupdate dan dihapus kapan saja, fleksibel dalam hal waktu
Jurnalisme Online membahas mengenai media online. Dalam konteks ini, media online atau online media disebut juga sebagai media siber atau cybermedia, internet media atau media internet dan media baru atau new media dapat dipahami sebagai media yang ada secara daring melalui berbagai situs atau web di internet. (Romli 2012:30).
Jurnalisme Multimedia semakin maju dan berkembang mengikuti zaman saat ini yang dimana teknologi semakin canggih.
Jurnalisme Multimedia dapat dipahami sebagai jurnalisme yang merupakan kombinasi antara foto, teks, audio, animasi hingga infografi dalam satu elemen (Deuze, 2004; Zerba, 2004; McAdams, 2005).Â
Selain itu Jurnalisme Multimedia juga menjadi kombinasi dari dua atau lebih media dalam digital yang merujuk pada input dan output berupa teks, video, gambar dan audio.
Kemajuan teknologi mampu berdampak pada jurnalisme yang dimana multimedia menjadi aspek yang dapat dimasukkan ke dalam jurnalisme bahkan pada tulisan yang panjang dan mendalam (Barnhust, 20013).
Tulisan yang panjang dan mendalam menjadi salah satu jenis tulisan yang menggunakan teknik penulisan yang naratif melalui platform media secara digital yang menggabungkan kombinasi multimedia seperti video, inforgrafik, foto, animasi dan lainnya.Â
Kombinasi tersebut kemudian dikenal dengan istilah atau sebutan sebagai Jurnalisme Multimedia Longform (Jacobson, 2012).Â
Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia, dua hal yang sama atau tidak?
Melalui penjelasan tersebut, Jurnalisme Multimedia dan Jurnalisme Online merupakan dua hal yang berbeda, menurut Deuze yang mengatakan bahwa "Jurnalisme Online tidak didorong oleh tujuan Multimedia".Â
Namun menurutnya hal tersebut merupakan sebaliknya, yang dimana hal tersebut dilihat dari potensi, dalam artian penggunaan beberapa media sebagai medium merupakan potensi bukan elemen yang penting dalam jurnalisme. (Deuze, 2004:141).
Potensi yang dimaksud dalam jurnalisme ini adalah saluran atau media informasi yang dapat diakses oleh para pengguna yang sangat bervariasi.Â
Melalui hal tersebut, menurut Deuze (2004:140) praktik jurnalisme online dapat bergeser ke jurnalisme multimedia melalui 3 hal, yaitu :
1. Struktur lembaga suatu media
2. Teknis dan organisasi
3. Kompetensi budaya pengguna dan produsen berita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H