Mohon tunggu...
ALVYNA ROHMATIKA
ALVYNA ROHMATIKA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis, saya adalah kreator yang menggabungkan kepekaan artistik dengan kecerdasan kata untuk menghidupkan ide-ide menjadi kisah-kisah yang mendalam. Melalui kata-kata, saya membentuk dunia imajinatif yang mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan terhubung dengan berbagai emosi. Setiap tulisan saya mencerminkan dedikasi pada keindahan bahasa dan kekuatan narasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Cerpen "Pelajaran Mengarang" Karya Seno Gumira Ajidarma dalam Pandangan Teori Feminis

25 Oktober 2024   08:43 Diperbarui: 25 Oktober 2024   09:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis cerpen "Pelajaran Mengarang" karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan pendekatan feminis
Oleh: Alvyna Rohmatika

PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Pada umumnya, karya sastra merupakan tiruan atau cerminan dari kehidupan nyata. meski karya sastra berbentuk fiksi, tetapi kebanyakan karya sastra berasal dari setiap aktivitas kehidupan dan pengalaman hidup yang pernah dialami oleh seorang pengarang. Hanya saja perbedaannya, karya sastra biasanya dibuat dengan gaya bahasa yang indah dengan memilih  kata yang lebih bermakana. Itulah yang membuat karya sastra berbeda dengan karya lainnya dan karya sastra juga memiliki daya tarik tersendiri bagi penikmatnya.
       Seperti hal nya karya sastra prosa fiksi yang berbentuk cerpen, cerpen banyak sekali di minati oleh kalangan para remaja bahkan orang tua dan anak-anak sekalipun. Karena isi cerpen yang tidak terlalu panjang juga langsung pada inti permasalahannya.Cerpen ialah prosa fiksi yang relatif pendek. Kependekan tersebut tentulah sangat berkait erat dengan tema atau permasalahan yang di angkat dalam suatu cerita.(Najid,2009:21).
         Feminisme merupakan salah satu kajian yang ada dalam sastra. Ketertarikan saya sebagai penulis makalah terhadap feminisme yang menjadi alasan utama mengapa cerpen ini dikaji dengan feminisme. Yakni, karena di dalamnya feminisme banyak sekali membahas mengenai perempuan. di sini penulis melihat banyak keterkaitan antara cerpen Pelajaran Mengarang karya Seno Gumira Ajidarma ini dengan kajian feminisme. Ceritanya yang menggambarkan bagaimana sosok ibu Sandra yang berusaha bekerja  demi menghidupi anaknya Sandra yang ia sayangi, dan bagaimana Sandra dengan keterpurukannya membayangkan pekerjaan ibunya itu. Pendekatan feminisme ialah salah satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya keadilan dalam memandan eksistensi perempuan, baik sebagai penulis maupun dalam karya sastra .(Damar,2014:1)
        Tidak hanya itu, cerpen juga dapat di buat sebagai suatu bahan kajian, seperti halnya judul makalah yang di ambil oleh penulis yakni "Makalah Analisis Cerpen Pelajaran Mengarang Karya Seno Gumira Ajidarma Menggunakan Pendekatan Feminis"

Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis cerpen "Pelajaran Mengarang" karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan pendekatan feminis ?

Tujuan
 Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis dalam makalah ini adalah :
 1. Mampu  menganalisis cerpen "Pelajaran Mengarang"   karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan pendekatan feminis.

KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Sastra
   Sastra ialah bentuk seni yang di ungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan.(Najid,2009:7)

Prosa Fiksi
       Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot. Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Sebagai salah satu genre sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi (1) pengarang atau narator, (2) isi penciptaan, (3) media penyampai isi berupa bahasa, dan (4) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menhadi suatu wacana (Aminuddin,2010:66).

Pendekatan feminis
  Pendekatan feminisme ialah salah satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya keadilan dalam memandan eksistensi perempuan, baik sebagai penulis maupun dalam karya sastra . (Damar,2014:2)

PEMBAHASAN
               Dalam sub bab ini akan membahas tentang analisis cerpen Pelajaran Mengarang karya Seno Gumira Ajidarma menggunakan pendekatan feminis. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa menurut Djananegara ,Pendekatan feminisme dalam kajian sastra sering dikenal dengan nama kritik sastra feminis. Pendekatan feminisme ialah salah satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya keadilan dalam memandan eksistensi perempuan, baik sebagai penulis maupun dalam karya sastra .(Damar,2014:2)
  Berdasarkan pernyataan diatas, maka analisis cerpen Pelajaran Mengarang karya Seno Gumira Ajidarma dengan menggunakan pendekatan feminis adalah sebagai berikut :
               Cerpen Pelajaran Mengarang karya Seno Gumira Ajidarma ini bercerita tentang sosok Pelacur bernama Marti yang memiliki seorang anak bernama Sandra. Suatu ketika Sandra bertanya kepada Marti ibunya yang menggambarkan bahwa mama Sandra atau Marti hanya menjadi korban yang menghasilkan Sandra tanpa ada satu orang laki-laki pun yang bertanggungjawab atas kehamilannya yang berbuah Sandra. Karena itulah Mama Sandra seperti sudah terbiasa hidup tanpa laki-laki. Melakukan semua hal tanpa laki-laki begitu juga dengan menghidupi biaya Sandra sehari-hari dan bersekolah.


     "Mama, apakah Sandra punya Papa?"
 "Tentu saja punya, Anak Setan! Tapi, tidak jelas siapa! Dan kalau jelas siapa belum   tentu ia mau jadi Papa kamu! Jelas? Belajarlah untuk hidup tanpa seorang Papa! Taik Kucing dengan Papa!"
(Ajidarma,hlm:2)


         Pertanyaan Sandra kepada Marti mamanya menggambarkan betapa kepedihan hidup yang dirasakan oleh mama Sandra atas semua penderitaannya. Mamanya yang menangis seolah merasakan menjadi seorang korban dan merasa menyesal atas apa perbuatan yang dilakukan mamanya itu.

     "Mama, mama, kenapa menangis, Mama?"
     
Bentuk dari penderitaan lain yang dialami mama Sandra yakni ketika pada suatu malam Marti pulang dengan merangkak-rangkak karena mabuk, bahkan Marti juga muntah-muntah dan tergeletak tak sadarkan diri. Di sini yang diperlihatkan adalah akibat dari setiap sikap dan perbuatan yang dilakukan mama Sandra saat sepulang bekerja yang notabennya menjadi seorang pelacur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun