Mohon tunggu...
Alvriza Mohammed Fadly
Alvriza Mohammed Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

A Student of Film and Television Study Program In Indonesia University of Education. Likes to write entertainment news and practicing journalistic production and distribution.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Condor: Menyikapi Ancaman dan "Fitnah" Intelijen Amerika Serikat

10 Agustus 2023   23:52 Diperbarui: 11 Agustus 2023   00:04 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Rekan-rekan Joseph Turner terbunuh secara tragis (Sumber: IMDb)

Apabila kalian pernah menonton sebuah acara serial TV atau Film bernuansa spionase, tentunya tidak lepas dari bagaimana sebuah suatu organisasi yang beroperasi dalam intelijen memecahkan sebuah permasalahan. Sepatutnya sebuah cerita mengenai konspirasi yang dikembangkan tentunya selalu dikaitkan dengan kepemerintahan negara, kita sebut saja seperti film Mission Impossible dan James Bond yang mana merupakan film spionase pendahulu bertema millitary fiction dan techno thriller. 

Seakan-akan cerita kedua karya audio visual tersebut memberikan sebuah pesan bahwa Amerika lah yang keluar sebagai satu-satunya pahlawan dalam memberantas ancaman mereka, maka dari itu intelijen mereka memilki kualitas yang sangat tinggi dengan sumber daya melimpah. Teknik framing yang diaplikasikan tersebut bisa dikatakan 'berhasil' dalam mengembangkan persepsi positif untuk kepentingan sikap patriotisme dan nasionalisme masyarakat. Tetapi, pernahkah kalian berpikiran bahwa bagaimana narasi yang telah lama dibangun suatu saat diputarbalikkan dan peran antagonis dan protagonis berubah? 

Sebuah hal yang patut diketahui bahwa istilah protagonis dan antagonis tidak selalu bersifat baik dan buruk, melainkan sebuah motif yang berkontradiksi antara satu sama lain. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa pandangan kedua hal tersebut bisa saja berubah sedemikian di dalam suatu film seiring dengan berjalannya cerita. 

Berbicara mengenai protagonis dan antagonis dalam film spionase, sudah tidak diragukan bahwa seorang agen intelijen seringkali digambarkan sebagai pahlawan utama yang melawan bahaya nyata. Tetapi, tidak semua karya memvisualisasikan narasi cliche tersebut karena dalam seri CONDOR narasi tersebut diputar balikkan menjadi intelijen negara sendiri sebagai musuh bagi anda sendiri.

Gambar 2. Rekan-rekan Joseph Turner terbunuh secara tragis (Sumber: IMDb)
Gambar 2. Rekan-rekan Joseph Turner terbunuh secara tragis (Sumber: IMDb)

Three Days of The Condor / Six Days of The Condor merupakan sebuah karya sastra James Grady yang menceritakan seorang analis rendahan CIA bernama Robert Malcolm yang diterpa ancaman pembunuhan dari kelompok pembelot CIA. Suatu saat dia keluar dari kantornya untuk membeli makanan ringan, saat kembali dia menemukan teman-teman kantornya terbunuh dengan tragis. Mengetahui hal ini, Malcolm mensinyalkan darurat pada CIA. Tetapi, saat organisasinya menginstruksikan Malcolm untuk bertemu di suatu tempat dia malah hampir dibunuh oleh anggota lain dari kelompok pembelot tersebut. 

Selama menjadi buron, Malcolm berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam intelijen dan siapa dalang sebenarnya dalam percobaan pembunuhan dia dan rekan-rekan lainnya. Seri CONDOR bisa dikatakan sebagai sebuah karya brilian yang mendapatkan apresiasi kecil dari para antusias karya sastra maupun film karena cerita di dalamnya sangat bernilai dan berfokus pada sudut pandang yang berbeda. Selain itu, seri tersebut telah diadaptasi pada film dan serial TV di tahun 1970-an dan 2018 dengan diperankan oleh aktor Hollywood kelas A-. 

Seri Condor pada versi Film dan serial TV memiliki adaptasi cerita dan kehadiran tokoh-tokoh yang berbeda. Persamaan antara kedua versi adaptasi tersebut terletak pada penceritaan Joseph Turner menghindari ancaman pembunuhan berencana tersebut selama tiga sampai enam hari sembari menyekap seorang paralegal bernama Kathy Hale demi menutupi keberadaan aslinya.

Perjuangan tokoh protagonis dalam menyelesaikan konflik internal mereka memiliki sedikit perbedaan dimana pada versi film hasil yang didapatkan adalah motif kelompok pembelot CIA tersebut dalam merebut ladang minyak di negara timur tengah, sedangkan pada versi serial TV mereka ingin melancarkan serangan biologis secara diam-diam kepada seluruh jemaat Haji dan memberikan anggapan bahwa hal tersebut merupakan bumerang bagi kaum muslim tersendiri. Meskipun memiliki adaptasi yang berbeda, tetapi esensi cerita dan pesan moral yang diberikan tetap utuh dan bernilai.

Gambar 3. Joseph Turner (kanan) mengkonfrontasi Reuel Abott (kiri), dalang dari upaya pembunuhannya (Sumber: IMDb)
Gambar 3. Joseph Turner (kanan) mengkonfrontasi Reuel Abott (kiri), dalang dari upaya pembunuhannya (Sumber: IMDb)

Narasi yang diangkat pada seri Condor mengingatkan pada fenomena-fenomena terkenal dalam sejarah dunia yang melibatkan Amerika dan CIA dalam Modern Warfare. Sebagai contoh pada tahun 2003 saat Amerika menginvasi Irak dengan tujuan untuk membumi hanguskan senjata pemusnah massal, tetapi sampai saat ini belum ada bukti konkrit mengenai keberadaan senjata tersebut. Selain itu, CIA disebut pernah menyelundupkan kokain kepada para pemberontak Contra di Nikaragua untuk mendapatkan laba besar. Seorang jurnalis bernama Gary Webb yang menginvestigasi kasus tersebut sampai dinyatakan tewas dengan luka tembak di kepala. 

Otoriter setempat mengatakan bahwa dia bunuh diri, tetapi alasan murahan tersebut sudah terdengar tidak asing bagi masyarakat. Di samping itu, sebuah skandal politik terbesar Amerika Serikat yang disebut melibatkan intelijen bernama "Watergate Scandal" dimana Presiden Nixon memberikan otorisasi untuk menyadap markas Partai Nasional Demokrat dan memata-matai lingkungan Hotel Watergate. Sudah kesekian kalinya masyarakat dan tokoh penting Amerika Serikat menyikapi fenomena besar tersebut dengan pandangan negatif, karena dampak yang dirasakan tidak hanya citra buruk negara sendiri tetapi juga mempengaruhi hubungan internasional dan politik antar negara.

Upaya seri Condor dalam menyikapi konspirasi besar intelijen Amerika rupanya melirik pada permasalahan personal orang Barat mengenai agama yang dianut oleh suatu masyarakat. Diketahui pula bahwa Amerika sempat sensitif dengan hal-hal berbau Islam saat kejadian 9/11 yang didalangi oleh Osama bin Laden, tidak luput dari trauma dari berbagai pihak yang merasa dirugikan sekali oleh kejadian naas tersebut. Sama halnya seperti pada tokoh Reuel Abbott yang digambarkan sebagai dalang dari upaya penyebaran senjata biologis tersebut di saat musim Haji, sikapnya yang membenci kaum Muslim didorong oleh preferensi pribadi dan menggunakan seorang agen yang mengalami hal serupa dengannya. 

Konflik internal CIA ini terlihat sangat rumit karena tidak hanya melibatkan intelijen tetapi juga politik dan hak asasi manusia pada suatu kelompok masyarakat. Joseph Turner digunakan sebagai kambing hitam yang diberitakan sebagai pembunuh dari para rekan-rekannya, tetapi terdapat kebenaran yang belum terungkap dan bahkan tidak diselesaikan secara realistis di dalam narasinya. 

Gambar 4. Joseph Turner dan pamannya menemui para penggerak kelompok pembelot CIA (Sumber: IMDb)
Gambar 4. Joseph Turner dan pamannya menemui para penggerak kelompok pembelot CIA (Sumber: IMDb)

Pada intinya, Condor memberikan sebuah pesan moral bahwa hal-hal yang tidak diketahui oleh masyarakat sekitar merupakan fenomena asli dan terselip kebenaran kasatmata. Tidak semua permasalahan dapat dipecahkan secara konkrit dan tidak semua kebenaran dapat diungkap kepada khalayak umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun