Mohon tunggu...
Alvriza Mohammed Fadly
Alvriza Mohammed Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

A Student of Film and Television Study Program In Indonesia University of Education. Likes to write entertainment news and practicing journalistic production and distribution.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Light Heavyweight Alex Pereira dan Realisasi Trilogy dengan Israel Adesanya

5 Agustus 2023   20:05 Diperbarui: 5 Agustus 2023   20:07 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Alex Pereira memenangkan debutannya di kelas Light Heavyweight (Sumber: ESPN Brazil/ UFC)

Bagi para penggemar olahraga combat sport pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Alex Pereira yang kini merupakan salah satu petarung UFC di kelas Light Heavyweight. Dahulu kala, dia adalah seorang kickboxer yang fenomenal dalam ajang kompetisi Glory Kickboxing dan telah memenangkan sabuk kejuaraan di dua kelas berbeda, yakni Middleweight dan Light Heavyweight. 

Pada tahun 2021, Alex Pereira bergabung dalam ajang kompetisi MMA UFC dan telah bertarung di kelas Middleweight selama kurang lebih satu setengah tahun dibawah naungan Teixeira MMA & Fitness. Didukung oleh mentor dan sekaligus veteran UFC terkemuka Glover Teixeira, Alex telah menyapu bersih beberapa lawan yang telah ia hadapi seperti Sean Strickland, Bruno Silva, dan Andreas Michailidis. 

Di samping itu dia memiliki seseorang yang dahulu pernah menjadi rival abadinya yaitu Israel Adesanya, seorang juara bertahan kelas Middleweight di UFC. Kini Alex mengalami sebuah Deja Vu dimana pertarungan antara mereka direalisasikan kembali pada panggung yang berbeda. 

Diketahui bahwa Israel Adesanya telah berkompetisi dalam ajang UFC selama enam tahun, dia memulai debutnya pada tahun 2018 dan mengantongi kemenangan berturut-turut tanpa kekalahan satupun. Adesanya telah mengantongi kemenangan dari para kompetitor elit kelas Middleweight seperti Marvin Vettori, Jared Cannonier, Kelvin Gastelum, Anderson Silva, dan Yoel Romero. 

Adesanya merebut sabuk kejuaraan kelas Middleweight pada saat bertarung dengan Robert Whittaker di ajang UFC 243 pada tanggal 1 Oktober 2019. Kala itu nama dia mendadak menjadi superstar karena karakteristik yang unik ditambah hobinya dalam berantusias pada komik Manga. Oleh karena itu, dia dijuluki sebagai The Last Stylebender. 

Empat tahun Israel Adesanya mendominasi kelas beratnya dengan keberhasilan mempertahankan sabuk kejuaraan dari para mantan lawannya hingga Dana White kesusahan dalam menanggulangi pencapaian besar Adesanya. Salah satu ide cemerlang dari bos UFC tersebut adalah mempertemukan kembali Israel Adesanya dengan Alex Pereira dalam MMA pada ajang perebutan sabuk kejuaraan kelas Middleweight di UFC 281 pada tanggal 13 November 2022. Adesanya seakan-akan dihantui kembali oleh algojo yang pernah mengalahkannya dengan pukulan K.O dan kini ancaman tahta kerajaan terlihat jelas di depan mata.

Gambar 2. Alex Pereira mengalahkan Israel Adesanya via TKO pada UFC 281 (Sumber: MMA Mania/ UFC)
Gambar 2. Alex Pereira mengalahkan Israel Adesanya via TKO pada UFC 281 (Sumber: MMA Mania/ UFC)

Pertemuan antara dua striker elit lulusan Glory Kickboxing tersebut benar-benar direalisasikan dan para penggemar olahraga combat tentunya mengetahui sejarah rivalitas antara kedua petarung tersebut. Alex Pereira merupakan satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Israel Adesanya dua kali, hal ini membuat 'The Last Stylebender' memutuskan keluar dari ajang kickboxing dan bertransisi ke MMA. Pereira kini hijrah ke tempat berkuasa lawan lamanya dan kali ini misi utama dia adalah mengalahkan kembali Adesanya dengan cara yang sama, yaitu Knock Out. 

Berbeda halnya dengan Adesanya, dia memiliki niat untuk membalaskan kekalahan terdahulunya di panggung yang kini dia kuasai karena sama halnya dalam semua ajang olahraga,tentu ada kesempatan untuk mengevaluasi kembali apa yang telah hancur sebelumnya. Tetapi sayang sekali, mimpi balas dendam Adesanya dikubur oleh gempuran pukulan 'Poatan' hingga melepaskan sabuk kejuaraanya kepada Alex Pereira. 

Para antusias MMA termasuk Joe Rogan dan Daniel Cormier tidak mengharapkan hal ini terjadi, karena mereka berpikiran bahwa Adesanya tentu bisa mengalahkan Pereira kali ini. Tetapi ingatlah bahwa MMA adalah sebuah tempat dimana semua hal bisa terjadi secara acak dan tiba-tiba. Kemenangan beruntun Adesanya resmi diruntuhkan oleh Alex Pereira dan pahitnya dia dikalahkan dengan cara yang hampir sama. 

Berbulan-bulan Alex Pereira mempertahankan sabuk kejuaraan kelas Middleweight dan nama dia seakan-akan menjadi naik, Adesanya seolah-olah terpukul dengan realita tersebut. Tetapi, UFC memberikan kesempatan lagi bagi Adesanya untuk melawan Pereira sekian kalinya dalam memperebutkan sabuk kesayangannya. 

Hal ini ditanggapi positif dari Pereira dan akhirnya mereka bertemu kembali di UFC 287 pada tanggal 9 April 2023. Mimpi Adesanya kini terealisasi dengan memukul KO algojo pribadinya di ronde kedua dan mengambil kembali sabuk kejuaraan miliknya. Tercatat bahwa pertarungan antara Pereira dan Adesanya sekarang menjadi 3-1. 


Kekalahan perdana Alex Pereira pada ajang MMA memberikan sebuah feedback yang positif, dalam channel Youtube pribadinya dia menyatakan bahwa ini bisa menjadi bahan evaluasi yang banyak untuk berkompetisi di waktu yang akan datang. Terlebih bahwa Pereira baru mengalahkan beberapa kompetitor karena telah dikalahkan oleh raja bertahan di kelas berat tersebut. 

Maka dari itu, Pereira membutuhkan resume yang cukup panjang untuk kembali menjadi seorang jawara. Kabarnya bahwa Pereira akan naik kelas ke Light Heavyweight karena permasalahan dalam memotong berat badan (cutting), hal ini dikonfirmasi oleh dia dan kini Pereira akan bertarung di kelas tersebut. 

Jika kita melihat ke beberapa pertarungan UFC terdahulu diketahui bahwa isu tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan bagi seorang petarung karena akan mempengaruhi pada kesehatan badan dan mentalitas diri. Oleh karena itu, seorang petarung lebih baik bertahan pada kelas berat naturalnya agar mempertahankan mobilitas tubuh. Dengan perpindahan kelas berat, UFC menyambut Alex Pereira pada debutannya dengan Jan Blachowicz sebagai lawan selanjutnya. 

Jan Blachowicz merupakan petarung yang tidak bisa diremehkan, dia adalah mantan jawara kelas Light Heavyweight dari tahun 2020 hingga 2021. Sang 'Polish Power' tersebut memiliki skill bela diri Jiu Jitsu dan Kickboxing tinggi, diketahui Jan pernah mengalahkan para kompetitor terdahulu dengan pukulan KO dan sempat mengalahkan Adesanya sekaligus menguburkan harapannya sebagai double-champ. Tetapi dominasi dia diruntuhkan oleh Glover Teixeira dalam UFC 267. 

Setelah itu, Jan diberikan kesempatan lagi untuk mendapatkan sabuk kejuaraan kelas Light Heavyweight dengan bertarung bersama Magomed Anklaev. Sayangnya, hasil dari pertarungan mereka terasa tidak memuaskan karena juri memberikan penilaian seri. Para antusias UFC pun mempertanyakan kredibilitas para juri dalam menilai performa dari Jan dan Anklaev. 

Setelah beberapa bulan, kini Jan Blachowicz bertarung kembali melawan Alex Pereira dalam ajang UFC 291. Harapan besar dia adalah menjadi kompetitor selanjutnya untuk merebut sabuk kejuaraan kelas Light Heavyweight yang kesekian kalinya kosong tanpa raja bertahta. Tetapi lagi dan lagi, Jan dikalahkan oleh Alex Pereira dengan hasil Split Decision dan memberikan peluang emas bagi Pereira untuk merebut sabuk kejuaraan tersebut.

Gambar 3. Alex Pereira memenangkan debutannya di kelas Light Heavyweight (Sumber: ESPN Brazil/ UFC)
Gambar 3. Alex Pereira memenangkan debutannya di kelas Light Heavyweight (Sumber: ESPN Brazil/ UFC)

Sebuah start yang baik bagi Pereira memberikan semangat baru dalam berkompetensi di MMA dan tentunya pertarungan selanjutnya merupakan pemberian sabuk kejuaraan. Apabila Alex Pereira memenangkan sabuk tersebut, terdapat dua kemungkinan  yang dapat terjadi kedepan seperti:

1. Trilogy antara Alex Pereira dan Israel Adesanya 

2. Alex Pereira melawan kompetitor lain seperti Magomed Anklaev, Jamahal Hill, Jan Blachowicz, dan Jiri Prochazka


Dari dua kemungkinan tersebut, potensi trilogy antara Pereira dan Adesanya merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar karena diketahui bahwa secara teknis rivalitas antara mereka belum dinyatakan 'selesai'. Terlebih pada post-fight interview Alex Pereira mengingkan sabuk kejuaraan dan menyelesaikan persoalan yang belum dituntaskan, persoalan tersebut adalah pertarungan ketiga dengan Adesanya. 

Hal ini pun didukung penuh oleh Adesanya karena syarat trilogy ingin terjadi adalah Pereira harus mendapatkan tahta kerajaan kelas Light Heavyweight dan dia bisa merealisasikan kampanye double champ lamanya. Tetapi, UFC kemungkinan memiliki rencana lain bagi sang jawara karena akhir ini kompetitor kelas Middleweight yang sedang naik daun bernama Dricus Du Plessis akan menjadi lawan selanjutnya setelah mengalahkan Robert Whittaker dalam ajang UFC 290. Belum ada kepastian mengenai kapan pertemuan ketiga antara mereka, tetapi yang pasti takdir ini akan terjadi suatu saat dan tidak akan terhindar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun