Mohon tunggu...
Alvian Usman Nachwa
Alvian Usman Nachwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas ’Aisyiyah Surakarta

Saya memiliki hobi membaca, menulis, dan mengobserbvasi sesuatu hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keseimbangan Tubuh dan Pikiran: Menangkap Dampak Pola Hidup Modern

3 Mei 2024   06:54 Diperbarui: 3 Mei 2024   06:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola hidup modern seringkali menjadi penyebab utama terabaikannya kesehatan. Dalam era di mana tekanan dari pekerjaan semakin meningkat, pola makan yang tidak sehat menjadi kebiasaan, minimnya aktivitas fisik dalam rutinitas harian, serta tingkat stres yang tinggi dianggap sebagai "normal", semuanya berkontribusi pada ketidakseimbangan dalam tubuh dan pikiran. Dampaknya sangat luas, mulai dari penyakit fisik seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung hingga gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Ketidakseimbangan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan secara fisik, tetapi juga mempengaruhi produktivitas, kualitas hidup, dan hubungan sosial.

Untuk mencapai kesehatan yang optimal, kita perlu mengubah paradigma kita tentang kesehatan. Kesehatan tidak sekadar tentang ketiadaan penyakit, melainkan mencakup pencapaian keseimbangan optimal dalam tubuh dan pikiran. Hal ini memerlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif terhadap kesehatan, yang melibatkan pengenalan dan penanganan faktor-faktor fisik, psikologis, dan sosial. Menciptakan keseimbangan ini melibatkan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan, yang memerlukan kesadaran, komitmen, dan dukungan dari individu serta masyarakat secara luas.

Mengacu pada World Health Organization (WHO), pola hidup sehat memiliki dampak besar dalam mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Pola hidup sehat meliputi kebiasaan makan yang seimbang, yang mencakup konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, rendah lemak jenuh, gula, dan garam; rutinitas olahraga teratur, yang dapat berupa berbagai jenis aktivitas fisik mulai dari latihan kardiovaskular hingga latihan kekuatan; menghindari konsumsi alkohol dan tembakau, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis; serta menjaga berat badan dalam kisaran ideal dengan mengelola asupan kalori dan mengikuti pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang.

Dengan mengubah paradigma mengenai kesehatan dan mengadopsi pola hidup yang sehat, kita dapat mencapai keseimbangan yang optimal dalam tubuh dan pikiran. Ini tidak hanya berarti menghindari penyakit, tetapi juga menciptakan kualitas hidup yang baik secara menyeluruh. Keseimbangan ini memungkinkan kita untuk menjalani hidup dengan energi dan vitalitas yang tinggi, meningkatkan produktivitas dan kreativitas, serta memperkuat hubungan sosial dan emosional dengan orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, menjaga kesehatan secara holistik bukan hanya merupakan investasi untuk masa depan, tetapi juga kunci untuk kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun