Pembelajaran berdiferensiasi merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang 'diindividualkan'. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa menyediakan keseimbangan ragam instruksi dimana siswa belajar lewat pemodelan, saling berbagi, instruksi terbimbing, maupun strategi pembelajaran yang independen.Â
 Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam dalam satu kelas. Pendekatan ini membantu guru menciptakan suasana belajar yang inklusif, sehingga setiap siswa dapat berkembang sesuai dengan potensi mereka. Berikut adalah langkah-langkah untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas:
1. Pahami Keragaman Siswa
- Identifikasi kebutuhan siswa: Guru perlu memahami kebutuhan, minat, gaya belajar, dan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Hal ini bisa dilakukan melalui observasi, wawancara, atau asesmen diagnostik.
- Kelompokkan siswa: Berdasarkan hasil analisis, kelompokkan siswa dengan karakteristik yang serupa, seperti tingkat kemampuan, gaya belajar (visual, auditori, kinestetik), atau minat.
2. Rancang Pembelajaran yang Fleksibel
- Tujuan yang jelas: Tentukan tujuan pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Misalnya, siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda bisa diberikan tingkat kesulitan soal yang berbeda, tetapi tetap mengarah pada capaian kompetensi yang sama.
- Variasi metode pembelajaran: Gunakan metode yang bervariasi seperti diskusi kelompok, proyek, pembelajaran mandiri, atau permainan interaktif untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
- Sediakan sumber belajar yang beragam: Sediakan bahan ajar dengan tingkat kesulitan berbeda, misalnya buku teks, video, atau alat peraga sesuai kebutuhan siswa.
3. Diferensiasi dalam Proses Pembelajaran
- Diferensiasi konten: Menyediakan materi yang berbeda sesuai tingkat kemampuan siswa. Contohnya, siswa yang lebih mahir dapat diberikan tugas yang lebih kompleks, sementara siswa yang memerlukan bantuan dapat diberikan panduan langkah demi langkah.
- Diferensiasi proses: Berikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara belajar mereka, misalnya melalui diskusi kelompok, eksperimen, atau membaca mandiri.
- Diferensiasi produk: Izinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk produk, seperti presentasi, poster, laporan tertulis, atau video kreatif.
4. Manfaatkan Teknologi
- Gunakan teknologi seperti aplikasi pembelajaran online yang dapat menyesuaikan tingkat kesulitan materi secara otomatis berdasarkan kemampuan siswa. Contohnya, platform seperti Kahoot, Quizizz, atau Google Classroom dapat digunakan untuk pembelajaran interaktif.
5. Lakukan Penilaian yang Berkelanjutan
- Penilaian formatif: Lakukan penilaian selama proses belajar untuk memantau kemajuan siswa. Contohnya, melalui kuis singkat, refleksi harian, atau observasi langsung.
- Penilaian sumatif: Sesuaikan bentuk penilaian akhir berdasarkan kebutuhan siswa, seperti tes tertulis, proyek, atau portofolio.
6. Berikan Dukungan dan Umpan Balik
- Pastikan setiap siswa mendapat dukungan yang cukup selama proses belajar. Misalnya, berikan panduan tambahan atau waktu ekstra bagi siswa yang membutuhkan.
- Berikan umpan balik yang spesifik, konstruktif, dan berkelanjutan untuk membantu siswa memahami kemajuan mereka dan apa yang perlu diperbaiki.
7. Bangun Lingkungan Kelas yang Inklusif
- Ciptakan suasana kelas yang mendukung dan menghargai keragaman. Guru harus memastikan setiap siswa merasa diterima, dihargai, dan didorong untuk belajar tanpa takut gagal.
8. Refleksi dan Perbaikan Berkelanjutan
- Setelah pelaksanaan, lakukan evaluasi terhadap strategi pembelajaran yang telah diterapkan. Refleksi ini membantu guru mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu disesuaikan untuk pembelajaran berikutnya.
Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan kesiapan guru untuk memahami siswa secara mendalam dan merancang pembelajaran yang fleksibel serta inklusif. Dengan pelaksanaan yang tepat, pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa secara signifikan.
Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya sebagai guru kita perlu merancang kegiatan pembelajaran terlebih dahulu. Berikut adalah salah satu contoh modul ajar menggunakan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran matematika lanjut kelas XII.
Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi
Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H