Kemudian bagaimana cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ?
Bapak, Ibu guru mari kita mulai saja dengan mengenal siapa murid kita. Mengenal siapa orangtuanya, latar belakangnya, apa kelebihannya, apa kekurangan yang dimiliki, dan apa harapannya. Ketika seorang guru mengenal murid , maka akan semakin mempermudah seorang guru untuk menciptakan ruang pembelajaran yang nyaman bagi murid. Cara yang lain adalah mulailah dengan sederhana saja sepertihalnya mengecek kesiapan belajar siswa atau kemampuan awal mereka.Â
Apakah siswa A memiliki kemampuan awal yang baik sebelum belajar ataukah masih membutuhkan pembimbingan secara perlahan ? Mari kita memulai degan hal sederhan seperti itu. Ketika sudah mengetahui kemampuan awal murid, gur akan lebih mudah untuk dapat memberikan perlakuan apa yang tepat untuk membangun kepercayaan murid. Jangan sampai murid kehilangan kepercayaan dirinya dalam belajar hanya karna kita sebagai guru tidak tau harus memperlakukannya seperti apa.
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki 3 strategi yang beragam yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Â Pertama adalah diferensiasi konten. Konten mengacu pada apa yang diajarkan atau dipelajari oleh murid. Diferensiasi dalam konten berarti guru menyajikan materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan atau minat murid. Beberapa cara diferensiasi konten adalah: menyesuaikan dengan tingkat kesulitan, pemilihan topic yang menarik bagi murid serta penggunaan sumber belajar yang berbeda. Kedua adalah diferensiasi proses. Proses mengacu pada bagaimana murid belajar atau bagaimana guru menyampaikan materi kepada murid.Â
Diferensiasi dalam proses berarti memberikan berbagai cara kepada muriduntuk memahami dan mengolah informasi. Misalnya: pengelompokan fleksibel, penggunaan media beragam, dan pendekatan yang berbeda. Ketiga adalah diferensiasi produk. Diferensiasi produk dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah tentang bagaimana siswa menunjukkan pemahaman atau hasil belajar mereka. Produk di sini berarti hasil akhir dari proses pembelajaran, yang bisa berupa tugas, proyek, presentasi, atau bentuk lain yang digunakan untuk mengukur apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Dalam diferensiasi produk, guru memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan kemampuan, minat, atau gaya belajar mereka.
Mari menerapakan pembelajaran berdiferensiasi untuk menggandeng semua murid yang unik tanpa terkecuali dalam membangun mimpi, harapan, serta rasa percaya diri yang mereka miliki. Setiap langkah kecil yang guru ambil hari ini adalah harapan besar murid menuju impiannya di masa depan.
Salam Semangat _ Bu Alvi Matematika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H