Bunga di Musim Perih
~Alviyatun~
Bunga putih merintih di musim perih
Tubuh memipih
Wajah murung nampak sedih
Senyum manisnya larung dalam buih
Warna kelopaknya mulai menguning
Mahkota bunganya melayu kering
Tetapi putik dan benang sarinya masih segar tertiup angin
Seperti hati dan jiwanya yang tak pernah dingin
Bunga di musim perih rela mengukir
Meski rintik air tak kunjung mengalir
Namun harapan tak pernah berakhir
Bagai mentari menyengat di padang pasir
Bunga merintih tapi tak menangis
Karena seluruh air matanya telah habis
Mengalir, mengguyur tubuh merapuh
Membasuh jeritan luka menganga lusuh
Bantul, 12 Januari 2022