Kepada Diri yang Hina
~Alviyatun~
Bahwa, langit masih berwarna indah seperti dulu. Tak berubah. Hanya lapisan atmosfernya  kini tengah mengerang kesakitan, dan hembusan napasnya terengah.
Bahwa, matahari masih setegar pancarannya. Berdiri kokoh di pagi hari, lalu meninggalkan ufuk menjemput siang, dan saat petang kembali ke peraduan.
Bahwa, rembulan selalu tersenyum manis saat purnama, meneduhkan setiap pancaran mata. Setia menemani bintang-bintang, menerangi langit malam.
Bahwa, alam fana ini telah memberikan segalanya. Kehidupan dengan semua fasilitas super lengkap dari Sang Maha Kuasa. Tinggal bagaimana kita mengelola, menikmati dan memanfaatkannya.
Bahwa, Allah adalah Sang Pengatur sempurna.
Zat yang tiada tandingannya, tempat berharap dan meminta. Suatu saat kita datang menghadapkan diri yang hina, membawa bekal yang tak seberapa. Tetapi selalu berharap masuk surga. Apakah masih pantas untuk diterima?
Jika, kini masih berkesempatan hidup di dunia. Mungkin masih bisa memperbaiki diri semampunya. Tanpa terpaksa, tanpa merasa tersiksa.
Bantul, 9 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H