Momo yang sedari tadi mendengarkan dengan seksama, sembari mengendapkan ilmu itu agar tak lupa. Para jamaah pun ada yang manggut-manggut, pun ada pula yang sambil mengantuk. Maklum rerata mereka bangun sejak jam 02.00 untuk menghiasi malam-malam di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dengan mendirikan sholat tahajud dan memperbanyak amalan.
Seusai sholat subuh berjamaah, Momo dan ayah ibunya pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang Momo masih berpikir, bagaimana bila angin yang hendak keluar dari lubang dubur itu ditahan sekuat tenaga? Apakah boleh ?Â
Ditengarai dalam rumah Momo hanya Momo lah yang terlalu sering membuang-buang angin. Momo pun tak habis pikir, kenapa seringnya terbuang saat hendak melaksanakan sholat, saat pertengahan sholat bahkan yang membuat jengkel saat akan melakukan salam di akhir sholat.
Wah, ini harus segera dicarikan solusinya. Keluarnya angin dari dubur atau istilah kerennya kentut,bagi Momo dan mungkin sebagian orang sangat mengganggu, jika keluar disaat yang tidak pas. Apalagi saat seharusnya menjaga wudhu. Akibatnya, harus sering mengulang wudhu demi sahnya ibadah sholat.
Ayah pernah bertanya pada Momo,"Mo, kenapa sih kamu sering batal wudhunya. Kalau kentut mbokya dijaga jangan sampai keluar."
Momo pun spontan menjawab," Lah kata dokter kalau kentut nggak dikeluarkan bisa jadi penyakit pak, buktinya banyak orang yang sakit perut gara-gara nggak bisa kentut. Kentut itu kan sesuatu kenikmatan juga to,pak!"
Itulah dilema kentut. Di satu sisi ia adalah nikmat Allah yang tiada tara, di sisi lain ia menjadikan batalnya suatu ibadah yaitu wudhu dan sholat.Â
Orang-orang yang mempunyai kebiasaan seperti Momo, memang sedikit repot. Ia harus sering-sering berwudhu, agar sholatnya sah. Sedangkan menahan kentut agar tidak membatalkan wudhu, beberapa berpendapat hal tersebut sebagai sesuatu yang makruh, dan bisa mengganggu kesehatan. Sehingga saran terbaik adalah tidak mengapa kentut asal pada tempatnya, tidak diumbar sembarangan karena tidak sopan.
Hal lain yang bisa dilakukan Momo adalah mengevaluasi jenis makanan yang ia makan. Ada beberapa jenis makanan yang memang mengandung gas berlebih. Contohnya adalah kobis, nangka, brokoli, jamur, bawang, biji-bijian gandum, pati, kacang-kacangan, apel, pir, persik, susu, adalah mengandung gas berlebih dalam perut. Jika gas dalam perut berlebih, perut akan kembung dan sering buang gas atau kentut (alodokter.com).
"Anakku, kebiasan kentutmu itu sungguh tidak elok, nak. Coba sekarang dibenahi cara makanmu. Hindari makanan yang banyak mengandung gas. Kesukaanmu makan nangka dan kobis itu sebaiknya dikurangi, makanlah sedikit saja agar produksi gas dalam perutmu tidak banyak. InsyaAllah nanti kentutmu bisa diminimalisir."