Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat Mewakili Kerinduan Berlebaran di Kampung Halaman

9 Mei 2021   22:36 Diperbarui: 9 Mei 2021   22:39 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Paket lebaran dari ibu (dokumen peribadi)

Kagem : Bapak, Ibu, Mbah Kakung/Putri dan adik-adik.

Assalammu'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh.

Bapak,Ibu apa kabar? Semoga sehat selalu dan senantiasa bahagia di kampung. 

Mbah Kakung, Mbah Putri bagaimana kabarnya? Apakah Mbah Kakung kakinya sudah pulih? Semoga sudah bisa berjalan lagi seperti dulu yaa Mbah...

Hai adik-adikku yang cantik dan cakep? Gimana belajar daringnya, lancar kan ya? Sukses deh buat kalian. Maafkan mbak yang tak bisa nemeni kalian belajar. Tapi mbak selalu berdoa lo buat kalian. Pokoknya harus rajin belajar, biar cita-cita kalian tercapai. Ok!

Bapak ibu, Mbah dan adik, melalui surat ini ananda mengucapkan,

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, mohon maaf lahir dan batin." 

Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan, dan menerima semua amal ibadah kita di bulan suci ramadhan. Aamiin

Teriring doa semoga bapak dan ibu, Mbah Kakung Mbah Putri dan adik-adik semua bisa merayakan Idul Fitri di kampung dengan bahagia walau tanpa kehadiran ananda.

Mohon maafkan ananda pak, bu, karena hingga detik ini belum bisa sowan dan sungkem ke pangkuan bapak ibu, Mbah Kakung mbah Putri. Pun belum bisa menemani adik-adik jalan-jalan ke pantai lagi.

Melalui surat ini semoga bisa mewakili kehadiran ananda.

Pandemi tahun kemarin masih belum usai hingga lebaran tahun ini. 

Sebenarnya ananda sudah sangat rindu dengan Bapak Ibu dan sanak saudara di kampung. Tapi apa daya, belenggu Corona masih enggan meninggalkan bumi Indonesia . Kita pun harus menunda kebersamaan, menunda silaturahmi, demi kesehatan dan keamanan semua.

Semoga Bapak Ibu dan sanak sedulur di kampung mau mengerti, ya.

Ananda kangen dengan opor ayam dan rendang daging sapi buatan Ibu yang lezatnya pas banget di lidah ananda. Juga ketupat buatan Mbah Putri yang khas rasanya. 

Jika nanti ananda bisa pulang, pingin rasanya menikmati masakan istimewa ibu dan Mbah Putri. Semoga dan semoga kondisi segera aman terkendali, Corona cepat pergi dan ananda bisa pulang kembali.

Oya, ananda titip salam buat pakdhe, budhe, Om Tante, dan para sepupu ya pak bu. Kangen buat mereka semua. 

Pandemi ini membawa hikmah buat kita semua agar selalu bertaqwa dan bersabar dalam situasi apapun. Selalu menyerahkan segala urusan kepada Allah semata, dan menyandarkan pengharapan kepadaNya. 

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan beruntung. Aamiin. 

Bapak, ibu, Simbah, dan adik-adik, kiranya ini yang bisa ananda sampaikan saat ini. Sekali lagi sembah bakti ananda untuk Bapak Ibu, Mbah Kakung dan Mbah Putri dan salam cinta buat adik-adik dan sanak saudara di kampung.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh.

Sungkem dan bakti ananda 

Alviyatun

*************************************************************************************************************

Bersurat kepada keluarga di kampung adalah hal yang dapat menjadi solusi pengobat rindu bila kita tak bisa pulang / mudik pada saat lebaran atau hari penting lainnya. 

Naskah di atas adalah contoh surat yang ditujukan untuk keluarga di kampung karena tak bisa mudik lebaran. Ternyata penyebabnya adalah mbak Corona yang masih eksis di bumi Nusantara.

Surat bisa mewakili kehadiran kita. Melalui surat kita bisa berkomunikasi dengan bahasa tulisan panjang tentang kondisi, harapan, doa dan sebagainya.

Pada era sebelum gadget sangat populer, surat adalah alternatif yang paling sederhana dan banyak penggunanya. Surat hanya membutuhkan beberapa lembar kertas, bolpoint atau tinta untuk menulis,amplop dan perangko.  Kertas pun banyak pilihan varian, ada yang polos macam kertas HVS atau yang bercorak indah. Perangko bisa dibeli di kantor Pos saat mengirimkan surat.

Mengirim surat berarti memanfaatkan jasa PT POS Indonesia. PT POS Indonesia tersebar di seluruh kecamatan di Indonesia. Itulah kenapa pada waktu dulu bersurat adalah komunikasi efektif karena dekat dengan rumah. Saat ini pun PT POS Indonesia masih eksis terutama dalam pengiriman paket menjelang Idul Fitri pengiriman barang meningkat tajam dibanding hari biasa. Banyak yang berkirim paket kue lebaran karena efek tak bisa pulang.

Foto : Paket lebaran dari ibu (dokumen peribadi)
Foto : Paket lebaran dari ibu (dokumen peribadi)
Masa pandemi yang memang mampu mengubah habit di berbagai lini kehidupan, termasuk dalam persuratan, pengiriman barang sampai protokol kesehatan, adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid 19.

Demikian pentingnya sebuah surat, sehingga mampu mewakili kerinduan akan kampung halaman saat diri tak bisa pulang.

Semoga manfaat.

Bantul, 9 Mei 2021

Salam

Alviyatun 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun