Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibu adalah Kartini di Mataku

21 April 2021   23:05 Diperbarui: 21 April 2021   23:35 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setia mengabdi pada suami (Dok. Alviyatun)

Wanita tangguh ini adalah ibuku. Bagiku, beliau adalah wanita pertama yang aku kenal. Di pelukannya hati terasa tenang. Dalam gedongannya seolah beliau wanita perkasa yang tak pernah merasa lelah meski memikul beban berat tubuhku. Rangkulan tulang tangannya terlalu kuat untuk selalu melindungiku dan adik-adik.

Setia mengabdi pada suami (Dok. Alviyatun)
Setia mengabdi pada suami (Dok. Alviyatun)
Hidup baginya adalah mengabdi untuk suami dan keluarga. Walau mungkin cita-citanya kandas lantaran tak mampu menembus ruang keputusan orangtua untuk menikah pada usia yang sangat dini. Andai dulu ibu Kartini ada di sampingnya, barangkali beliau sudah membawa ibu untuk menembus ruang batas yang menyekatnya. Hingga bintang di angkasa bisa diraihnya.

Ibu mendampingi wisuda cucu (Dok. Alvi)
Ibu mendampingi wisuda cucu (Dok. Alvi)
Tapi beliau tak pernah putus asa. Mengorbankan diri bukan berarti membunuh segala ambisi. Beliau syukuri setiap yang Allah beri sambil berusaha mengentaskan anak-anaknya agar mampu berdiri di kaki sendiri. 

Darinya kami belajar, bahwa hidup adalah perjuangan. Beliau persiapkan anak-anak untuk terbang membelah angkasa, dan berharap kelak membawanya ke syurga.

Ibu adalah Kartini Ayahku (Dok. Alviyatun)
Ibu adalah Kartini Ayahku (Dok. Alviyatun)
Beliau adalah Kartini ayah yang paling setia. Dalam keterbatasan gerak ayah, lagi-lagi rangkulan tulang tangannya mampu menopang beban berat tubuh ayah. 

Di mata beliau rasa lelah yang menyapa, seolah tak pernah dirasa meski dalam kondisi di bulan puasa. Dan jiwa Kartini tetap tertancap di dadanya. Ibu, selamat hari Kartini...Semoga sehat selalu, ibu. 

Cordela Kartika Dewi Yogyakarta (Dok. Cordela Kartika Dewi Yogya)
Cordela Kartika Dewi Yogyakarta (Dok. Cordela Kartika Dewi Yogya)
Suatu saat semoga aku bisa menemani ibu singgah di Cordela Kartika Dewi Hotel Yogyakarta, melepaskan penat sejenak dan menikmati kebersamaan kita.

Bantul, 21 April 2021

Salam cinta dan bakti dari ananda,

Alviyatun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun