Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Belajar Memperbaiki Bacaan Al Quran Selama Ramadhan

15 April 2021   14:28 Diperbarui: 15 April 2021   14:43 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, ramadhan tahun ini 1442  masih kita jumpai, meski dengan suasana yang berbeda. Jika tahun lalu ramadhan dalam suasana awal pandemi, di mana masyarakat belum begitu memahami bagaimana tata cara melaksanakan kegiatan selama ramadhan di tengah pandemi, sehingga pemerintah memberlakukan larangan beribadah di masjid.

Tetapi tahun ini masyarakat sudah beradaptasi dengan pandemi dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan dalam beribadah dan berkegiatan di masjid, sehingga pemerintah memberanikan diri membuka pintu dengan membolehkan beribadah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi jamaah.

Selama bulan suci ramadhan, banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Untuk saya pribadi di sela-sela kegiatan rutinitas harian, menargetkan untuk memperlancar bacaan Al-Qur'an yang sampai saat ini masih banyak yang harus dibenahi. Target ini akan bisa tercapai dengan niat yang sungguh-sungguh untuk menggapai berkah dan pahala di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.

Seperti hadist Rasulullah Muhammad SAW yang berbunyi : "Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya."(HR.Bukhori).

Belajar membaca Al-Qur'an yang saya lakukan adalah mulai dari memperbaiki tajwidnya. Tajwid adalah mempelajari hukum bacaan Al-Qur'an agar sesuai kaidah sehingga bacaan menjadi baik dan benar, bagaimana panjang pendeknya, dengungnya, bacaan samar, pengucapan hurufnya bila bertemu dengan tanwin atau tasydid, dan masih banyak lagi. Oleh karena banyak hukum bacaan Al- Qur'an ini, maka untuk mempelajarinya tidak bisa sekaligus dapat dipelajari dalam satu waktu. Mempelajari Al-Qur'an adalah dengan dilatih secara bertahap dan telaten. Memperkuat niat untuk bisa membaca dengan benar, harus ditanam dalam hati. Dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh, insyaallah Allah akan mempermudah tercapainya tujuan.  

Saat dulu saya masih sekolah dasar (SD), tahun 1980 an, adalah pertama kali belajar membaca Al-Qur'an. Kami anak-anak di dusun belajar kepada seorang tetangga yang dikenal sebagai seorang guru, yang juga pandai membaca Al-Qur'an. Setiap habis maghrib kami berkumpul di rumah guru tersebut dan diajari satu persatu. Tetapi tidak mengenal yang namanya tajwid. Cara belajar model lama. Alif fathah a, alif kasroh i, alif dhomah u...dibaca a...i...u, dan seterusnya.

Kondisi ini berlangsung cukup lama, sampai suatu hari saat saya sudah menikah dan memiliki anak pertama (1995), yang lima tahun kemudian anak saya belajar mengaji di masjid kota kecamatan, baru mengenal yang namanya tajwid. Saat itu anak saya belajar mengaji dengan metode IQRA' yang dikembangkan oleh As'ad Humam dan Team Tadarus AMM Kotagede, Yogyakarta.

Metode IQRA' ini terdiri dari 6 jilid buku, jilid 1 sampai dengan jilid 6. Setiap jilid buku ada ujian bacaannya untuk menguji kemampuan sebelum naik ke jilid berikutnya. Dari situlah saya ikut belajar metode IQRA' secara otodidak, sambil menunggu anak mengaji. Kemudian belajar metode IQRA ini sempat terhenti, dan berlanjut kembali dengan belajar bersama teman-teman sekantor yang dipandu oleh para ustadz dari team Kantor Urusan Agama setempat. Sampai saat ini pun masih berlangsung.

Foto : Kegiatan belajar membaca AlQur'an bersama Ustadz/ustadzah dari KUA 9dokpri)
Foto : Kegiatan belajar membaca AlQur'an bersama Ustadz/ustadzah dari KUA 9dokpri)
Dan di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, di mana setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya, umat muslim berlomba-lomba untuk meraihnya. Termasuk belajar membaca Al-Qur'an ini. Di mana seperti sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. Bukhari).

Membaca Al-Qur'an adalah kegiatan yang sangat dianjurkan apalagi di bulan suci ramadhan. Memperbaiki bacaannya menurut saya adalah keharusan, karena jika membaca dengan bacaan yang tidak benar, maka bisa merubah arti dari bacaan tersebut. Bagi saudara-saudara yang sudah berumur seperti saya, yang ingin belajar memperbaiki bacaan Al-Qur'an, memang akan menemui sedikit kesulitan seperti melafazkan huruf per huruf tertentu. Seperti huruf (kho), yang sering dibaca keliru. Juga dengan huruf (kha) sering keliru dibaca ka. Dan masih banyak lagi huruf yang lain. Tetapi tidak mengapa, karena semua berproses tidak bisa instan. Dan mohon maaf, lidah orang yang sudah berumur memang sudah seperti kaku untuk belajar membaca, tetapi siapapun yang mau belajar membaca Al-Qur'an, Allah akan memudahkannya dalam belajar. Banyak orangtua yang tekun dan berhasil mampu membaca Al-Qur'an dengan benar dan malah sampai khatam.

Dilansir dari eramuslim.com, salah satu keutamaan belajar membaca Al-Qur'an adalah orang yang pandai membaca Al-Qur'an akan disediakan tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat yang suci. Sedangkan orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi dua pahala yaitu pahala mau belajar dan kesungguhan membaca, sesuai dengan sabda Rasulullah saw, "Orang yang pandai membaca Al-Qur'an akan ditempatkan bersama kelompok para Malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan mendapat dua pahala." (H.R Bukhari & Muslim).

Ramadhan yang penuh berkah melimpah ini, akan terasa singkat jika diisi dengan kegiatan yang manfaat salah satunya membaca Al-Qur'an. Target yang ingin saya capai adalah minimal satu hari satu juz, insyaallah. Alhamdulillah ini sudah diniatkan satu bulan sebelum ramadhan tiba, sehingga pada hari terakhir bulan Sya'ban, 30 juz berhasil diselesaikan. Sambil terus berlatih memperbaiki bacaan, saya membaca Al-Qur'an pada saat menunggu antara maghrib dengan isya' dan sebelum atau sesudah sholat subuh.

Sekarang, belajar membaca dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an bisa dengan mudah didapat dari banyak media. Contohnya dari Youtube, tersedia chanel-chanel yang bisa dijadikan referensi untuk belajar. Selain itu belajar langsung pada ustadz yang memang mampu membaca dengan baik dan benar, sehingga ada yang mengoreksi dan membetulkan jika bacaan kita salah.

Semenjak rutin membaca Al-Qur'an, alhamdulillah banyak manfaat yang saya rasakan. Saya meyakini bahwa di dalam Al-Qur'an banyak mukjizat, salah satunya hati menjadi tenang. Selain itu Al-Qur'an juga mendatangkan syafaat bagi pembacanya kelak di yaumul akhir.

Usia berapapun insyaallah tidak menghalangi kita untuk belajar membaca Al-Qur'an, selama ada niat dan keinginan yang sungguh-sungguh. Tetap semangat bagi yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Bismillah semua ada jalannya.

Semoga manfaat, mohon maaf bila ada kata yang salah dalam menyampaikan.

Salam,

Alviyatun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun