Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Mie Lethek dan Mides Khas Bantul Yogyakarta

2 April 2021   01:47 Diperbarui: 2 April 2021   02:02 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Alviyatun

Mie adalah makanan populer di Indonesia. Hampir semua orang menyukai jenis makanan ini. Beragam jenis mie yang praktis bisa menggantikan peran sebagai nasi sebagai makanan pokok. 

Antara nasi dan mie, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat, bahkan karbohidrat dalam mie lebih tinggi dibanding nasi. Berikut perbandingan mie instan dengan nasi menurut gooddokter.co.id :

Nah dari data tersebut, sekilas nampak mie instan lebih unggul kandungan nilai gizinya, sehingga saat makan mie lambung terasa sangat penuh.
Bagaimana dengan mie lain? Mie basah misalnya yang juga menjadi alternatif kuliner pengganti nasi.

 Ada beberapa jenis mie basah dikenal di Indonesia. Mie basah ini berasal dari mie kering yang ditambahkan air dalam proses memasaknya. Mie jenis ini bisa tahan lama dalam kondisi kering.  Tetapi ada pula mie yang memang dari pengolahan bahan baku sampai sebelum menjadi hidangan memang sudah basah. Mie jenis ini hanya tahan paling lama 1 hari pada suhu ruangan.

Kandungan nilai gizi mie basah per 100 gramnya menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005) adalah sebagai berikut :

Dok Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dok Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Walau dari tabel di atas mie basah nampak lebih sedikit kandungan gizinya, tetapi dalam porsi yang sama keduanya bisa mengenyangkan. Dan kalau sudah makan mie, jangan makan nasi lagi dalam waktu yang sama ya. Pilih salah satu.  

Mie basah banyak jenisnya. Di Yogyakarta khususnya di kota Bantul ada beberapa varian mie basah diantaranya :


1. Mie lethek

Ilustrasi Mi Lethek : https://www.indonesia-tourism.com/
Ilustrasi Mi Lethek : https://www.indonesia-tourism.com/

Kata Lethek diambil dari Bahasa Jawa artinya kotor. Penamaan ini merujuk pada penampilan mie yang tidak secerah mie kering lain. Mie lethek berwarna kecoklatan karena dibuat dari tepung tapioka dan gaplek (singkong kering). Mienya pun diolah secara tradisional, bahkan untuk proses penggilingannya juga masih menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak gilingannya (Sumber).

Pengolahan mie lethek ini sebenarnya tidak begitu sulit, bisa diolah menjadi mie godhok atau mie goreng. Tapi bagi yang belum pernah mencoba mengolahnya biasanya sering gagal terutama olahan mie goreng. Karena takaran airnya yang harus pas, jika kelebihan air sedikit saja, mie goreng jadi kempal dan lengket.

Walaupun namanya "lethek" tetapi soal rasa tidak kalah dengan olahan mie lainnya. Mie lethek adalah mie khas berasal dari kabupaten Bantul, yang diproduksi pertama kalinya di desa Trimurti Kapanewon Srandakan dan menjadi populer kembali di Bantul sejak tahun 2002, yang mana sebelumnya pernah tenggelam karena beberapa hal diantaranya maraknya produk mie instan.

Bagi yang belum pernah mencoba mie lethek, silahkan buktikan nikmatnya. Sembari menikmati malam yang dingin, ditemani teh panas, legi, dan kenthel (Nasgitel) dengan gula batu sebagai pemanisnya, mantap betul.
Kapanewon = kecamatan (perubahan istilah ini karena keistimewaan Yogyakarta).
 

2. Mie Pedes (Mides)

Foto Mides ala Alvi : Dokumen pribadi
Foto Mides ala Alvi : Dokumen pribadi

Mides juga merupakan produk asli kabupaten Bantul, tepatnya berasal dari Kapanewon Pundong. Mides terbuat dari tepung kanji atau pati singkong. Dinamakan mides karena rasanya memang pedas. 

Mides kini telah populer bahkan melegenda karena makanan ini tidak pernah absen dari perburuan pecinta kuliner yang berkunjung ke Kapanewon Pundong.

Di Kapanewon Pundong pun banyak berdiri warung makan mides. Bentuk mie yang tidak terlalu panjang cenderung lebih pendek daripada mie lainnya. Warna kuning dan kenyal banget. Rasanya khas banget, dan enak. Mie ini tidak tersedia dalam bentuk kering, sehingga tidak tahan lama. 

Proses pengolahannya tidak doyan banyak air, dan tidak terlalu lama penggorengannya. Mie ini mantap disajikan dengan campuran telur, kol, sledri, mentimun, dan ebi (udang kecil yang dikeringkan).

Mides ini proses pengolahannya tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman untuk kesehatan. Bisa disajikan sebagai mie goreng ataupun mi godok/rebus. Harga seporsi mides di wilayah kapanewon Pundong berkisar Rp 8000,- sampai Rp 10.000,-.

Adapun bumbu kedua mie tersebut di atas, tidaklah berbeda. Tetapi rasanya bisa berbeda. Berikut bumbu Miedes ala saya :

Untuk miedes takaran 0,5 kg bisa dikonsumsi untuk 3 - 4 orang. 

Bumbunya : Merica secukupnya, bawang putih 3-4 siung, kemiri 3 butir, garam secukupnya, penyedap rasa secukupnya. Bawang merah diiris tipis dan digoreng kering. Semua bumbu dihaluskan kecuali bawang merah, lombok merah 3 biji diiris (bila ingin lebih pedas disa ditambah)   

Bahan : Mie des 0,5 kg, kol dirajang kecil-kecil, daun sledri dirajang , mentimun, telur ayam/bebek 2 butir, loncang, minyak kelapa 3 sendok makan, ebi sesuai selera.

Cara memasak : 

Panaskan minyak dalam wajan, masukkan 2 butir telur ayam/bebek, tunggu sampai setengah matang, masukkan ebi dan bumbu halus serta lombok iris. Campurkan dengan telur dengan diaduk, tambahkan setengah gelas belimbing air kaldu ayam atau air biasa. 

Biarkan mendidih, masukkan kol, sledri, loncang. Masukkan mie des mentah, kemudian diaduk sampai tercampur rata. Setelah 10 menit lakukan tes rasa. Matikan api, miedes siap dihidangkan dengan taburan bawang merah goreng dan hiasan mentimun..

*********************************************************

Berikut Resep Mie Lethek ala Saya :

ilustrasi mie lethek kering dari : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/16
ilustrasi mie lethek kering dari : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/16
Bahan : Mie Lethek kering 0,25 kg, direndam terlebih dalam air hangat kurang lebih 15 - 20 menit. Tiriskan. Bahan sayuran dan bumbu hampir sama, Ditambah suwiran ayam kampung.

Cara membuat : 

Panaskan minyak dalam wajan, masukkan 2 butir telur ayam/bebek, tunggu sampai setengah matang, masukkan suwiran ayam kampung dan bumbu halus serta lombok iris. Campurkan dengan telur dengan diaduk, tambahkan setengah gelas belimbing air kaldu ayam atau air biasa. Biarkan mendidih, masukkan kol, sledri, loncang. 

Masukkan mie des mentah, kemudian diaduk sampai tercampur rata. Setelah 10 menit lakukan tes rasa. Matikan api, miedes siap dihidangkan dengan taburan bawang merah goreng dan hiasan mentimun.. 

Semoga bermanfaat. Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun