Mendengarkan dengan seksama penjelasan beliau ternyata tak mampu bertahan lama, karena rasa kantuk yang luar biasa tiba-tiba saja menyerang dan menundukkan saya. Pun demikian, beberapa teman juga mengalami hal yang sama, apalagi bila pas jam siang. Nikmat luar biasa bisa memejamkan mata di kelas.
Tanya jawab dengan teman pun sering kali dilakukan karena itu adalah kunci bisa hafal selain membaca berulang. Semoga Allah merahmatinya dan menerima semua amal jariyahnya.
Hematologi
Hema artinya darah. Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan seluruh komponennya. Ilmu ini sangat penting bagi calon profesi analis Kesehatan, karena bagaimana harus melakukan pengambilan darah dan memeriksa darah tersebut. Parameter pemeriksaan hematologi cukup banyak pula ialah:
1.Pemeriksaan darah rutin meliputi
-Hemoglobin (Hb)
-Antal Leokosit/hitung lekosit (AL), adalah hitung jumlah sel darah putih per mm kubik darah
-Antal Trombosit / hitung trombosit, adalah hitung jumlah sel darah pembeku per mm kubik darah
-Hitung Jenis Lekosit /HJL, adalah hitung jenis sel darah putih( yang paling dasar ada 6 jenis. Ada banyak jenis sel lekosit.
-Kecepatan Endap darah (KED)
-Hematokrit (Hmt)
2.Selain darah rutin ada banyak pemeriksaan di dalam hematologi yang tidak dapat disebut satu persatu, antara lain Antal Eritrosit (AE) adalah hitung sel darah merah, MCV,MCH, MCHV, factor pembekuan, retikulosit,dan lain-lain.
Ada lagi ilmu imunologi dan serologi. Imunologi adalah mempelajari system kekebalan tubuh secara utama dalam keadaan in vivo. Serologi adalah ilmu yang mempelajari reaksi antara antigen dan antibodi yang terdapat dalam serum. Antara imunologi dan serologi saling terkait. Antigen dan antibodi adalah ibarat gembok dan kunci, yang merupakan pasangan yang pas.
Seperti saat ini sedang marak pandemi Covid-19, sehingga pemeriksaan antigen antibody Covid-19 dilakukan di hamper seluruh jajaran, demi menemukan kasus lebih banyak lagi, sehingga kasus Covid-19 bisa dikendalikan lebih awal.
Pelajaran Non Eksakta
SMAK Yogyakarta terletak di kompleks Ngadinegaran MJ/III, 62 Yogyakarta. Di sanalah saya dan teman-teman profesi analis kesehatan utamanya alumni SMAK Yogya (sekarang menjadi ATLM) menimba ilmu.
Tidak hanya ilmu pasti tapi juga ilmu non eksakta. Ada bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan agama sesuai agama masing-masing, dan Pendidikan Moral Pancasila. Meskipun pelajaran tersebut sampai kelas tiga kami dapatkan.
Kurikulumnya lebih banyak di teori dan praktikum pelajaran ilmu pasti yang saya sebut sebelumnya. Ini sungguh menyita waktu kami, karena jadwal begitu padat. Apalagi menginjak bangku kelas dua dan tiga, harus menjalani Praktek Kerja Lapangan baik di rumah sakit daerah maupun di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta yang satu komplek dengan SMAK.
Banyak ilmu yang di dapat saat PKL. Bertemu dengan pasien langsung, dan menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah, banyak pengalaman baru, kenalan teman baru dan yang paling penting ilmu baru.
