Mohon tunggu...
ALVIYANI RIHLAH
ALVIYANI RIHLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Seorang Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Asistensi Mengajar di Madrasah: Sebuah Pengalaman yang Mencetak Karakter"

10 Desember 2024   09:56 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya itu, di MTsN 1 Kota Malang pada setiap hari jum'at dan setelah sholat dhuhur diadakan ceramah keputrian memiliki beberapa tujuan penting, baik dari segi spiritual, sosial, maupun pendidikan. Serta diadakan amal jum'at yang di koordinir langsung oleh koordinator amal jum'at di setiap kelas dan kemudian akan diumumkan jumlah nominal amal jumat ketika selesai ceramah keputrian dilaksanakan. Kami mahasiswa asistensi mengajar juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini yang dilaksanakan di ruangan aula. Dengan adanya ceramah keputrian secara konsisten pada setiap hari Jumat, diharapkan para siswi di MTsN 1 Kota Malang bisa menjadi generasi muslimah yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan baik. Selain itu, pembentukan akhlak menjadi salah satu fokus utama dari kegiatan ini. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan moral dan sosial semakin kompleks.

Oleh karena itu, ceramah keputrian berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, kesabaran, dan rasa hormat kepada sesama. Dengan akhlak yang baik, para siswi akan menjadi teladan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lebih jauh lagi, ceramah keputrian ini juga mempersiapkan para siswi untuk menghadapi tantangan zaman. Mereka didorong untuk menjadi generasi yang adaptif, kritis, dan kreatif, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Harapannya, para siswi dapat tumbuh menjadi muslimah yang tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat. Dan Dengan adanya program ceramah keputrian ini, MTsN 1 Kota Malang berkomitmen untuk mencetak generasi muslimah yang berkualitas, yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki karakter mulia serta kesiapan mental dan spiritual dalam menghadapi dinamika kehidupan modern.

Salah satu tantangannya adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran pada diri siswa siswi MTsN 1 Kota Malang untuk mencintai ilmu pengetahuan dan berkomitmen pada akhlak yang baik. Kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, tidak mudah terpengaruh, dan mampu menjadi teladan bagi lingkungannya. Adapun tentangan terbesar yang saya hadapi dalam proses KBM di dalam kelas adalah membangun kedekatan dengan para siswa yang memiliki latar belakang dan karakter yang sangat beragam. Beberapa siswa sangat antusias dalam belajar, sementara yang lain cenderung pasif dan kurang termotivasi. Melalui bimbingan dari guru pamong, saya belajar berbagai teknik pendekatan yang efektif, seperti menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan mengaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang mereka pahami.

Mewajibkan yang sunnah di madrasah sangat efektif dalam membentuk akhlak siswa. Saya menyaksikan sendiri bagaimana siswa menjadi lebih santun, hormat kepada guru, dan saling membantu. Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti bersalaman dengan guru setiap pagi atau mengucapkan terima kasih setelah diberi tugas dapat membangun karakter yang lebih baik dalam jangka panjang. Sebagai pendidik yang terlibat dalam kegiatan ini, saya menyadari bahwa empati bukan hanya diajarkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui contoh nyata dan pembiasaan. Saya percaya bahwa pembentukan moral para siswa disini adalah berangkat dari pelaksanaan kegiatan positif dari madrasah dan dengan pelaksanaan metode yang diterapkan adalah mewajibkan yang sunnah,  sehingga kegiatan amalan sunnah membuat saya lebih menghargai pentingnya pembinaan moral dalam pendidikan.

Pengalaman ini mengajarkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya dapat dicapai melalui teori, tetapi juga melalui praktik nyata yang konsisten. Dengan menumbuhkan kedisiplinan dan empati melalui amalan sunnah, madrasah berperan penting dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, serta mengajarkan bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga tentang membangun manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia dan menjadi salah satu upaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas.

Refleksi dari pengalaman ini mengajarkan saya bahwa pendidikan karakter tidak hanya tentang memberikan arahan, tetapi juga tentang menjadi teladan. Sebagai calon pendidik, saya merasa lebih siap dan bersemangat untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam mencetak generasi yang berintegritas dan berakhlak baik. Dengan demikian, program asistensi mengajar di madrasah bukan hanya sekadar pengalaman akademis, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual dan pembentukan karakter yang akan terus membekas sepanjang hidup.

Disusun oleh Kelompok Prodi S1 PPKn, Asitensi Mengajar Tahun 2024 Universitas Negeri Malang.

Nama : Alviyani Rihlah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun