Di tengah pandemi yang tak kunjung usai, tim Adiwiyata dari SMP Laboratorium UM kembali mulai merangkak merintis lagi berbagai kegiatan Adiwiyata. Sekolah yang berlamat di Jalan Simpang Bogor No. T-7, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145 ini memiliki tim Adiwiyata yang dibawahi oleh Dra. Orbani T Qiro’atin. Tim Adiwiyata ini sudah berjalan dari tahun 2017 hingga sekarang.
Beberapa bulan yang lalu, pembelajaran dilaksanakan online secara penuh mengakibatkan vakumnya kegiatan Adiwiyata ini. Bu Atin menjelaskan bahwa sebenarnya sudah ada beberapa program Adiwiyata baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Kegiatan di luar sekolah dapat berupa kegiatan bagi tanaman, ada juga kader Adiwiyata yang menaungi berbagai kegiatan Adiwiyata.
Saat ini, SMP Laboratorium UM menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka ganjil-genap. Kegiatan pembelajaran sudah hampir berjalan seperti biasa. Hampir beberapa kegiatan ekstra kulikuler dilaksanakan secara luring, begitu juga dengan kegiatan Adiwiyata.
Lingkungan hidup dan manusia adalah dua hal yang berdampingan dan saling membutuhkan. Namun, banyak sekali isu yang menunjukkan adanya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia, hal tersebut seakan merusak hubungan antar keduanya.
Oleh karenanya, membentuk manusia yang peduli dan memahami keadaan lingkungan adalah aset yang sangat berharga di tengah keadaan yang seperti ini. Apalagi saat ini lingkungan sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Kegiatan Adiwiyata ini lah yang dapat membentuk manusia-manusia yang peduli dan memahami keadaan lingkungan. Dengan pelaksanaan berbagai program Adiwiyata mendorong terciptanya kesadaran dan juga pengetahuan mengenai pentingnya menjaga alam dan lingkungan sekitar.
Adiwiyata merupakan sebuah program Kementrian Lingkungan Hidup yang ingin mendorong terciptanya kesadaran dan pengetahuan warga sekolah dalam mengupayakan pelestarian lingkungan hidup.
SMP Laboratorium UM sudah menerapkan beberapa program untuk tercapainya sekolah berbasis Adiwiyata yaitu dengan pemilahan sampah organik dan anorganik.
Tong sampah sudah tersebar di berbagai titik sekolah dengan tujuan untuk memudahkan siswa membuang sampah pada tempatnya.
Antusiasme siswa juga harus diacungi jempol karena mereka dengan baik mampu memisahkan sampah yang dibuang. Sudah disebutkan di atas, ada juga kegiatan bagi tanaman untuk warga sekitar SMP Laboratorium UM.
Dapat dilihat juga lingkungan sekolah yang rindang dan asri juga menjadi salah satu keunggulannya di bidang Adiwiyata. Jarang sekali terlihat sampah yang berserakan di lingkungan SMP Laboratorium UM.
Salah satu tempat yang sering kali dijadikan tempat untuk “menyimpan” sampah adalah loker meja siswa. Nyatanya, siswa SMP Laboratorium UM tidak melakukan hal tersebut. Loker hingga lingkungan siswa terlihat bersih dan jarang terlihat sampah berserakan.
Untuk mengembangkan kegiatan Adiwiyata yang ada di SMP Laboratorium UM, diadakan program “Tanam Rawat!”. Program ini berisikan kegiatan penanaman bibit-bibit tumbuhan, perawatan, dan juga pengelolaan kebun sekolah. Pelaksanaan program ini dimulai dari bulan November hingga Desember tahun ini dan dilaksanakan oleh kader Adiwiyata.
Program ini bertujuan untuk membuat lingkungan SMP Laboratorium UM semakin rindang dan asri. Penanaman bibit ini akan dilakukan di beberapa titik sekolah yang masih kosong.
Setelah kegiatan penanaman pohon, kader Adiwiyata juga memiliki kewajiban untuk merawat bibit-bibit tadi dibantu oleh tukang kebun sekolah. Selain itu, kader Adiwiyata juga ikut mengelola kebun sekolah. Kader Adiwiyata membersihkan kebun, menyiram, serta merawat tumbuhan yang tumbuh di sekolah.
Membudayakan perilaku peduli lingkungan hidup terhadap siswa dapat dilaksanakan dengan realisasi berbagai kegiatan Adiwiyata ini. Selain menjadi tanggung jawab para kader Adiwiyata, kegiatan Adiwiyata ini juga harus didukung oleh seluruh siswa, guru dan juga warga sekolah lainnya.
Dengan pelaksanaan kegiatan Adiwiyata diharapkan warga sekolah mampu mewujudkan sekolah yang melindungi dan mampu mengelola lingkungan hidup. Tidak hanya melaksanakan kegiatan di sekolah, namun diharapkan budaya cinta lingkungan dapat diterapkan di mana saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H