Mohon tunggu...
Alvioni SalsabillaPramardini
Alvioni SalsabillaPramardini Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Welcome to my page

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Agama dan Kebudayaan dari Film Negeri 5 Menara

9 Juni 2024   17:31 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnewswiki.com

Singkatnya, Film Negeri 5 Menara ini mengisahkan seorang Alif yang dari kecil ingin sekali melanjutkan sekolahnya ke ITB, ia ingin sekali seperti BJ. Habibie. Tapi karena Ibu Alif tidak setuju kalau Alif ke ITB, akhirnya Alif diberi 2 pilihan oleh ibu nya yaitu melanjutkan ke sekolah dijurusan yang keagamaan atau mondok di Pesantren, akhirnya Alif memutuskan untuk mondok disebuah pesantren meskipun dengan berat hati ia menerimanya, karena Alif merasa kalau cita-citanya terhalang. Setelah Alif lulus dari sekolahnya, keesokan harinya ayahnya mengajak Alif untuk daftar ke sebuah pesantren di Jawa Timur. Akhirnya Alif lulus tes di pesantren tersebut, dan setelah itu ia bertemu dengan 5 temannya di pesantren itu. Alif dan teman-temannya selalu menyempatkan berbincang dibawah menara masjid yang ada pesantren nya itu. Mereka saling berbincang tentang mimpi mereka masing-masing. Alif dan kelima temannya ini menjalin sebuah persahabatan yang saling dukung satu sama lain sampai akhirnya Alif dan teman-teman nya mampu mewujudkan mimpi nya masing-masing. Ini semua berkat semangat, dan kerja keras yang optimis.

Didalam film ini terdapat nilai-nilai akidah dan juga ibadah, terlihat dari keluarga Alif yang begitu taat kepada perintah Allah, seperti melaksanakan shalat berjamaah, membaca do'a sebelum makan. Begitupun didalam film ini juga ada banyak nilai akhlaknya yaitu Alif sangat sabar menghadapi hidup terlihat disaat Alif ingin sekali melanjutkan sekolahnya ke ITB tapi ibu nya tidak setujua, dan pada saat situasi seperti itu Alif sangat patuh, hormat dan taat terhadap orang tua nya, sehingga Alif menerima tawaran Ibunya untuk melanjutkan sekolah ke Pesantren. Kemudian, Alif juga sangat sopan kepada Ayah nya terlihat saat Alif sedang shalat berjama'ah dengan Ayahnya, Alif begitu sangat menghormati Ayahnya dengan cara mencium tangan Ayahnya setelah shalat dan saat itu juga sebelum ayahnya pergi dari pesantren setelah mengantar Alif, terlihat Alif mencium tangan ayahnya sangat lama, dan hal itu juga sudah menjadi kewajiban Alif sebagai anak harus berbakti dan hormat kepada orang tua. Tidak hanya sopan dan hormat kepada orang tua saja, Alif juga begitu segan dan hormat kepada kyai atau gurunya. Lalu Alif juga begitu sangat mudah berbagi kepada sesama temannya (terlihat saat Alif berbagi minuman kepada teman-temannya di Pesantren, selain itu Alif juga semangat, kerja keras, bekerja sama dengan teman-temannya, tolong menolong, ikhlas, sopan dan optimis dalam menuntut ilmu bersama teman-temannya. Selain itu, nilai agama yang tergambar dari film ini terlihat saat Ibu Alif ingin sekali menyekolahkan Alif di pondok pesantren, karena ibunya ingin sekali Alif lebih mengedepankan ajaran agamanya.

Kemudian, kebudayaan yang tergambar dari film tersebut yaitu budaya jawa timur yaitu di Ponorogo yang sering juga disebut sebagai kota santri, karena di Ponorogo banyak sekali pondok pesantren salah satunya pesantren yang ditempati Alif semasa menuntut ilmu. Yang dimana daerah ini sangat kental dengan ajaran agama islam. Didalam film negeri 5 menara ini terdapat hubungan antara agama dengan kebudayaan, simbol agama nya terletak pada saat pengucapan 'Man Jadda Wa Jada' yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil, dari sini timbul wujud kebudayaan, yang mana dari simbol tersebut membuahkan ide atau pikiran para santri untuk menerapkan atau mengaplikasikan ajaran-ajaran islam melalui kebiasaan kehidupan mereka di pesantren. Dari sinilah timbul nilai budaya yaitu hubungan manusia dengan Tuhannya, dimana Alif juga terlihat sangat berjuang menuntut ilmu di jalan agama sampai akhirnya Alif bisa mewujudkan mimpinya dan menjadi orang yang sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun