Mohon tunggu...
Alvioni SalsabillaPramardini
Alvioni SalsabillaPramardini Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Welcome to my page

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Big Brother dengan Teori Stratifikasi Sosial

8 Agustus 2023   22:40 Diperbarui: 8 Agustus 2023   23:05 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stratifikasi Sosial dalam Film Big Brother

Film tersebut menggambarkan bahwa seorang yang bernama Chan yang melamar sebagai guru disalah satu sekolah di Hong Kong. Chan ditempatkan menjadi wali kelas di kelas yang murid-muridnya nakal. Ada berbagai macam kriteria anak murid nya di kelas tersebut. 

Ada yang bernama Jack, dia ini tidur terus dikelasnya. Kemudian ada yang kembar yaitu bernama Bruce dan Chris, mereka hidup dan tinggal bersama ayah nya disebuah apartemen. 

Ayahnya ada seorang pemabuk, setiap kali menyuruh Bruce dan juga Chris untuk membelikannya Bir. Selain itu juga ada seorang laki-laki yang setiap hari ke sekolah membawa gitar kecilnya, ternyata dia suka sekali bernyanyi dan juga ada seorang gadis yang tomboy karena masa lalu nya yaitu ayahnya pilih kasih dengan anak-anak nya yang lain, yang mana ayahnya sangat sayang sekali dengan anak laki-lakinya dibandingkan dengan anak perempuannya. Sehingga dari hal itu membuat gadis itu memotong rambut nya dan berpenampilan layaknya seperti laki-laki.

Hubungan antara guru dan juga murid nya sangat baik, meskipun ada beberapa hal atau kasus yang belum terselesaikan dengan baik. Guru-guru lebih aktih membantu permasalahan yang dihadapi oleh murid atau siswa. 

Dalam film tersebut juga tergambar bahwa adanya perbedaan kelompok murid-muridnya, seperti ketika pada saat ada anak-anak basket sedang bermain bersama teman-teman sekalompoknya, lalu ada lagi kelompok yang hany menonton diatas pertandingan basket tersebut, dan dari hal itu adanya perbedaan kelompok antara satu dengan yang lainnya. 

Pengelompokkan tersebut didasarkan atas kesamaan strata yang dimilikinya. Kelompok anak-anak basket terlihat dari kelompok orang-orang yang secara ekonomi mampu atau tinggi, sedangkan murid-murid yang bandel atau nakal yang sempat dihukum sama guru karena ketahuan menjaili teman yang sedang bermain basket tersebut kelompok orang-orang yang tidak mampu (miskin). Dalam pendidikan tentu ada yang namanya stratifikasi sosial yang terbagi kedalam kelas-kelas tertentu. 

Dalam film tersebut guru yang bernama Chen itu mempunyai peran dalam stratifikasi sosial seperti ketika ia harus profesional mengajar dikelas meskipun muridnya ada yang tidak menyukainya. Guru Chen berusaha untuk bisa memberikan yang terbaik kepada murid-muridnya, dimana Guru Chen mencari tau dan memahami latar belakang setiap anak muridnya. 

Dimulai dari laki-laki yang memiliki hobi bernyanyi, Guru Chen berusaha membantu laki-laki itu untuk bisa bernyanyi dipanggung dan memberikan kepercayaan diri kalau "You Can do It". Kemudian saat seorang Gadis yang tidak pernah dipedulikan oleh Ayahnya, Chen berusaha untuk membantunya dengan cara mengajak gadis itu untuk balapan mobil bersama Ayahnya yang akhirnya mereka berdua sudah mulai saling mengerti satu sama lain.

Guru Chen melakukan pendekatan kepada keluarga seperti orang tua atau neneknya untuk bisa mengetahui kondisi anak murid-muridnya dan dari hal tersebut berupaya untuk mendorong murid nya untuk bisa melakukan apa yang diinginkan atau apa yang mereka mau. Terlihat ketika guru Chen tersebut menemui ayah dari dua anak kembar yang bernama Bruce dan Chris. Chen menemuinya di sebuah pasar lalu mereka berdua bicara atau ngobrol bersama mengenai anaknya di sekolah. 

Sebelumnya saat malam hari itu terjadi perang atau berantem hebat antara ayah dan kedua anaknya tersebut. Kemudian, Guru Chen memerintahkan muridnya untuk ke tempat pusat rehabilitasi, yang ternyata didalam tempat itu ada Tuan Guan yaitu ayah dari dua anak kembar tersebut, karena Tuan Guan ikut program berhenti minum. 

Lalu ayahnya terkejut atas kedatangan kedua anaknya tersebut, ia berkata kalau ia merasa menyesal atas perbuatannya dan ia mengakui kalau ia sayang sama kedua anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun