Jika ada subjek yang tidak digunakan sebagai bahan pembicaraan untuk mendorong agenda pro-Brexit, kematian anggota parlemen Jo Cox adalah contohnya.
Jadi pilihlah kata agar maksud dan tujuannya jelas.
Bersikap realistis saat menetapkan target atau tujuan.
Dapat dibilang, kesalahan terbesar yang bisa dilakukan Boris Johnson sebagai calon PM adalah berjanji untuk merealistiskan Brexit, "go to hell or high water". pada 31 Oktober 2019. Boris berjanji bahwa terlepas dari apakah kesepakatan perdagangan ada dengan UE, Inggris akan lepas akhir Oktober. Meskipun ini menggembirakan bagi beberapa pendukung Brexit yang keras, namun bagi hampir semua orang, hal itu menimbulkan kekhawatiran serius.
Cukup sederhana. Jangan membuat janji yang tidak bisa Anda tepati.
Sebagai manusia, kita perlu mengelola ekspektasi pemangku kepentingan penting, yang sering kali memiliki ambisi besar seputar publikasi mana yang mereka harapkan untuk menjadi kenyattan, dan seberapa sering mereka berharap berada di dalamnya.
Hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah menjanjikan mereka cakupan yang tidak dapat Anda penuhi, karena dengan meningkatkan harapan mereka ke tingkat yang tidak dapat dicapai, ekspektasi merekapun akan melambung tinggi.
Jadi begitulah, beberapa pelajaran PR penting yang terinspirasi oleh kesalahan Alexander Boris de Pfeffel Johnson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H