What a child can do today with assistance, she will be able to do by herself tomorrow. --Lev S. Vygotsky
Lev Semenovich Vygotsky adalah seorang psikolog Rusia yang hidup selama Revolusi Rusia. Ia mengembangkan teori pembangunan yang dikenal sebagai Teori Sosiokultural tentang Perkembangan Kognitif.
Pernyataan utama Vygotsky adalah bahwa anak-anak berada pada sosiokultural yang berbeda dan perkembangan kognitif mereka maju melalui interaksi sosial dengan individu yang lebih terampil. Teori perkembangan kognitif Vygotsky berkaitan dengan aktivitas kognitif yang lebih kompleks dari anak-anak yang diatur dan dipengaruhi oleh beberapa prinsip.
Baca juga : Peranan Sosial Media pada Dunia Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
Sama seperti Piaget, teori ini menuju pada perkemangan kognitif anak. Bedanya, teori Piaget menyatakan bahwa anak belajar dan memperoleh pengetaahuan dari pengalaman mereka sendiri.Â
Sedangkan Teori Vygotsky ini menyatakan bahwa anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis, logis, dan rasional yg terjadi akiat percakapan dengan orang lain yang lebih ahli.Â
Vygotsky percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan dibantu dengan lingkungan sekitar. Artinya, lingkungan memberikan sumbangsih besar terhadap perkemangan kognitif anak menurut Vygotsky.
Vygotsky mengungkapkan: "Setiap fungsi dalam perkembangan budaya anak muncul dua kali: pertama, di tingkat sosial, dan kemudian, di tingkat individu; pertama, antara orang (interpsikologis) dan kemudian di dalam anak (intrapsikologis). Ini berlaku sama untuk perhatian sukarela, untuk memori logis, dan untuk pembentukan konsep. Semua fungsi yang lebih tinggi berasal sebagai hubungan aktual antar individu. "
Baca juga : Peranan Sosial dalam Perkembangan Kognitif Anak Menurut Vygotsky
Vygotsky memberikan contoh menunjuk jari. Awalnya, perilaku ini dimulai sebagai gerakan menggenggam yang tidak berarti; Namun, ketika orang bereaksi terhadap gerakan, itu menjadi gerakan yang memiliki makna. Secara khusus, gerakan menunjuk menunjukkan hubungan interpersonal antara individu.
Vygotsky memiliki 3 konsep dalam teorinya.
ZPD (Zone of Proximal Development)
ZPD (Zone of Proximal Development) adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas  yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak terlatih. Batas bawah dari ZPD adalah tingkat keahlian yang dimiliki anak yang bekerja secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur.
Keahlian kognitif anak yang sedang berada pada proses kedewasan dan dapat disempurnakan hanya dengan bantuan dari seorang yang lebih ahli. Vygotsky menyebutnya "kuncup" dan "bunga" perkembangan, guna membedakan "buah" perkembangan, saat anak dapat menyelesaikan tugasnya dengan mandiri.
Scaffolding
Setelah melewati beberapa pengajaran, orang yang lebih ahli seperti guru atau teman sebaya yang lebih mahir menyesuaikan jumlah pendampingan untuk memantapkan kemampuan anak saat itu. Ketika murid belajar tugas baru, orang yang lebih ahli menggunakan instruksi langsung. Setelah kompetensi murid meningkat, pendampingan dikurangi.
Vygotsky memandang anak-anak memiliki banyak konsep tetapi tidak sistematis, acak, dan spontan. Dalam suatu dialog, konsep-konsep tersebut dapat dipertemukan dengan bimbingan yang sistematis, logis, dan rasional.
Bahasa dan Pikiran
Dialog sebagai alat scaffolding hanya salah satu contoh peran penting bahasa dalam perkemangan anak. menurut Vygotsky anak menggunakan pembicaraan bukan hanya untuk borkomunikasi, namun juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugas. Vygotsky yakin bahwa anak usia dini menggunakan bahasa untuk merencanakan, membiming, dan memonitor perilaku mereka.
Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Ia menekankan bahwa semua fungsi mental memiliki sumer eksternal atau sosial. Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H