Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Lain Si Kecil Belajar adalah dengan Merekam dan Meniru

5 Februari 2018   03:43 Diperbarui: 5 Februari 2018   04:29 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
elas.gaz.com.br/arquivos

Anak adalah peniru yang baik. Mereka selalu meniru orang-orang yang ada di sekitar mereka terutama orang tua mereka, makanya tak jarang kita mendengar istilah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Setiap saat mereka melihat dan mendengar apa yang orang lain lakukan dan katakan. Kemudian mereka akan mencerna di dalam pikiran mereka, jika sesuatu itu mudah bagi mereka lakukan, maka mereka akan cepat menirunya.

Kenapa anak suka meniru? Karena dalam masa golden age, anak mempunyai rasa ingin tau yang tinggi, jadi tak heran jika apa yang anak liat dan dengar akan mereka tiru. Anak mulai belajar dan meniru sejak mereka kecil, seperti ketika kita mengajak mereka tersenyum mereka menirunya, kemudian kita mengajari tepuk tangan mereka juga menirunya.

Sebenarnya tak salah bukan jika mereka mempelajari sesuatu dengan meniru, karena meniru itu merupakan pembelajaran alami yang bisa diperoleh dari mana saja. Hanya saja orang-orang di sekeliling anak tersebut harus tau bagaimana mereka harus bersikap. Karena jika anak tersebut melihat orang disekitarnya berbuat yang tidak baik dan itu mudah untuk ditiru seperti berbicara kasar atau suka memukul, maka anak tersebut akan merekam dalam memori ingatannya dan bisa ditiru dengan cepat.

Mungkin kalian sudah tidak asing dengan kata-kata di bawah ini karena sudah beredar luas dimedia social, "Jangan mengira buah hati diam saat melihat ayahnya suka marah-marah! Bundanya suka ngomel-ngomel. Mereka punya kamera pengintai. Mereka sedang merekam. Rekaman itu kuat dan mungkin kita tak menyadari hal itu, tapi mereka terus merekam. Dan rekaman-rekaman itulah bagian dari proses pembentukan dan pendidikan buah hati, baik ataupun buruk. Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap anak-anaknya. Kesholihannya akan membantu kesholihan anaknya. Dan ketidaksalihannya akan menjadi pengganjal pendidikan keshalihan buah hatinya".

Ingat! Mereka merekam dan meniru apa yang ada disekeliling mereka. Jadi, sebagai orang tua atau calon orang tua, hendaknya kita memberi pendidikan terbaik kepada anak-anak agar menjadi seorang anak yang sholih. Karena baik buruknya anak adalah tergantung kepada kita yang mendidik mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun