Mohon tunggu...
alvin yesaya
alvin yesaya Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer

Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer. Jalasveva Jayamahe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Urgensi "Buoy" dan Ironi Vandalisme

23 Desember 2018   19:40 Diperbarui: 24 Desember 2018   05:06 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.ndbc.noaa.gov

Sebuah ironi yang terjadi, sebuah instrumentasi untuk mengamankan masyrakat justru dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini merupakan masalah serius yang harus menjadi refleksi semua masyarakat Indonesia.

Mau sampai kapan masyarakat kita mempunyai mental "pencuri" yang hanya karena masalah uang menyebabkan kehilangan banyak korban jiwa? Mungkin salah satu solusi untuk mengatas ini adalah melakukan upaya sosialisasi di daerah yang ingin dipasang buoy dan bekerja sama dengan TNI AL serta teknologi citra satelit untuk pengawasan.

Mitigasi bencana merupakan hal yang sangat penting dan pemerintah harus fokus untuk masalah ini. Bukan hanya saja mengancam nyawa orang, tetapi upaya minimalisasi dampak bencana yang tidak ditanggapi dengan serius dapat mengancam perekonomian nasional terutama pabrik dan industri yang berlokasi di daerah pantai.

Jepang yang sudah memiliki teknologi canggih saja kelabakan saat terjadi Tohoku tsunami di tahun 2011. Bagaimana dengan Indonesia yang juga mempunyai potensi bencana tanpa ada persiapan?

Tentu saja bencana merupakan takdir Yang Maha Kuasa dan tidak ada orang yang dapat mengetahui. Tetapi kita dianugerahi akal dan pikiran untuk bertindak waspada. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, kita dapat meminimalisasi dampak bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun