Mohon tunggu...
alvin yesaya
alvin yesaya Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer

Pengamat Kemaritiman, pendidikan, dan literatur. Coastal Engineer. Jalasveva Jayamahe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Melawan Kebodohan dengan Sastra Klasik Indonesia

7 Juli 2018   14:09 Diperbarui: 7 Juli 2018   14:12 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lalu bagaimana dengan sastra Indonesia. Sekitar 3 tahun yang lalu saya ketika saya ingin mencari sastra klasik Indonesia, saya menyadari bahwa buku cetak terbitan Balai Pustaka  sudah tidak beredar. Saya pun heran, bagaimana mungkin karya sastra dalam negeri tidak diproduksi ulang oleh negara. Kemudian saya mendapatkan informasi tentang Perpustakaan Nasional kemudian saya membuka website dan mendaftar menjadi anggota. Rupanya buku-buku terbitan Balai Pustaka sudah menjadi Ebook dan dapat didownload dengan gratis di website tersebut.

Source: koleksi pribadi
Source: koleksi pribadi
 Akan tetapi saya tetap berharap sastra klasik Indonesia dapat dicetak ulang dan dipasarkan kembali ke toko buku. Bukankah terlihat aneh justru yang beredar di pusat perbelanjaan adalah sastra klasik negeri orang daripada negeri sendiri? 

Selain itu saya juga menghimbau untuk seluruh sekolah untuk mewajibkan siswa membaca sastra klasik setidaknya satu (saran saya Layar terkemban atau Bumi Manusia) untuk menumbukhkan minat baca generasi muda sehingga meningkatkan literasi dan mencerdaskan masyarakat dari bacaan-bacaan hoax yang banyak beredar di dunia maya.  Pendidikan itu bukanlah hanya perkembangan status jenjang strata atau tingkatan, tetapi merupakan perkembangan pola pikir dan toleransi. Salam literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun