Banjir di Jakarta, salah siapa?Akhir-akhir ini, cuaca buruk menimpa ibu kota Jakarta. Menurut pantauan BMKG, curah hujan di Jakarta mencapai 83 mm per 3 jam. Genangan air di beberapa titik di Jakarta akhirnya terulang kembali. terlihat di Beberapa jalan protokol seperti di Gatot Subroto, Dukuh atas, MT Haryono Cawang yang menyebabkan kendaraan bermotor sulit untuk bergerak.Karena banjir yang kembali terulang setelah sekian lama, alhasil menimbulkan pertanyaan besar, Â banjir Jakarta salah siapa?
Beragam jawabanpun muncul dari banyak institusi maupun masyarakat awam di dunia maya. Ada yang menyalahkan Gubernur yang baru dilantik oktober kemarin, ada yang bilang karena Gubernur sebelumnya, ada yang berkata bahwa proyek LRT penyebab banjir, ada juga yang menyalahkan fenomena alam karena climate change, dan ada juga yang berpendapat bahwa memang takdir karena Sang Penguasa Alam sedang mengirimkan hujan ke atas ibukota.Â
Salah menyalahkan bencana banjir di Jakarta menjadi topik hangat di media massa. Lalu siapakah yang paling tepat untuk dikambing hitamkan?
Banjir di sebuah kota metropolitan bukanlah hal yang asing. Di berbagai kota besar belahan dunia, khususnya kota yang berada di daerah pantai, bencana banjir menghantui setiap saat. Misalnya guangzhou, Bangkok, Tokyo,dll. Penyebab banjir bukan hanya karena masalah kota tersebut berlokasi di dataran rendah, tetapi juga akibat derasnya urbanisasi.Â
Hal ini menyebabkan tingginya permintaan kebutuhan lahan untuk penduduk baru yang berpindah ke kota besar sehingga area resapan air semakin berkurang. Resapan air yang berkurang dan bertambahnya gedung menyebabkan area tersebut sangat rentan dengan banjir.Â
Meskipun pemerintah memainkan peranan penting untuk membuat kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, permasalahan utama adalah urbanisasi ke kota Jakarta yang tidak dapat dibendung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab utama adalah kalian yang berpindah dari daerah ke Jakarta! Apabila fenomena urbanisasi ini mustahil untuk dibendung, mampukah Jakarta benar-benar terbebas dari banjir? Tentu saja jawabannya bisa! Berkaca dari Tokyo, Jepang, permasalahan serupa juga terjadi.Â
Selain itu Tokyo yang letaknya berada di daerah pantai memiliki persamaan permasalahan dengan Jakarta, yaitu di beberapa wilayah, elevasi di darat lebih rendah dari muka air laut. Urbanisasi yang terjadi di Tokyo merupakan penyebab utama munculnya banjir.
Lalu apa yang dilakukan pemerintah Jepang untuk mengatasi ini? Mereka menyiapkan fasilitas untuk "melawan" banjir seperti normalisasi sungai dan membuat tangki penampung air
Pemerintah provinsi Jakarta harus dapat memutar otak untuk memberikan solusi yang efektif dan bukan hanya lempar melempar kesalahan. Toh, urbanisasi juga sulit terbendung karena Jakarta merupakan medan magnet yang begitu kuat untuk mengadu nasib. Semoga di pemerintahan yang baru, banjir di Jakarta dapat semakin teredam. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H