Mohon tunggu...
Alvin Wahyu Kurnia
Alvin Wahyu Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Belajar, Bukan Menulis untuk Menggurui

Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 4 yang baru mendalami ilmu kepenulisan. Kegiatan sehari-hari kuliah, Pengacara (Pengangguran Banyak Acara), Jualan Desain Vektor bersama Teman, Bersepeda, dan tidak suka bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunning-Krugger Effect: Orang Bodoh yang Kebanyakan Ngomong

11 Agustus 2021   06:24 Diperbarui: 11 Agustus 2021   08:09 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Screenshoot Twitter @alvinwakyu64

Tempo hari saya melihat sebuah video di channel youtube seorang Internet Marketer Expert, dia menjelaskan tentang permasalahan orang-orang umum yang menurut saya jarang diketahui, yang bernama Dunning-Kruger Effect. Secara wikipedia, Efek Dunning--Kruger adalah suatu bias kognitif ketika seseorang yang tidak memiliki kemampuan mengalami superioritas ilusif, artinya ia merasa kemampuannya lebih hebat daripada orang lain pada umumnya. 

Bias ini diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tersebut secara metakognitif untuk mengetahui segala kekurangannya. Jadi, ketika seseorang baru mempelajari sesuatu, ia merasa sudah menguasai ilmu tersebut secara keseluruhan, sehingga, keinginan untuk memperlihatkannya kepada orang lain bahwa dia telah mempelajari sesuatu yang baru, akan sangat berpengaruh terhadap kinerja ilmunya setiap waktu. 

Inilah yang saya rasakan, dulu ketika waktu zaman SMA, saya senang membaca buku-buku motivasi, ketika saya membaca, dan menemukan sebuah kalimat yang menurut saya "ini aku bangetttt", saya seolah-olah ingin memperlihatkannya kepada orang lain, sehingga semenjak saya sering melakukannya, saya dijuluki oleh teman-teman sebagai "motivator muda, pengusaha muda".

Menurut saya, ini adalah sesuatu yang salah dan seharusnya tidak sering-sering dilakukan, karena di saat kita melakukan sesuatu atau mempelajari sesuatu yang baru, kita merasa menjadi pribadi yang baru sehingga hormon dopamine sedang naik-naiknya, maka jangan sekali-kali menghargainya, ataupun melayaninya, tahan rasa senang tersebut, sampai pekerjaan yang dilakukan ataupun ilmu yang dipelajari benar-benar selesai serta tidak ada yang perlu dipelajari lagi. 

Dalamilah ilmu atau pekerjaan tersebut sampai dirimu benar-benar diambang batas, dalam arti kamu sudah menguasainya tanpa perlu menggunakan kesadaran bertindak untuk memulainya. Jangan juga terlalu sering memperlihatkannya kepada orang lain, karena ketika itu kamu lakukan, maka lonjakan rasa percaya di dalam dirimu, itu akan naik seperti orang yang sudah melakukannya selama bertahun-tahun, penjelasan lebih lengkapnya akan saya taruh di akhir.

Maka, jangan heran, jika ada teman atau keluarga, yang selalu update status mengenai quote-quote motivational, atau sebuah pelajaran hidup dari tokoh yang tidak terkenal atau tidak islami, itu artinya mereka semacam tersentuh pikirannya, dibuka mindsetnya oleh sesuatu yang dipelajarinya tersebut, istilah sehari-harinya "ini ngeh banget buat aku, nancep sampai ke hati yang paling dalam", mereka sudah terkena dampak dari efek Dunning-Kruger, yang selalu ingin memperlihatkan sesuatu baru yang telah ia pelajari, merasa dirinya telah mengetahui semua masalah yang ada di hidupnya. 

Dengan mempostingnya, ada perasaan lega yang mewakili dirinya sehingga cara kerja ini hampir mirip seperti ketika kita curhat mengenai masalah ke orang terdekat atau teman kita. Namun, jika sering dilakukan, mungkin tidak semua orang melihatmu bijak, tetapi itu menunjukkan betapa lemahnya dirimu, karena selalu ingin diperhatikan dan dianggap hebat atau keren, atau hanya alasan menghilangkan rasa bosan dan penat yang ada di dalam dirimu.

Kita lihat fenomena yang terjadi saat ini, dimana yang bodoh memang banyak bicara, tetapi yang pintar malah diam. Saya ingat, tempo hari pernah update status di twitter seperti ini:

Sumber Gambar : Screenshoot Twitter @alvinwakyu64
Sumber Gambar : Screenshoot Twitter @alvinwakyu64

Orang pintar memang banyak diam, tetapi belum tentu diam selamanya, mereka hanya menunggu timing yang tepat, menunggu keakuratan data yang valid, sembari menunggu momen-momen yang pas, sehingga sekali hentakan, akan merubah pemikiran mayoritas orang. Orang bodoh adalah orang yang tidak sabaran, selalu ingin menunjukkan diri, ingin cepat populer, ingin dianggap pintar, tetapi pemikirannya dangkal, sehingga apa yang keluar dari mulutnya hanyalah omong kosong yang selalu dibuat-buat.

Saya menjelaskan teori ini berdasarkan pada pengalaman pribadi yang saya rasakan setelah mengetahui materi tersebut, maka kalau boleh meminta saran, saya harap jika ada hal-hal yang kurang jelas atau tidak gamblang menurut anda, saya mohon untuk meluruskannya dengan memberi saran dan kritik di kolom komentar. Saya tidak mau menjadi bagian dari orang yang terkena efek Dunning-Kruger, tetapi saya ingin menjadi bagian dari anda semua yang pintar dan bijak dalam berpikir, serta cakap dalam berbicara dan selalu paham situasi.

Untuk selengkapnya, tonton video berikut, untuk menambah insight dan melengkapi artikel yang saya buat, sekian.


Sumber referensi artikel : 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun