Dalam kehidupan setiap orang akan selalu dihadapkan dengan yang namanya pilihan dan dari pilihan inilah seseorang akan menemukan hasil yang beragam, baik itu memuaskan atau mengecewakan, menyenangkan atau menyedihkan, begitu juga dengan kesuksesan ataupun kegagalan, yang mana hal ini adalah suatu hal yang mutlaq untuk dialami setiap orang dalam perjalanan hidupnya.
Hal diatas tidak hanya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari melainkan juga dalam berbisnis, yang mana kemungkinan buruk diatas disebut dengan Risiko. Secara pengertian risiko memiliki sangat banyak makna diantaranya berdasarkan KBBI risiko adalah kemungkinan terjadiya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan, atau menurut Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.S risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
Di dalam langkah -- langkah memulai bisnis dapat ditemukan dalam setiap artikel ada sebuah point yang berbunyi "mengenali pasar" yang tujuannya adalah untuk menganalisa apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh para konsumen, apakah hal tersebut worth it to buy, bagaimana agar produk yang kita tawarkan berbeda dari competitor lainnya juga memiliki cirri khas yang membuatnya unggul dalam persaingan. Hal tersebut bukan semata -- mata sebagai aturan dasar berbisnis melainkan salah satu langkah awal dalam mengenali risiko yang bisa saja timbul dimasa depan,
Hal di atas adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur yang baik, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya dalam berbisnis tidak hanya ada kemungkinan untuk mendapatkan kesuksesan melainkan juga kemungkinan mendapatkan kegagalan yang menjadi risiko dalam bisnis, maka dari itu seorang pembisnis dituntut untuk mampu bersiap tidak hanya untuk kesuksesan tapi juga bersiap untuk menghadapi risiko dan kemampuan tersebut disebut juga dengan manajement risiko.
Manajement risiko sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevalusasi, mengendalikan serta berusaha untuk menekan sebanyak mungkin atau bahkan menghilangkan risiko yang yang akan dihadapi. Secara umum risiko dibagi menjadi 3 bagian yaitu
Risiko strategis
Risiko strategis dapat bersumber dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen (SIM) yang kurang memadai, hasil analisis lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan strategis yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantintisipasi perubahan lingkungan bisnis
Risiko operasional
Didefinisikan sebagai risiko kerugian akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, yang terkait dengan proses, sistem, manusia atau dari risiko eksternal. Risiko operasional juga mencakup risiko kegagalan teknologi, sistem, dan model analitis. Contohnya human error, kerusakan mesin, ataupun kegagalan sistem.
Risiko financial
Didefinisikan sebagai risiko yang timbul dalam aspek aspek keuangan seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko akuntansi atau risisko pasar
Apabila dilihat dari langkah memulai suatu bisnis begitu juga dalam perbankan maka hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah strategi apa yang akan digunakan atau diterapkan dalam menjalankannya. Yang mana dalam pengawalnnya diperlukan manajement risiko strategis yang baik, manajement ini sendiri bertujuan untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
 Risiko strategis sendiri memiliki beberapa penyebab yang sangat berkesimabungan yang mana hal bisa ditanggapi dengan beberapa solusi berikut diantaranya ;
Perubahan peta persaingan bisnis dimana bertambahnya competitor dengan produk -- produk serupa yang membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan yang menyebabkan diharapkannya suatu produk memiliki spesifikasi yang khas sehingga tidak akan tergeser oleh pesaing
Kurang tepatnya perumusan strategi, dalam menentukan strategi tentunya diperlukan perumusan yang matang sebelum dijalankan karena ketidakmatangan strategi ini akan menimbulkan risiko baru contohnya ketidak sesuaian strategi dengan visi & misi perusahaan
Kurang adaptif terhadap kemajuan tekhnologi, perkembagan teknologi yang terus meningkat pesat telah memberikan berbagai dampak juga perubahan dalam kegiatan berekonomi sehingga apabila seorang pelaku bisnis acuh terhadap perkembangan ini dan enggan beradaptasi tentunya akan mengancam bisnis yang dijalankannya.
Tuntutan berinovasi, dengan bertambahnya pesaing, meningkatanya sarana dan prasarana contohnya teknologi tentunya berinovasi adalah hal yang sangat diperlukan untuk terus eksis dalam berbisnis, dan yang terakhir
Perubahan lingkungan makro yang dimaksud disini adalah adanya perubahan besar besaran yang terjadi secara menyeluruh baik dalam skala Negara ataupun dunia, contohnya perubahan eksistensi role model dalam dunia music dan fashion ataupun tragedy pandemic covid yang terjadi hampir diseluruh belahan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H