Mohon tunggu...
Benedicta Alvinta Prima
Benedicta Alvinta Prima Mohon Tunggu... Freelancer - Do my best

Berpengalaman sebagai jurnalis selama hampir 8 tahun. 5 tahun sebagai mahasiswa jurnalistik dan 3 tahun sebagai jurnalis di dua media yaitu internship Tempo.co dan wartawan Harian Kontan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Destinasi Wisata Pulau Dewata

26 Februari 2016   10:36 Diperbarui: 26 Februari 2016   10:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="flickr.com"][/caption]packing baju - kegiatan memasukkan baju dan perlengkapan sehari-hari ke dalam koper - menjadi hobi baru baru bagiku. Memilih baju mana yang akan digunakan, aksesoris mana yang cocok dengan baju, dan memilih sepatu yang cocok di bawa rasanya seperti mencium bau kebebasan. Kali ini, Bali menjadi destinasiku melepas penat semester lima.

Sama seperti biasanya, pukul enam pagi aku terbangun, melihat layar handphone dan kembali memejamkan mata menunggu alarm berbunyi. Pagi itu memang tidak ada yang spesial kecuali tiketku menunjukkan tanggal yang sama dengan tanggal di layar hp. 

Tepat pukul 08.00 alarm handphone ku telah berdering, menandakan aku harus segera bangun. Sebelum berangkat, semua harus dipastikan sudah tertata rapi. Aku lihat lagi list barang yang harus aku bawa; satu sepatu pergi, satu sandal jepit, pakaian, kacamata, topi, alat mandi, charger handphone, daily make up, dan plastik jangan sampai tertinggal.
Setelah semua lengkap, sambil membunuh waktu, aku melakukan aktivitas rutin. Pukul 11.00 temanku yang akan menemani liburanku kali ini sudah datang lengkap dengan tasnya yang menggembung. Segera saja setelah Cici datang, ibu langsung mengantar kami menghampiri satu lagi temanku, Nia.
Perjalanan kali ini, kami tempuh dengan jalur darat. Selain harganya yang relatif lebih murah, sensasi perjalanan lama sambil bercengkerama dengan sahabat-sahabatku yang membuatku memilih jalur darat. Perjalanan selama 17 jam kami tempuh sambil menikmati matahari terbit kala menyeberang pulau menggunakan kapal feri. 

Bali, pulau dewata yang menyimpan banyak keindahan. Menghirup udara Bali, aroma wewangian yang begitu kental, sembari melihat rumah-rumah khas Bali segera membuatku tak ingin kembali pulang. Aku tak sabar mengunjungi destinasi wisata yang sudah kami rencanakan, lebih dari itu, aku senang melihat suasana Bali melalui kaca helm.

 
1. Sate Babi Golkar

 [caption caption="BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Sate Babi ini memang tak seterkenal sate babi bawah pohon Kuta. Lokasi Sate Babi ini ada di daerah Denpasar, tepat di halaman gedung Golkar. Harganya murah, cukup 15.000 dengan porsi yang sangat mengenyangkan. Tempat makan ini menjadi destinasi pertama kami karena sejak di Bali, perut kami belum menyentuh makanan apapun. 

2. Hutan Mangrove Bali

 [caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Tempat ini sebenarnya hanya tempat konservasi hutan mangrove. Namun tata letaknya yang indah menjadikan tempat ini sebagai spot foto favorit. Tak hanya kami, yang hanya bermodalkan kamera handphone, fotografer profesional pun datang ke sini untuk melakukan sesi pre-wedding kliennya.

3. Pantai Kuta

[caption caption="Sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Lebih tepatnya, kami berkunjung ke salah satu kafe yang ada di pantai Kuta. Cafe yang menyediakan kursi malas warna-warni dan pemandangan sunset yang menggiurkan ini mampu menahan kami duduk manis menikmati suasana Bali yang khas dengan pantainya. 

4. Bukit Tjampuhan

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Bukit yang harus ditempuh dengan butiran keringat ini menjanjikan pemandangan hijau dan biru layaknya bukit Telletubies. Untuk pergi ke sini, lebih baik menggunakan pakaian santai, dan jangan lupa membawa air minum. Menuju puncak bukit ini, kami sering menemui pendaki yang berasal dari mancanegara. Tak lupa kami saling bertegur sapa dan mengucapkan bahasa isyarat bahwa cuaca cukup panas saat itu.

5. Tegallalang

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Sama seperti Bukit Tjampuhan, Tegallalang menawarkan kesegaran hijau bagi mata kami. Tegallalang, sama saja disebut sebagai sistem terasering. Bedanya, tegallalang menjadi potensi wisata baru di Bali dengan hadirnya cafe-cafe dipinggiran jalan.

6. Batur

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Destinasi wisata selanjutnya adalah daerah Batur, yang terkenal dengan desa trunyam. Suasana dingin, serta pemandangan gunung yang sangat indah rasanya membuat kami berada di nirwana. 

7. Desa Adat Penglipuran

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Desa ini tertata rapi, dengan bangunan lama khas Bali. Ternyata desa ini juga sering digunakan sebagai lokasi film. Berkunjung kesini, jangan lupa untuk mencicipi loloh, minuman khas Bali yang rasanya asam tetapi tetap segar. 

9. Sky Garden

[caption caption="www.Bali-Indonesia.com"]

[/caption]

Bali, selain menyediakan wisata alam, wisata adat, tak lupa kehidupan malam Bali juga begitu ramai. Pusat kehidupan malam Bali terletak di daerah selatan Bali. Sky Garden merupakan bar besar di Bali yang sudah cukup terkenal. 

10. Green Bowl

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Wisata yang satu ini, merupakan wisata pantai baru selain pantai pandawa. Yang menjadi daya tarik pantai ini adalah virginitas pantai yang belum banyak orang tahu. Selain itu, tebing kapur yang mengelilingi pantai ini juga menambah keindahan pantai pasir putih yang satu ini. Hanya saja untuk melihat keindahan pantai ini, kami harus menuruni banyak anak tangga curam. hmmmm... bagaimana ketika kami hendak pulang? yah, anggap saja olahraga membakar kalori.

11. Single Finn

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Ini adalah pantai yang sering digunakan para wisatawan mancanegara surfing. Selain itu, para wisatawan juga senang duduk di salah satu cafe untuk menikmati sunset yang indah. pssst... sebenarnya yang membuat saya betah, banyak wisatawan mancanegara yang cukup menarik hati saya

12. Jimbaran

[caption caption="www.villondo.com"]

[/caption]

Apabila memiliki uang jajan lebih, datanglah ke sini dengan beberapa teman. Jimbaran menyajikan makanan khas laut yang menggoyang lidah serta suasana syahdu makan dipinggir pantai diiringi suara deburan ombak

13. Pantai Sanur

[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]

[/caption]

Pantai yang sudah terkenal sejak lama ini, lebih baik dikunjungi pagi hari sambil menikmati nasi bali Men Weti khas Bali. Di sini, kami juga menyewa sepeda untuk bekeliling di pantai pasir putih ini. 

Bali memang tak pernah habis menawarkan destinasi wisata. Sebagai salah satu pulau milik Indonesia, kita harus bisa menjaga Bali baik secara budaya, sosial maupun lingkungan. Keindahannya, selalu menarikku untuk kembali lagi ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun