Mohon tunggu...
alvin tambunan
alvin tambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Binawan

Part Of Banten Youth

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antisipasi Terhadap Bahaya dan Risiko Kerja Untuk Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

11 Desember 2024   20:07 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:07 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merupakan suatu pemikiran dimana penerapannya dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempatnkerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan dan dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja, tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja karyawan.

 Sementara Kesehatan untuk para pekerja melibatkan berbagai strategi yang bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Ketika mengacu pada pelaksanaan K3, ini mencakup praktik-praktik yang diterapkan di tingkat organisasi dan individu untuk mencapai lingkungan kerja yang aman dan sehat. Ini mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur K3, pelatihan karyawan untuk lebih mengantisipasi atau pengawasan extra, serta penggunaan peralatan pelindung diri dan peralatan K3 lainnya.

Berikut adalah bahaya bekerja : 

dapat berupa faktor fisik seperti kebisingan, getaran, suhu ekstrem, radiasi, dan bahan kimia berbahaya. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan berbagai macam cedera dan penyakit, mulai dari gangguan pendengaran hingga kanker dan lainnya.  

Risiko dalam Pekerjaan :

merujuk pada kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Contohnya, pekerja konstruksi berisiko tinggi mengalami jatuh dari ketinggian, sementara pekerja pabrik berisiko terkena bahan kimia berbahaya.  

Berikut adalah beberapa contoh bahaya dan risiko kerja yang umum di temukan :

1. Bahaya Fisik

Bahaya fisik adalah risiko yang berasal dari lingkungan fisik di tempat kerja. Contohnya:

Bising: Paparan kebisingan tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Getaran: Pekerjaan yang melibatkan mesin bergetar dapat menyebabkan cedera pada tangan dan lengan.

Radiasi: Pekerja yang terpapar radiasi ionisasi, seperti di sektor medis atau nuklir, berisiko mengalami masalah kesehatan serius.

2. Bahaya Biologis

Bahaya biologis berasal dari organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit. Contohnya:

Bakteri dan Virus: Pekerja di sektor kesehatan atau laboratorium berisiko terpapar patogen menular.

Jamur dan Spora: Pekerja di lingkungan lembab atau yang menangani bahan organik berisiko terpapar jamur dan spora.

 3. Bahaya Ergonomis

Bahaya ergonomis berkaitan dengan desain tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan fisik. Contohnya:

Postur yang Buruk: Duduk atau berdiri dengan postur yang tidak benar dapat menyebabkan nyeri punggung dan leher.

Gerakan Berulang: Melakukan gerakan yang sama secara terus-menerus dapat menyebabkan cedera otot dan sendi.

Pengangkatan Beban Berat: Mengangkat beban yang terlalu berat dapat menyebabkan cedera pada punggung dan anggota tubuh lainnya.

 4. Bahaya Psikologi

Bahaya psikososial berkaitan dengan tekanan mental dan emosional di tempat kerja. Contohnya:

Stres Kerja: Beban kerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat menyebabkan stres berlebihan.

Kekerasan dan Pelecehan: Pekerja yang mengalami kekerasan fisik atau pelecehan verbal di tempat kerja dapat mengalami masalah kesehatan mental dan emosional.

Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya dukungan dari rekan kerja atau atasan dapat memperburuk kondisi psikososial pekerja.

Bahaya dan risiko kerja juga tidak hanya mengancam keselamatan fisik, namun juga berdampak pada kesehatan mental dan psikologis pekerja. Stres kerja, kelelahan, dan burnout menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan para pekerja. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tidur, depresi, kecemasan, bahkan bisa terjadi penyakit kronis dan penyakit lainnya.

Untuk meminimalisir bahaya dan risiko kerja, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, menyediakan alat pelindung diri yang memadai, dan memberikan pelatihan keselamatan kerja kepada karyawan.  

Berikut adalah beberapa Langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

Pengendalian Bahaya: Mengidentifikasi dan mengeliminasi atau meminimalisir bahaya di tempat kerja.

Alat Pelindung Diri (APD): Menyediakan APD yang sesuai dan memastikan pemakaiannya dengan benar.

Pelatihan Keselamatan Kerja: Memberikan pelatihan yang komprehensif tentang keselamatan kerja kepada seluruh karyawan.Prosedur Kerja yang Aman: Menetapkan dan menerapkan prosedur kerja yang aman untuk setiap tugas.

Sistem Pelaporan: Membangun sistem pelaporan yang efektif untuk mencatat dan menindaklanjuti setiap insiden atau kondisi berbahaya.

Pekerja juga dapat memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan diri dengan mengikuti prosedur kerja yang sudah ditetapkan supaya aman dan selamat, menggunakan alat pelindung diri dengan benar, dan melaporkan setiap kondisi berbahaya yang ditemukan.  

Kesadaran akan bahaya dan risiko kerja merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Dengan memahami ancaman yang ada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi para pekerja dan memastikan mereka dapat bekerja dengan tenang dan aman.

KESIMPULAN :

Kesimpulannya, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta untuk meningkatkan kinerja karyawan. K3 melibatkan berbagai tindakan, mulai dari pengidentifikasian bahaya, pengendalian risiko, hingga penyediaan pelatihan dan alat pelindung diri yang sesuai. Bahaya dan risiko kerja dapat beragam, mulai dari bahaya fisik, biologis, ergonomis, hingga psikologis, yang semuanya dapat mempengaruhi keselamatan fisik dan kesehatan mental pekerja. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan yang komprehensif, seperti pelatihan keselamatan, prosedur kerja yang aman, dan penggunaan alat pelindung diri, harus diimplementasikan untuk meminimalisir bahaya yang ada. Kesadaran dan peran aktif pekerja dalam menjaga keselamatan diri sendiri dan lingkungan kerja sangat penting untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan produktif.

Referensi :

- keselamatan dan kesehatan kerja (k3), kinerja pekerja, penerapan keselamatan kesehatan kerja. https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1937

- Implementation, Occupational Health Safety, Employees. https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1210

- Pentingnya Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko sebagai Upaya Pencegahan dalam K3. https://prodiaohi.co.id/identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko-sebagai-upaya-pencegahan-k3

- Mengenal Resiko dan Bahaya Kerja Serta Cara Meminimalisirnya. https://balai-k2.disnakertrans.jatengprov.go.id/blog/mengenal-resiko-dan-bahaya-kerja-serta-cara-meminimalisirnya/

- pencegahan yang dapat dilakukan pada bahaya dan risiko dalam pekerjaan. https://www.chubb.com/id-id/articles/personal/penyebab-kecelakaan-kerja-dan-cara-pencegahannya.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun