Mohon tunggu...
Mohammad Alvin Nur Rohman
Mohammad Alvin Nur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seribu Cahaya Kasih

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Buah Latihan Keras

28 April 2021   23:50 Diperbarui: 29 April 2021   00:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualikum, holla temen-temen, di sini aku akan bercerita sedikit tentang perjuanganku mengikuti suatu organisasi yang bisa dibilang 'kece' sih di sekolah, tapi juga terkenal dengan kengeriannya. Pasti kalian banyak yang bertanya-tanya, kira-kira organisasi apa sih yang dimaksud? Oke-oke, langsung aja nih aku ceritain biar nggak pada penasaran, hihihi... Baca dengan seksama yaa hehe.


Jadi gini, saat aku SMA beberapa tahun yang lalu, hehehe sok banget deh :D, tepatnya saat duduk di kelas 10, aku memberanikan diri untuk bergabung dalam suatu organisasi serta ekstra yang cukup terkenal dan bergengsi selain dari OSIS dan MPK yaitu KOBARDA. KOBARDA sendiri merupakan singkatan dari Korps Pengibar Bendera Smada. Terlepas dari kegiatan-kegiatan dan ekstra yang cukup menguras tenaga serta mental, aku menjadi anggota dari satu event perlombaan yang bergengsi. Sebelum menjalani latihan untuk event perlombaan tersebut, kami, seluruh anggota kobarda, diseleksi terlebih dahulu oleh abang-abang dan kakak-kakak anggota kobarda setingkat di atas kami. By the way, aku kasih tahu nih, dalam kobarda ini, untuk memanggil kakak kelas, kami memanggil kakak kelas laki-laki dengan sebutan bang dan untuk kakak kelas perempuan tetap kak just info aja yaa. Lanjut nggak? lanjut nggak? Ya lanjut lah masa enggak? Hihihi.. yups kembali ke seleksi. Seleksi ini diadakan pada saat jadwal kita ekstra, tepatnya setiap hari Kamis sore sepulang sekolah sekitar pukul 16.15 WIB dan disarankan untuk melaksanakan salat terlebih dahulu.


Dalam suatu organisasi tentu ada plus minusnya. Kalau plusnya, ya banyak lah.. pasti kalian sudah tahu sendiri, termasuk juga menambah relasi, dan lain-lain. Sementara untuk minusnya, hmm.. ini sangat bergantung pada organisasi yang kalian ikutin yaa gais. Misalnya jika kalian ada kepentingan lain sehingga tidak bisa mengikuti event dari organisasi tersebut, maka tentu ada beberapa dari anggota organisasi tersebut yang nyinyirin kita, iya nggak? Bukan suudzon, tapi kebanyak gitu :) Tapi.. ini berbeda dengan ceritaku. Nah jadi gini, pernah suatu ketika pada saat itu aku tidak mengikuti ekstra KOBARDA dikarenakan ada tugas kelompok yang harus dikerjakan di hari itu juga karena udah ada kesepakatan bersama dengan temen-temen sekolompok waktu itu. Di sisi lain, saat itu juga terbentuk satu pleton yang akan dibimbing oleh abang kakak untuk mengikuti event perlombaan paski. Keesokan harinya aku dipanggil untuk berkumpul di satgas di mana kami biasa berkumpul serta berkoordinasi untuk kobarda kedepannya. Aku kaget mendengar ajakan salah seorang temanku yang tergabung dalam pleton untuk mengikuti event perlombaan tersebut. Setelah sampai di satgas, aku terkejut karena diumumkan kalo aku tergabung dalam pleton untuk mengikuti event perlombaan tersebut. Ternyata masih sisa satu orang untuk mengisi tempat tersebut, dan ternyata aku dipilih oleh abang kakak untuk menjalankan tugas tersebut dalam event perlombaan. Aku sontak terkejut serta bangga dan dalam hati berjanji akan mengemban tugas tersebut dengan baik dan tidak akan mengecewakan abang dan kakak yang telah memilihku untuk menjadi salah satu anggota pleton tersebut, apalagi di barisan depan nih, keren kan? Jelas dong. Hehe..


Mulai hari senin di minggu depannya, aku sudah mulai melaksanakan latihan untuk persiapan lomba tersebut. Kita latihan mulai pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang dan untuk setiap hari sabtu mulai pagi hingga sore dan untuk hari minggunya libur yaa man teman kita manusia juga butuh istirahat hehehe. Kami mengikuti setiap arahan abang dan kakak serta salah satu temanku yang menjadi danton atau dalam baris berbaris merupakan orang yang memimpin serta mengarahkan satu pleton tersebut untuk menjalankan tugas dengan baik. Namanya Rahmadi. Dia sosok pemimpin yang sangat tegas juga disiplin dan mengarahkan anggota pletonnya dengan baik. Setiap hari kami menerima tempaan panas matahari yang sangat menyengat. Oleh karena itu, disarankan memakai topi agar tidak menyengat ke kepala. Namun suatu hari, ada temanku ada yang tidak membawa topi saat latihan sedangkan yang lain padahal sudah membawa topi. Karena ada salah satu yang yang tidak memakai topi, maka semua juga tidak memakai topi. Inilah yang dinamkan korsa yaitu komando satu rasa dimana satu merasakan yang lain juga ikut merasakan, satu kepanasan yang lain juga ikut kepanasan, satu minum yang lain juga ikut minum. Salah satu contoh lagi ketika kami hanya dibekali minum sebotol, kami minum dengan syarat semua kebagian juga harus habis entah minum setetes dua tetes yang terpenting kebersamaannya. Hal itu yang membuat kami seperti keluarga, bisa becanda bareng, makan dan minum bareng dan timbul rasa nyaman. Karena hal itu juga yang dapat memupuk semangat kita untuk tetap berjuang dengan cara latihan yang keras untuk dapat menampilkan yang terbaik untuk event perlombaan yang akan datang. Apa saja sih latihan kami? Yang pasti ada fisik juga mental. Latihan fisik kami yaitu ada lari, push up, plank, dan lain-lain untuk menunjang fisik kita untuk jalan ditempat, langkah tegak maju, juga penmapilan kreasi kami. Kami juga butuh fisik yang bagus untuk menampilkan semua itu. Selain fisik, kami juga perlu mental yang kuat, salah satu contoh latihan mental yaitu saat kita ada salah satu yang berbuat kesalahan, semuanya juga ikut menanggung kesalahan dan biasanya juga agak dimarah-marahi siih hehehe. Tapi ngga papa, itu semua salah satu bentuk latihan mental yang kami terima untuk menjadi lebih baik lagi.

Dua bulan sudah kami latihan, dimana tangan dan muka udah gosong, mengeluh, capek juga udah pasti. Namun saatnya kita menampilkan kerja keras kita dan apa yang kita pelajari saat kita latihan. Kostum dan aksesoris juga sudah menanti untuk kami pakai sebagai pemanis penampilan kami di event perlombaan tersebut. Sebelum kami berangkat ke medan perang, kami berdoa terlebih dulu untuk meminta bantuan dan pertolongan kepada Allah agar kita dapat menampilkan yang terbaik serta membawa kemenangan. Setelah sampai, aku melihat lawan-lawanku juga keren-keren, sempat terbesit minder namun aku harus tetap semangat untuk melaksanakan tugas ini dengan menampilkan yang terbaik. Setelah dipanggil no urut pletonku, kami segera bersiap. Tepat sebelas menit kemudian, kami menangis bahagia karena telah melaksanakan tugas dengan sangat baik. Sesuai seperti saat kami latihan, dengan bangga kami berharap untuk bisa juara.
Malam harinya, saat semua peserta sudah tampil dan beristirahat, inilah yang kami tunggu-tunggu yaitu pengumuman juara. Dag dig dug ser rasa hati ini berdebar menunggu pengumuman juara. Dan alhasil, Alhamdulillah kami mendapat juara harapan 2 dari event perlombaan bergengsi tersebut. Hal ini membuat kami semua serta abang kakak dan teman-teman bangga dan salut kepada kami. Tapi hal itu, tidak membuat kami sombong dan tetap rendah hati meskipun dapat menjuarai event perlombaan bergengsi tersebut. Ini yang menjadi motivasi kami untuk tetap semangat berusaha karena usaha keras tidak akan mengkhianati hasil. So, tetap semangat teman-teman, jangan mengeluh ya.. ini masih awal dari perjuangan kalian, kita pasti bisa kok panen kesuksesan kedepannya.. jangan lupa untuk selalu berdoa juga yaa..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun