JAKARTA (20/11/2021) - Langit Jakarta diselimuti awan gelap saat menjelang sore hari namun tidak menghalangi niat saya untuk tetap pergi menyusuri sepanjang jalan dari Halte Karang Asri hingga Halte Monas menggunakan Transjakarta koridor 1A yang kemudian saya teruskan menggunakan bus koridor 1 menuju tujuan saya yakni Halte Dukuh Atas.
Saya melanjutkan perjalanan saya menuju titik kumpul di Taman Dukuh Atas dan bertemu dengan para tim dari Jakarta Good Guide atau JGG serta peserta yang lain. Walau akhirnya kami harus meneduh dan menunggu hujan reda terlebih dahulu di dalam Stasiun Sudirman tak menyurutkan niat kami untuk Walking Tour yang dipandu oleh Kak Ara dan Kak Ibet yang menjadi teman kami dari JGG.
Jakarta Good Guide sendiri merupakan pramuwisata yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Republik Indonesia dan telah memiliki izinnya.
Rute kali ini yang saya ikuti ialah Sudirman Skycrapers yang dimulai dari Dukuh Atas dan berakhir di Stasiun MRT Bendungan Hilir, yaps tepat di depan Sampoerna Kayu.
Dalam rute ini menelusuri gedung-gedung penting pencakar langit yang berada di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta sambil jalan kaki yang dipandu oleh guide informatif yang asik dan menyenangkan.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak, perjalanan ini sangat lah seru dan memberikan insight baru tentang cerita dan sejarah. Dimulai dari sejarah daerah bernama Dukuh Atas dan Dukuh Bawah dikarenakan dahulu banyak pohon dukuh dan para penjual dukuh yang berada di kawasan tersebut.
Dijelaskan pula mengapa Patung Jenderal Sudirman berbentuk sedang memberikan hormat, lalu bagaimana asal usul Gedung Astra yang memiliki 63 lantai dan landasan helicopter di atasnya serta cerita dibalik pendirinya, Gedung-gedung dan perusahaan milik Sahid Group, Gedung Wisma BNI yang pernah memegang predikat gedung tertinggi di Indonesia selama beberapa tahun, Sinarmas Tower, Penthouse mahal di atas Galeri Furniture Davinci, Hotel Sahid yang menjadi hotel pertama di bilangan Sudirman, serta cerita-cerita kegigihan dan keteladan para pendiri perusahaan yang memiliki gedung-gedung pencakar langit Sudirman.
Perjalanan ini diakhiri dengan cerita di balik gedung milik Sampoerna yang memiliki kaca yang tebal dan beralihnya pusat perhatian mereka dari perusahaan rokok yang kemudian bergelut dengan industri kayu.
Jakarta Good Guide sendiri tidak mematok harga untuk para guide yang menemani kita, dibayar dengan pay as u wish dengan berapa keikhlasan serta kepuasan kita terhadap pelayanan mereka dan menggunakan cashless QRIS. Di akhir sesi perjalanan terdapat games yang berhadiah menarik dari JGG. Paket lengkap sekali selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, teman baru, hingga hadiah kenang-kenangan jika beruntung.
Jakarta Good Guide mempunyai rute yang berbeda-beda tiap minggunya, jadwal mereka bisa dilihat pada Instagram mereka @jktgoodguide . Mereka tidak hanya berjalan-jalan di kawasan tertentu saja namun juga melakukan guide tour ke museum-museum yang ada di Jakarta dan itu selalu ramai pengunjung yang daftar.
Untuk mengikuti walking tour dari JGG ialah dengan reservasi terlebih dahulu di link yang terdapat pada bio Instagram mereka pada H-1 perjalanan yang ada di jadwal. Walking tour ini menjadi sarana wisata dan belajar hingga mengisi waktu luang pada hari libur serta pilihan jika bingung untuk menghabiskan waktu dengan diri sendiri, teman, keluarga, pacar saat bosan dengan quality time yang itu-itu saja. Tertarik kah untuk mengikuti walking tour menjelajah Jakarta ?
Penulis : Alvin Nur Hidayah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H