Tugas kita yaitu mulai belajar, belajar untuk membawa komoditas kita yang melimpah ini untuk dibawa ke pangsa internasional, selayaknya negara tetangga Singapura yang berjualan ke luar negeri (ekspor) dengan komoditas cengkih, padahal dari negaranya sendiri tidak ada komoditas tersebut.
Lantas apa yang Singapura lakukan? yang dilakukan singapura yaitu dengan menjadi aggregator, mereka berperan layaknya sebagai jembatan penghubung antara negara luar dengan negara kita.
Mereka ketika ada permintaan cengkih, maka akan dilempar ke Indonesia, lalu Indonesia nanti mengirim langsung ke negara tujuan atas nama Singapura, nah ini problemnya. Bukan atas nama Indonesia melainkan atas nama Singapura.
Dibangunlah dengan cepat infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi sebagai bentuk investasi negara terhadap pelaku pelaku usaha yang ada di dalamnya, terutama untuk saat ini yaitu jalan tol, yang akan meningkatkan peforma industri secara masif, berkelanjutan dan tentunya bagi perusahaan bisa memperoleh laba karena efek daripada suatu sistem yang berjalan efisien tadinya.
Dari hasil pembangunan infrastruktur ini, diharapkan program pemerintah terus diperbaiki kinerjanya agar semakin baik, dimana ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok, tinggal kitanya sebagai masyarakat mau tidak untuk menggunakan sebaik mungkin apa yang pemerintah sediakan.
(Alvino Harun Maulana Hunandikha, Kel 13, 210810201098)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Ekspor-Impor. 21 Juli 2021. Jakarta: Publikasi Statistik Indonesia.
Hidranto, Firman. 2021. Program Tol Laut kian Mumpuni. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/3283/program-tol-laut-kian mumpuni. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021.
Situmorang, Anggun. 2021. Indonesia Dibanjiri Barang Impor dari China, Jepang, dan Korea Selatan. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4658840/indonesia-dibanjiri-barang-impor-dari-china-jepang-dan-korea-selatan. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H