Mohon tunggu...
Rinrin Irma
Rinrin Irma Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ibu 3 anak, sedang belajar banyak hal, itu saja

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Duet Maut Si Tangguh & Si Irit

6 September 2015   23:45 Diperbarui: 14 September 2015   07:47 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bertahun-tahun saya memakai bensin botolan yang dijual di tukang bensin eceran depan rumah. Padahal dari sifatnya yang mudah menguap, bensin yang disimpan dalam botol dan terkena sinar matahari langsung akan mengalami penguapan. Tak heran jika kualitasnya pun menurun.

Sudah seharusnya pakai Pertamax, ini pakai premium, kualitasnya tidak jelas pula.

Ketidaktahuan saya akan kualitas bensin yang selama ini rutin mengisi motor saya memang berakibat buruk.

Jauh sebelum motor Mio saya mogok mendadak, saya sendiri sudah merasakan tarikan mesin yang kurang responsif. Mesin pun tidak halus seperti biasanya. Ada bunyi seperti ketukan ketika motor saya kendarai. 

Saya pikir wajar saja, toh motor yang saya pakai sudah cukup berumur. Sudah menempuh puluhan ribu kilometer.

Tapi ternyata ini akibat dari kerak yang menumpuk, di mana saat suhu tinggi kerak ini akan membara dan menjadi pemicu terjadinya gejala menembak atau detonasi. Tidak hanya itu, kerusakan pun berlanjut ke ring piston. Kerak yang menumpuk akan menggesek ring piston dan piston dengan dinding cylinder. Akibatnya kompresi menjadi berkurang.

Katanya sih kalau kompresi berkurang, motor bisa mogok tiba-tiba, bahkan meski sedang kita kendarai seperti yang saya alami.

Bapak bengkel bilang kalau pada kondisi normal, kerak hanya berada di atas ring piston saja dan tidak akan sampai menimbulkan asap putih yang keluar dari knalpot, tapi bisa jadi oli mesin habis tanpa kita sadari.

Ternyata setangguh apapun mesin motor yang kita pakai, pada akhirnya memang tergantung dengan pemakaian kita sendiri. 

Suami lantas membandingkan Mio saya dengan Mio miliknya yang jauh lebih irit konsumsi BBMnya, Yamaha Mio M3 125cc. Saya bilang ya jelas irit, namanya juga masih baru. Tapi ternyata bukan hanya soal baru. Teknologi yang tersemat pada motor Yamaha Mio M3 125cc milik suamilah yang membuat konsumsi BBM-nya jauh lebih irit, yaitu Teknologi Blue Core.

Why Blue Core

Ketika suami memutuskan menyicil motor baru untuk dipakai ke tempat kerja, suami meminta pendapat saya. Tapi kalau diajak ngobrolin teknologi motor, saya malah pusing sendiri. Apalagi teknologi motor semakin berkembang pesat. Kalau saya pikir sistem injeksi ini sudah cukup canggih, ternyata ada yang lebih canggih. Bagi saya sih yang penting irit. Jangan sampai motor baru nanti malah memerlukan biaya BBM dan perawatan yang lebih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun