Mohon tunggu...
Alvin LuthfianaMuthoharoh
Alvin LuthfianaMuthoharoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candi Singosari

11 September 2023   11:40 Diperbarui: 11 September 2023   22:41 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi Singosari Candi Singosari ditemukan tahun 1803 oleh seorang Belanda bernama Nicolaus Engelhard. Candi ini hanya dilakukan satu kali pemugaran yaitu tahun 1934-1937. Terdapat di Jl. Kertanegara, Candirenggo, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153. 

Candi ini merupakan peninggalan Raja Kertanegara yang merupakan raja terakhir kerajaan Singosari sebelum kemunculan kerajaan Majapahit. Candi Singosari memiliki keunikan dari candi-candi yang lainnya. Kaki candi digunakan sebagai relung untuk menempatkan area keluarga Siwa, sedangkan tubuh dan atap candi merupakan ruang kosong. Candi ini sepertinya belum selesai dibangun berdasarkan indikasi bagian atas bangunan telah dipahatkan motif hias, sedangkan bagian bawah masih belum ada motif hias. Dan depan Candi Singosari terdapat beberapa kumpulan area yang berasal dari percandian singosari.

Bangunan Candi Singasari terletak di tengah halaman. Bangunan candi utama dibuat dari batu andesit, menghadap ke barat, berdiri pada alas bujur sangkar berukuran 14 m 14 m dan tinggi candi yang saat ini tersisa 14,1 m. Tubuh candi berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 m, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi. Tangga naik ke selasar di kaki candi tidak diapit oleh pipi tangga dengan hiasan makara seperti yang terdapat pada candi-candi lain. Pintu masuk ke ruangan di tengah tubuh candi menghadap ke selatan, terletak pada sisi depan bilik penampil (bilik kecil yang menjorok ke depan). 

Pintu masuk ini terlihat sederhana tanpa bingkai berhiaskan pahatan. Di atas ambang pintu terdapat pahatan kepala Kala atau Kirti Murka. Pahatan ini dipercaya mengusir roh jahat yang dapat membawa bencana. Sedangkan sebagian besar relief yang terukir pada Candi Singasari berbentuk bunga dan binatang. salah satunya adalah relief singa yang saling bertolak pandang. Adanya beberapa pahatan dan relief yang sangat sederhana menimbulkan dugaan bahwa pembangunan Candi Singosari belum sepenuhnya terselesaikan.

Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat seolah bersusun dua karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi, menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi. Tampaknya relung-relung tersebut semula berisi arca, tetapi saat ini keempatnya dalam keadaan kosong. Di atas setiap ambang 'pintu' relung terdapat hiasan kepala Kala dengan pahatan yang lebih rumit dibandingkan dengan yang ada di atas ambang pintu masuk dan relung di tubuh candi. Puncak atap sendiri berbentuk meru bersusun, makin ke atas makin mengecil. Sebagian puncak atap terlihat sudah runtuh.

Terdapat berbagai patung dan arca yang masih dapat dilihat oleh orang-orang sebagai bukti peninggalan dari Candi Singosari itu sendiri. Namun masih minim nama-nama dari peninggalan arca arca dari situs peninggalan Candi Singosari. Pemerintah sangat mendukung penuh dalam pemeliharaan dan pelestarian situs Candi Singosari ini. Dan pemerintah memberi juru pemelihara dengan 4 orang penjaga. Taman selalu dibersihkan setiap hari, namun candinya hanya dibersihkan ketika ada penyakit pada batu seperti lumut atau jamur yang dilakukan oleh tim pemeliharaan khusus. Karena situs ini sangat penting dalam konteks peninggalan sejarah agama di Indonesia. Dan Situs Candi Singosari adalah contoh arsitektur Hindu-Buddha yang mencerminkan agama-agama tersebut di Indonesia pada masa lalu. Kerajaan Singosari, yang membangun candi ini, adalah salah satu kerajaan yang menganut agama Hindu-Budha sebelum Kerajaan Majapahit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun