Mohon tunggu...
Alvin Kurniawan Hanafie
Alvin Kurniawan Hanafie Mohon Tunggu... Insinyur - Sic parvis magna, greatness from small beginnings

An open minded person and avid gamer, interested to explore data science, psychology, film, new knowledge. Please kindly visit my new blog for more: https://medium.com/@alvinhanafie

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Presidensi G20, Pemanfaatan Sumber Energi Biomassa sebagai Investasi Hijau Indonesia

28 Juli 2022   09:31 Diperbarui: 28 Juli 2022   09:41 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena proses pemanfaatan energi biomassa yang berupa siklus, maka pada dasarnya emisi karbon dioksida dari proses pembakaran biomassa adalah nihil. Lain halnya dengan pembakaran bahan bakar fosil besar-besaran yang tidak diimbangi dengan laju pembentukan fosil, yang meningkatkan akumulasi karbon dioksida pada atmosfer bumi.  

Siklus energi Biomassa (dreamstime.com)
Siklus energi Biomassa (dreamstime.com)

Untuk menggunakan energi, kita perlu mengolahnya terlebih dahulu dengan melakukan pembakaran pada sumber energi. Anda tentunya tidak ingin memakan batu bara dan meminum minyak bumi secara langsung untuk mendapatkan energi bukan? 

Energi yang dibangkitkan dari biomassa dikenal dengan istilah bioenergi. Bioenergi dapat berupa bahan kimia komoditas, energi panas dan listrik, serta bahan bakar kendaraan atau biofuels seperti biodiesel, bioenergi, biogas.

Tidak dapat dipungkiri, untuk saat ini kita belum bisa lepas dari bahan bakar fosil. Biomassa memiliki beberapa karakteristik yang membuat pengolahannya lebih sulit dibandingkan dengan bahan bakar fosil, yaitu memiliki kepadatan rendah, nilai energi rendah, serta kandungan airnya yang tinggi. 

Kadar air yang tinggi, serta kepadatan yang rendah membuat biaya transportasi dan pengolahan energi akan meningkat. Dari segi energi, nilai energi yang dimiliki dari batu bara sebesar 23-28 MJ/kg, sedangkan biomassa memiliki nilai energi sebesar 16-20 MJ/kg, yang membuat bahan bakar fosil lebih padat energi. Karakteristik inilah yang perlu kita siasati dengan peningkatan dan pemutakhiran teknologi, sehingga penggunaan sumber energi biomassa semakin dilirik karena posisinya sebagai sumber energi terbarukan. 

Pemanfaatan sumber energi biomassa sangatlah potensial untuk diterapkan di Indonesia. Setiap hari tentunya kita memerlukan pangan sebagai kebutuhan dasar. Sangatlah menguntungkan bagi Indonesia apabila limbah pangan dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi biomassa. Sinergi antara teknologi pangan dan teknologi energi terbarukan biomassa akan meningkatkan resiliensi Indonesia pada persaingan global. 

Penggalakan investasi hijau di Indonesia memberikan berbagai manfaat bagi Indonesia. Sekuritas energi merupakan hal yang penting bagi sebuah negara. Apabila kita masih mengimpor sumber energi, kita akan rentan terkena dampak dari ketidakstabilan harga energi yang sangat sensitif terhadap kondisi dan politik dunia. Keadaan ini tentunya akan mengancam sekuritas energi negara, terutama pada negara berkembang. Pengadaan sumber energi berkelanjutan di Indonesia akan memperkuat perekonomian Indonesia dalam kancah internasional. 

Indonesia yang menjadi pusat perhatian dalam Presidensi G20, dapat menunjukkan taringnya dalam kekayaan sumber energi serta kapabilitasnya dalam penyediaan energi terbarukan. Momentum ini haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang siap untuk bertransformasi dalam penggunaan energi berkelanjutan. Citra yang baik akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, yang tentunya berdampak positif pada penyehatan neraca pembayaran negara Indonesia. 

Recover Together, Recover Stronger. Marilah kita bersama meningkatkan pengetahuan dan ikut berkontribusi dalam Indonesia Maju melalui Investasi Hijau!

Sumber: bbc.com, cangkangsawit.id, esdm.go.id, unfccc.int, liputan6.com, books.google.co.id, bi.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun