Mohon tunggu...
Alvin Kurniawan Hanafie
Alvin Kurniawan Hanafie Mohon Tunggu... Insinyur - Sic parvis magna, greatness from small beginnings

An open minded person and avid gamer, interested to explore data science, psychology, film, new knowledge. Please kindly visit my new blog for more: https://medium.com/@alvinhanafie

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Resident Evil" Netflix: Perusahaan Umbrella Belum Tobat!

20 Juli 2022   16:16 Diperbarui: 20 Juli 2022   16:21 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa dibayangkan bila plot diceritakan dengan alur maju, mungkin cerita akan berjalan membosankan, karena tidak adanya elemen misteri dan efek "cliffhanger" sepanjang cerita. 

Misteri yang dibangun dari awal hingga akhir pun tidak banyak terjawab sampai akhir dari serial ini. Misalnya, mengapa Jade terpisah dengan Billie di tahun 2036? Mengapa Jade diburu oleh Umbrella di masa depan?

Adult Jade (telegraph.co.uk)
Adult Jade (telegraph.co.uk)

Meski awalnya serial ini jelas tidak sinkron dengan cerita Resident Evil dalam game, serial ini mencoba menyambungkan ceritanya dengan plot dalam game utama melalui beberapa dialog yang tersemat di penghujung episode-episode akhir. Secara tidak langsung, pemaparan dialog-dialog kecil ini menjadi "petunjuk" bahwa serial ini berada pada timeline yang sama dengan game utama Resident Evil. 

Sampai artikel ini diturunkan, serial Resident Evil hanya berhasil mengumpulkan rating Audience Score pada situs rottentomatoes.com sebesar 26%. Keputusan-keputusan konyol yang diambil para karakter utama, plot cerita yang lama-kelamaan semakin mudah ditebak, serta ekspektasi fans yang tidak terpenuhi membuat serial ini mendapat audience score yang cukup rendah. 

Kontras dengan review negatif dari penonton, mari kita lihat serial ini dari sudut pandang yang berbeda. Hadir dengan plot yang fresh, memberikan kesempatan bagi serial Resident Evil dapat kembali bereksperimen untuk konflik-konflik baru tanpa keterikatan kuat dengan plot yang sudah dibangun. 

Kehadiran tokoh-tokoh baru dalam Resident Evil pun memang sangat diperlukan, karena tidak mungkin franchise ini selamanya akan dibintangi oleh tokoh-tokoh veteran seperti Chris Redfield dan Jill Valentine, yang sudah menjadi kakek-nenek pada timeline Resident Evil ini. It’s time to pass the baton to the new characters

Pada serial ini, penggemar Resident Evil juga akan dimanjakan dengan banyak easter egg bertebaran sepanjang episode. Sebut saja penggunaan lagu Moonlight Sonata yang legendaris yang diadopsi dari salah satu elemen puzzle dalam Resident Evil original, atau senjata biologis langganan Resident Evil seperti Licker dan Cerberus. 

Cerberus (bloody-disgusting.com)
Cerberus (bloody-disgusting.com)

Cliffhanger alias cerita menggantung, sudah menjadi kebiasaan Netflix dalam original series nya. Begitu pun yang terjadi pada serial Resident Evil. Pada menit-menit terakhir, penonton akan dikejutkan dengan “tulisan” dari Albert Wesker. Tulisan ini akan menjadi benang penyambung apabila serial ini dilanjutkan ke season 2. 

Untuk Anda yang mengharapkan kembalinya tokoh-tokoh legendaris seperti Chris Redfield, Leon Kennedy, Jill Valentine, bersiaplah untuk kecewa. Meskipun begitu, usaha Resident Evil untuk menciptakan sebuah plot cerita yang fresh, dipadukan dengan penggunaan alur cerita maju mundur yang berhasil membangun rasa penasaran melalui tiap cliffhanger di sepanjang cerita, sangatlah patut untuk diapresiasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun