Resident Evil, franchise yang tidak pernah ada matinya. Resident Evil sudah banyak dinarasikan dalam berbagai media, sebut saja media game yang sangat legendaris sebagai debut franchise ini, yang kemudian mulai merambah ke action thriller live action film, CGI animation, komik, dan salah satunya yaitu series terbaru Resident Evil di Netflix yang mulai tayang pada 14 Juli 2022.
Serial berdurasi 8 episode ini mengambil setting waktu pada masa kini dan masa depan, yaitu pada tahun 2022 dan 2036, kurang lebih sekitar 24 sampai 38 tahun setelah outbreak awal tragedi Raccoon City tahun 1998 dalam versi game.
Pada setting tahun 2022, perusahaan farmasi Umbrella Corporation kembali bangkit dan melakukan inovasi untuk produksi obat "Joy", yang memiliki khasiat untuk mengobati depresi. Albert Wesker (Lance Reddick), sosok antagonis utama dari Resident Evil franchise, bersama dua putri kembarnya yang bernama Jade Wesker (Ella Balinska/ Tamara Smart) dan Billie Wesker (Adeline Rudolph/ Siena Agudong), pindah ke kota New Raccoon City karena tuntutan perusahaan yang memindahkan jalur produksi "Joy" ke kota ini.
Alih-alih perusahaan Umbrella menggalakkan kampanye anti-animal testing, Billie menemukan kelinci percobaan di dalam perusahaan tersebut. Terpicu oleh rasa curiga akan kejanggalan dari perusahaan Umbrella, Jade dan Billie akhirnya memutuskan untuk menyelidiki perusahaan Umbrella.
Beralih ke tahun 2036 dimana dunia telah memasuki masa post-apocalyptic, Jade berkelana sebatang kara di tengah kota yang dipenuhi oleh zombie, yang pada seri ini dikenal dengan sebutan “zeroes”. Jade yang tertarik untuk meneliti perilaku para zeroes, melakukan “pengamatan” untuk melihat kemampuan mereka dalam berpikir dan berorganisasi. Sialnya, para zeroes berhasil mendeteksi keberadaan Jade dan mengejarnya layaknya oasis di padang pasir.
Rahasia apakah yang disembunyikan oleh perusahaan Umbrella kali ini? Bagaimana petualangan Jade untuk bertahan hidup di dunia yang dipenuhi oleh para zeroes? Temukan jawabannya dalam serial Resident Evil ini!
Pengambilan gaya penceritaan maju mundur yang unik antara timeline kejadian 2022 dan 2036 cukup efektif dalam membangun intensitas ketegangan dan memicu rasa penasaran penonton. Metode penceritaan ini berhasil membuat saya mencoba menerka-nerka impact seperti apa yang diberikan ke masa depan sebagai konsekuensi dari kejadian masa kini.
Sayangnya, episode demi episode berlalu, hampir tidak ada impact signifikan yang diberikan antara aksi masa kini dan konsekuensinya untuk masa depan. Dapat dibilang, masa kini dan masa depan merupakan dua cerita yang berbeda yang dapat berdiri sendiri, namun dengan cerdas disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan cerita yang dinamis.