"Kalian semua akan berpartisipasi dalam enam permainan selama enam hari. Mereka yang memenangkan semua permainan mendapat hadiah uang tunai jumlah besar."
Terdengar simpel bukan?Â
Mengingat masa kecil, kita memiliki banyak sekali bermain permainan-permainan simpel yang seru, sebut saja kelereng, tarik tambang, petak umpet, dan lainnya. Di Korea, Squid Game merupakan permainan anak-anak yang terkenal, dinamakan begitu karena bentuk arenanya yang mirip cumi-cumi.Â
Serial Squid Game menceritakan seorang duda satu anak bernama Seong Gi-hun, yang sedang dilanda krisis finansial. Gi-hun pun terpaksa memutar otak demi membayar hutang, biaya operasi ibunya yang sedang sekarat, serta menyenangkan anak perempuannya yang sudah diambil hak asuhnya oleh mantan istrinya, dimulai dari bekerja hingga terjebak dalam lingkaran setan perjudian pacuan kuda.
Bagaikan oasis di padang pasir, suatu ketika datanglah seorang pria tidak dikenal menawarkan kartu nama yang berisi nomor telepon untuk mengikuti sebuah permainan, dimana hadiah tersebut dapat digunakan untuk membayar semua hutang-hutangnya.Â
Peraturannya permainan pun terbilang cukup sederhana, menangkan keenam permainan yang ditawarkan, sementara peserta yang gagal dalam permainan akan dieliminasi.
Peserta yang gagal dalam permainan benar-benar "dieliminasi" dengan sebuah peluru yang bersarang di tubuhnya. Permainan apa sajakah yang harus mereka taklukkan? Dapatkah Gi-hun lolos dari permainan berbahaya ini?
Squid Game memiliki jalan cerita yang cukup dark, dimana penonton akan disuguhkan berbagai motif peserta permainan yang mengalami masalah keuangan rela bertaruh nyawa dalam Squid Game untuk melunasi hutang-hutangnya, begitu juga dengan pahitnya penghianatan dan pengorbanan yang terjadi selama permainan. Â
Meskipun begitu, tone warna dan musik yang digunakan dalam Squid Game sangatlah kontras dengan jalan ceritanya yang begitu kelam. Warna-warna yang sangat colourful diiringi musik dengan vibe ceria/calming digunakan dalam setting permainan dalam Squid Game. Sebagai contoh, musik dengan irama tenang diputar saat adegan pembantaian para peserta Squid Game. Bahkan para staff Squid Game pun mengenakan seragam berwarna pink yang imut.Â
Permainan-permainan yang ditawarkan pun menarik dan beragam. Salah satu permainan yang cukup keren dan menegangkan yaitu Tug of War atau yang dikenal sebagai tarik tambang di Indonesia. Sempat gentar dengan tim lawan yang lebih kuat, tim Gi-hun merancang strategi yaitu dengan memanfaatkan kekuatan dan kondisi psikologis lawan.Â
Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari permainan ini, salah satunya yaitu jangan terintimidasi dengan penampilan lawan. Kita harus percaya bahwa kita pun memiliki kelebihan dimana kalau kita pandai dalam memanfaatkannya, we can make the impossible possible.Â
Karakter-karakter tiap orang di Squid Game sangatlah beragam, seperti sifat tipikal karakter utama yang terkesan "baik", karakter yang sangat waspada dan tidak percaya dengan siapapun, hingga karakter yang sangat polos yang tidak menyadari kejamnya dunia. Setiap dari karakter yang dibawakan berhasil dibawakan dengan baik, sehingga film ini sama sekali tidak membosankan untuk ditonton.Â
Ada 2 karakter yang cukup menarik perhatian dalam serial ini.
Han Mi-Nyeo
Wanita berkarakter oportunis ini bermuka tembok dalam memanfaatkan berbagai kesempatan, tidak peduli kawan maupun lawan untuk selamat dari permainan mematikan ini.Â
Hal positif yang dapat diambil yaitu kemampuan adaptasi yang tinggi dari Han Mi-Nyeo yang dapat kita tiru agar dapat membawa diri lebih mudah di lingkungan baru. Tanpa kegilaan yang dibawakan karakter ini, mungkin Squid Game akan sepi dari konflik.Â
Cho Sang-woo
Cerdas, berwawasan luas, serta memiliki skill observasi yang sangat baik, tidak heran pria ini menjadi lulusan Seoul University. Siapa sangka pria sukses ini juga berakhir menjadi buronan polisi karena masalah uang?Â
Sahabat Gi-hun sejak kecil ini memiliki watak yang dingin dan sangat ambisius dalam mencapai tujuannya. Banyak sekali taktik dalam arsenalnya yang digunakan untuk selamat dalam permainan mematikan ini.Â
Serial ini pun tidak terlepas dari beberapa kekurangan. Salah satu yang paling kentara yaitu terdapat beberapa plot hole, seperti siapakah staff yang bekerja dalam Squid Game? Bagaimana bisa mereka bergabung sebagai panitia Squid Game? Tetapi isu ini mungkin akan terjawab pada season 2 yang rumornya akan dibuat.Â
Ada juga beberapa keanehan dalam film ini, seperti misalnya jumlah orang yang "tereliminasi" dalam satu adegan terlihat banyak sekali, namun pada saat pengumuman jumlah peserta yang tereliminasi, jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari yang dibayangkan.Â
Bagi penggemar thriller, kalian akan sangat menikmati serial ini. Beberapa permainan sangatlah memacu adrenalin. Selain thriller sebagai genre utama yang ditawarkan, Squid Game juga menawarkan beberapa adegan yang cukup berhasil menguras emosi.
Jadi, bagaimana dengan kalian jika berada dalam posisi peserta permainan? Apakah kalian lebih memilih untuk hidup di "neraka" menjadi bulan-bulanan rentenir seumur hidup, atau mengambil kesempatan untuk bergabung dalam permainan mematikan demi sejumlah uang yang dapat menyelamatkan hidup kalian?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H