Mohon tunggu...
Alvin
Alvin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Hobi menggambar dan seorang pelajar SMP Strada Santa Maria 1 Tanggerang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batik Tanggerang

12 November 2024   21:35 Diperbarui: 12 November 2024   21:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Batik Tangerang merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya Indonesia yang berkembang di wilayah Tangerang, yang terkenal sebagai daerah dengan kekayaan budaya yang beragam. Meskipun daerah ini mungkin lebih dikenal sebagai kota industri dan urban, perkembangan batik di Tangerang membuktikan bahwa kota ini memiliki warisan seni tradisional yang patut diapresiasi.

Sejarah dan Perkembangan

Batik Tangerang tidak memiliki sejarah yang sekompleks batik dari Jawa Tengah atau Yogyakarta, namun mulai berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal. Awalnya, batik di Tangerang terinspirasi oleh motif-motif tradisional Jawa, namun seiring berjalannya waktu, pengrajin setempat mulai mengembangkan desain khas yang mencerminkan keunikan daerah tersebut, seperti motif yang terinspirasi oleh flora dan fauna lokal serta ikon-ikon khas Tangerang.

Ciri Khas Batik Tangerang

Batik Tangerang memiliki karakteristik yang membedakannya dari batik daerah lain, antara lain:

Motif Modern dan Kontemporer: Batik dari Tangerang sering menggabungkan unsur-unsur modern dengan motif tradisional, menciptakan tampilan yang lebih segar dan relevan bagi generasi muda.

Warna Cerah dan Berani: Palet warna pada batik Tangerang cenderung menggunakan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan biru, yang mencerminkan semangat kota yang dinamis.

Ikon Lokal: Beberapa motif menggambarkan ikon lokal seperti burung-burung khas pesisir atau pemandangan alam sekitar Tangerang.

Proses Pembuatan

Proses pembuatan batik Tangerang serupa dengan pembuatan batik di daerah lain, yakni menggunakan teknik tulis atau cap. Pengrajin mulai dengan menggambar motif di atas kain, kemudian mengaplikasikan lilin panas sebagai perintang warna. Setelah motif selesai, kain dicelupkan ke dalam pewarna, lalu lilin dihilangkan untuk menampilkan motif akhir.

Pengaruh Ekonomi dan Pariwisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun