Mohon tunggu...
Alvin Hikmah
Alvin Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang penuh semangat dan memiliki ketertarikan pada proyek-proyek sosial dan humaniora. Dengan komitmen yang kuat untuk memberikan dampak positif dengan mengambil peran dalam berbagai inisiatif untuk menunjukkan dedikasinya terhadap tujuan sosial. Dengan semangat untuk terus membuat perbedaan, ia menggabungkan pengetahuan akademisnya dengan pengalaman praktis untuk memberikan kontribusi yang nyata berarti bagi lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyingkap Potensi Desa Wisata Tunggulrejo: Agrowisata Telaga Kusuma, Industri Kerupuk Kulit, dan Karawitan yang Masih Dilestarikan

21 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 21 Juli 2024   12:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta kelompok 146 mengembangkan potensi yang ada di Desa Tunggulrejo diantaranya Pariwisata, UMKM, dan kearifan lokal. Untuk saat ini pariwisata yang menonjol di Desa Tunggulrejo adalah Telaga Kusuma yang mulai dibuka pada tahun 2021. 

Yang bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Karanganyar ke 106. Arti kata Telaga merupakan Kolam (di pegunungan). Sedangkan kata kusuma mempunyai arti bunga. Kepala desa Tunggulrejo, Parno  menyampaikan bahwa, lokasi yang dimanfaatkan untuk mengembangkan wisata dulunya merupakan lahan seluas 3.600 meter persegi penuh dengan semak-semak. 

Di dalamnya ada pohon-pohon kuno yang jarang ada di tempat lain. Ada pohon preh, gayam, pakel dan lainnya.  Wisata Telaga kusuma bukan hanya waterpark melainkan, konsep wisata selfie spot, taman, museum wayang dan ada beberapa tempat santai keluarga dengan bonus Waterpark yang menarik dikunjungi.

Bapak Parno Karyo Sumarto, S. Pd selaku Kepala Desa Tunggulrejo mengemukakan bahwa ada beberapa hal terkait dengan Wisata Telaga Kusuma yakni:

Yang utama adalah produknya yaitu Telaga Kusuma, tapi seberapa bagus produk itu tanpa pemasaran yang baik maka tidak akan laku. Jadi harus ada dua basis, basis produk kualitas yang dijual dan pemasarannya. Produk bukan hanya secara fisiknya tapi juga pelayanannya, fasilitas yang ada didalamnya, kebersihannya, keindahannya, dan banyak faktor yang lain. 

  1. Ada beberapa kendala dalam mengembangkan wisata Telaga Kusuma diantaranya :

  • Jalur wisata Tunggulrejo itu belum terbentuk, beda dengan daerah-daerah kawasan wisata. Jadi benar-benar create dari awal membangun ekosistemnya, proses pemasarannya pun tidak semudah seperti yang ada di daerah-daerah di kawasan wisata.
  • Sumber daya manusia, karena pemain baru jadi harus mengajari tentang pelayanan, manajemen, dan hal-hal yang lain. Intinya kita terus belajar, berkreasi, dan berinovasi.

Wisata yang bagus itu nomor dua, nomor satunya itu adalah beda. Karena kalau bagus itu banyak temannya, kalau beda ya beda hanya satu saja. Terus berkreasi dan berinovasi untuk menambah wahana-wahana yang berbeda dan berusaha untuk mencari ide-ide yang kreatif dan menambah wahana-wahana yang berdaya tarik agar tidak membuat cost yang terlalu besar tapi menambah daya tarik. Tapi kalau kita berhenti, kita akan stuck dan kita akan ditinggal oleh pelanggan.

Menurut beliau yang membedakan wisata telaga kusuma dengan berbagai wisata di daerah lain yaitu untuk saat ini Telaga Kusuma adalah gabungan antara waterpark, agro  dan resto. Karena pada wisata daerah lain biasanya hanya fokus pada salah satu objek, sehingga bedanya adalah pada fasilitas yang disediakan. Wisata Telaga Kusuma tidak segmented dalam marketnya, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kelebihan lainnya  harga tiket masuk relatif terjangkau. Telaga Kusuma menjadi wisata beauty for all dengan keindahan untuk semua, wisata murah tapi mewah. 

Keupuk Kulit Kingcow
Keupuk Kulit Kingcow

Di sisi lain, terdapat kerupuk kulit yang juga sedang berkembang pesat di Dusun Tulakan Kulon, di mana produk ini telah menjadi pusat oleh-oleh desa yang diminati oleh pengunjung. Kerupuk kulit tersebut terbuat dari kulit sapi yang diolah dengan proses yang panjang dan bersih. UMKM kerupuk kulit sapi ini tidak hanya menjaga warisan kuliner lokal, tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi penduduk setempat, meningkatkan perekonomian desa, dan menarik wisatawan dengan cita rasa otentik yang sulit ditemukan di tempat lain. Proses pembuatan kerupuk ini melibatkan berbagai tahapan mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, perendaman, penggorengan, hingga pengemasan yang higienis. Setiap langkah dilakukan dengan cermat untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki tekstur renyah dan rasa gurih yang sempurna. Tidak heran jika kerupuk kulit sapi dari Tulakan Kulon menjadi oleh-oleh favorit yang selalu dicari oleh para wisatawan. 

Karawitan Desa Tunggulrejo
Karawitan Desa Tunggulrejo

Dan kearifan lokal yang masih dilestarikan serta di jaga di tengah-tengah masyarakat Desa Tunggulrejo yaitu seni karawitan untuk menguri-uri budaya Jawa. Sebagai pemerintah desa, kasi pelayanan memiliki tugas utama dalam bidang pelayanan umum kepada masyarakat, seperti mengurus urusan kematian, pernikahan, dan kesejahteraan sosial, termasuk warga miskin. Namun, peran yang lebih menonjol adalah dalam bidang budaya. 

Salah satu inisiatif budaya yang dikembangkan adalah perintisan Waterpark Telaga Kusuma yang juga mencakup Museum Telaga Kusuma. Museum ini didirikan untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya karawitan. Sebagai kasi pelayanan, penting untuk merintis dan membimbing anak-anak serta orang tua dalam melestarikan seni karawitan. 

Kesiapan infrastruktur dan fasilitas di Desa Tunggulrejo untuk mendukung kegiatan karawitan cukup memadai. Desa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, sementara infrastruktur lainnya berjalan dengan baik. Dukungan dari masyarakat sangat penting karena pemerintah desa tidak dapat bergerak sendiri tanpa sinergi dari warga. Pemerintah desa juga merangkul berbagai elemen masyarakat, termasuk keagamaan dan kesenian, untuk pembangunan fisik di Desa Tunggulrejo.

Hal menarik dalam melestarikan seni karawitan ini adalah minat ibu-ibu yang tergabung dengan penuh semangat dan kemauan yang tinggi tanpa ada rasa keraguan dalam diri mereka untuk belajar menabuh gamelan sembari mengikuti instruksi dari dalang. Latihan seni karawitan ini biasanya dilakukan di museum wayang yang berada di dalam wisata Telaga Kusuma. Desa Tunggulrejo menjadi contoh sempurna tentang bagaimana modernitas dan tradisi dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni yang unik dan menawan bagi setiap pengunjung. Salah satu penggerak karawitan ini  adalah Pak Hardiyono sebagai pelopor karawitan di Desa Tunggulrejo, bukan hanya menjadi penggerak karawitan di Desa Tunggulrejo, beliau juga merupakan kasi pelayanan di pemerintahan Desa Tunggulrejo. 

“Sejarah pengembangan karawitan di Desa Tunggulrejo dimulai sebelum berdirinya wahana di Telaga Kusuma. Desa ini telah mendirikan beberapa paguyuban karawitan yang berjalan lebih dari 15 tahun. Meskipun terkendala dengan mahalnya alat musik gamelan, desa menggunakan alat yang terbuat dari besi sebagai alternatif. 

Pengembangan karawitan melibatkan banyak pihak, termasuk Pak Parno dari pemerintah desa, ibu-ibu PKK, dan anak-anak SD yang berlatih karawitan untuk berlomba di tingkat Kabupaten. Harapan kedepannya adalah agar karawitan tidak punah dan terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Tunggulrejo, sehingga desa ini bisa membawa nama baik dalam bidang seni dan budaya.” tutur Pak Hardiyono.  Dengan potensi wisata yang menarik, industri yang berkembang, dan budaya yang dilestarikan, Desa Tunggulrejo memiliki potensi yang bisa bertaraf nasional hingga internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun