Saya membuat Artikel ini berdasarkan opini pribadi tentang masalah yang lumayan sering terjadi , saya sebagai Mahasiswa Baru berusaha membagi pandangan saya.
       Agama selalu dianggap sebagai sumber motivasi dan pedoman hidup untuk semua orang. Namun, beberapa orang menggunakan agama sebagai alasan untuk hidup malas. Kejadian ini dapat di pahami di beberapa perspektif yang berkaitan dengan pemahaman, lingkungan, dan kondisi individu. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi.
Ketertarikan pada Dunia
       Alasan pertama adalah, ketertarikan yang berlebihan terhadap dunia. Banyak orang terjebak dalam godaan duniawi, seperti harta, dan hiburan, akhirnya mereka mengabaikan kewajiban ibadah. Dalam masalah ini, agama sering sekali dipahami secara dangkal, dimana seseorang hanya berdoa tanpa memahami maksud dan tujuan dari ibadah itu sendiri. Ketika niat utama adalah untuk mencari kesenangan duniawi yang sementara, semangat untuk beribadah menjadi berkurang, dan rasa malas menjadi akibat dari itu.
Kurangnya Pemahaman Agama
      Rendahnya Pemahaman tentang ajaran Agama sendiri juga dapat menjadi akibat munculnya rasa malas. Seseorang yang tidak memahami betapa pentingnya ibadah, dan manfaatnya bagi kehidupan spiritual cenderung tidak merasa terdorong untuk melaksanakannya. Misalnya, jika seseorang tidak menyadari bahwa ibadah memiliki dampak positif pada kehidupan sehari-hari dan fase setelah meninggal, mereka mungkin akan lebih memilih untuk menunda atau bahkan mengabaikannya. Dalam hal ini, pendidikan agama yang memadai sangat penting untuk membangun kesadaran akan tanggung jawab spiritual.
Lingkungan yang Tidak Mendukung
      Lingkungan sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk sikap seseorang terhadap ibadah. Lingkungan yang tidak mendukung, seperti teman-teman atau keluarga yang tidak peduli terhadap praktik keagamaan, dapat membuat individu merasa malas  dan kurang termotivasi untuk beribadah. Sebaliknya, berada dalam komunitas yang religius dan saling mendukung dapat meningkatkan semangat untuk menjalankan kewajiban agama. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memilih lingkungan sosial yang positif agar dapat terhindar dari rasa malas.
Kelelahan Fisik dan Mental
      Kelelahan fisik dan mental juga menjadi faktor penyebab rasa malas dalam beribadah. Kehidupan modern sering sekali membawa tekanan yang tinggi, baik dari pekerjaan maupun tanggung jawab sehari-hari. Ketika seseorang merasa lelah secara fisik atau mental, mereka mungkin merasa berat untuk melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik dan mental sangatlah penting agar tetap bugar dan mampu menjalankan ibadah dengan baik.
Penutup
    Kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah, agama memang dapat menjadi pedoman hidup. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti mengandalkan agama, bisa menjadi alasan untuk hidup malas dengan pembelaan bahwa rezeki sudah di atur, dan lain sebagainya. Saya I Putu Alvin Hadinatha sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga hanya mengungkapkan opini, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak agama manapun. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H