Kembali  datang, di kala kita berkendara
sahabat lama kawan terdamba
 pelipur lara penghancur nestapa
sang hujan pembawa berbagai asa
semua menghindar namun kita tetap menerjang
Berkendara dibawahnya mendengar melodi rintikan hujan
hembusan angin dan aroma petrikor menjadi senandung lagu nan indah
tawa dan suka bergelimang dalam hati
tanpa sendu semua kenangan itu menjadi berarti
tanpa tau bahwa pertemuan pun bisa berakhir
sang kawan berpamitan dengan mendungnya yang berakhir
sedihnya, begitupun juga kita
Berpamitan dengan waktu bersama
lalu menapaki jalan kehidupan dengan tidak seksama
 namun jangan pernah lupakan kenangan sang hujan
kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggilmu
meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu
Bulan di sana masih merindukanmu
Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI