Kembali  datang, di kala kita berkendara
sahabat lama kawan terdamba
 pelipur lara penghancur nestapa
sang hujan pembawa berbagai asa
semua menghindar namun kita tetap menerjang
Berkendara dibawahnya mendengar melodi rintikan hujan
hembusan angin dan aroma petrikor menjadi senandung lagu nan indah
tawa dan suka bergelimang dalam hati
tanpa sendu semua kenangan itu menjadi berarti
tanpa tau bahwa pertemuan pun bisa berakhir
sang kawan berpamitan dengan mendungnya yang berakhir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!