Mohon tunggu...
alvin andriyan
alvin andriyan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Kesehatan Global: Penyakit Menular HIV/AIDS

20 Desember 2024   21:39 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus HIV dapat menular secara langsung dan tidak langsung, penularan HIV secara langsung meliputi hubungan seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus HIV, transfusi darah, produk darah atautransplantasi organ tubuh yang terinfeksi HIV. Sedangkan penularan virus secara tidak langsung dapat melalui alat-alat seperti jarum suntik, jarum tatto, jarum tindik, peralatan bedah, penggunaan jarum suntik secara bergantiandi antara para pengguna napza suntik atau alat-alat lain yang kontak dengan cairan tubuh orang lain yang terinfeksi HIV dan tidak disterilkan terlebih dahulu. Selain itu virus HIV juga dapat menular melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya pada saat kehamilan, persalinan, dan menyusui. 

Gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksinya. Terdapat empat tahap infeksi HIV hingga teridentifikasi sebagai AIDS. Tahap pertama merupakan infeksi HIV yang biasanya tak bergejala dan belum dikategorikan sebagai AIDS. Oleh karena itu, pada tahap ini banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV. Namun, pada periode ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain (sangat infeksius). Fase ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal. Tahap kedua berupa infeksi saluran pernapasan atas yang berulang. Pada tahap ini virus HIV mulai semakin melemakhkan sistem kekebalan tubuh.  Masa dengan gejala ringan ini bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

Tahap ketiga, kekebalan tubuh telah menurun drastis, nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah. Sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi yang semakin serius. Gejala yang timbul, seperti diare kronis yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, serta tuberkulosis paru-paru. Pada tahap ini sudah dikategorikan sebagai AIDS. Tahap keempat, HIV menyebabkan infeksi yang lebih buruk dan beresiko menyebabkan kematian, meliputi infeksi parasit di otak, trakea, paru-paru, serta kanker tulang.

Siklus hidup dari virus HIV setelah virus masuk kedalam tubuh manusia virus akan menyerang sel darah putih yang menagkal infeksi (sel Limfosit T atau T-Helper) yang didalamnya terdapat CD-4 sehingga HIV akan memakan sel darah manusia untuk hidup. Infeksi HIV cenderung meningkat dan paling banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu kelompok umur 25-49 tahun dan kelompok umur 20-24 tahun. Usia remaja 15-19 tahun menduduki posisi keempat. Usia remaja merupakan usia yang sangat rentang untuk terinfeksi HIV. Ada lebih dari setengah infeksi baru HIV didunia ditemukan pada usia 15-19 tahun, dan mayoritas remaja terinfeksi karena hubungan seksual.

Peningkatan kasus HIV didunia pada remaja usia 15-24 tahun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,  diantaranya adalah faktor ekonomi, tradisi, pendidikan, dan pengetahuan tentang HIV. Pengetahuan  adalah informasi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai pengalaman, dan menjadi aspek utama terbentuknya sikap dan perilaku (Nurwati dan Rusyidi, 2019). Data lain juga menunjukkan bahwa 16% remaja pada usia 12-16 tahun mendapat informasi tentang seks dari temannya, 35% dari video porno, dan hanya 5% remaja yang mendapatkan pengetahuan tau informasi tentang seks dari orang tuanya (Frisnoiry, dkk. 2024).

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang permasalahan kesehatan di dunia yang menyangkut penyakit menular HIV/AIDS serta penanggulangan peningkatan kasus terjangkitnya penyakit AIDS. Melalui literatur review penelitian ini dapat menjadi reverensi untuk menanggulang penularan virus HIV/AIDS. Jenis penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka untuk mengetahui permasalahan penyakit HIV di dunia dari berbagai sumber jurnal ilmiah yang valid dan akurat.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Literatur review atau tinjauan pustaka, penelitian ini menggunakan data sekunder atau data yang diperoleh secara tidak langsung, data pustaka digali melalui beragam informasi kepustakaan dari jurnal yang terdapat tubuh literatur yang berorientasi akademik. Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari isi literatur tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Sektor kesehatan global WHO tahun 2022--2030 mengenai HIV bertujuan untuk mengurangi infeksi HIV dari  1,5  juta  pada  tahun  2020  menjadi  335.000  pada  tahun2030,  dan  kematian  dari  680.000  pada  tahun  2020 menjadi di bawah 240.000 pada tahun 2030 (NACO, 2022).Sejak awal epidemi, 84,2 juta (64,0--113,0 juta) orang telah terinfeksi virus HIV dan sekitar 40,1 juta (33,6--48,6 juta) orang telah meninggal karena HIV. Secara global, 38,4  juta  (33,9--43,8  juta) orang  hidup  dengan  HIV  pada  akhir  tahun  2021.  Diperkirakan  0,7%  (0,6-0,8%)  orang dewasa berusia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV, meskipun ini merupakan beban dari epidemi terus sangat  bervariasi  antar  negara  dan  wilayah.  Wilayah  WHO  di  Afrika  masih  menjadi  wilayah  yang  paling  terkena dampaknya, dengan hampir 1 dari setiap 25 orang dewasa (3,4%) hidup dengan HIV dan merupakan lebih dari dua pertiga orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia (UNAIDS, 2020). Secara rinci kasus HIV di dunia dapat dilihat pada tabel berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun