Mohon tunggu...
Alvin Andrean
Alvin Andrean Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945

Memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Makanan Jepang dengan Cita Rasa Khas Lokal Guna Menambah Inovasi dan Ide Baru bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Wiyu

20 Januari 2024   19:48 Diperbarui: 20 Januari 2024   20:01 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari kamis, 18 Januari 2024, terdapat tiga mahasiswa dari kelompok Pengabdian masyarakat yang ditempatkan di Desa Wiyu Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang berasal dari universitas 17 Agustus Surabaya, yaitu Alvin Andrean, Venesia Thessalonika, dan Farrel Fernanda Sofyan, yang memberikan sosilaisasi sekaligus mendemostrasikan cara pembuatan makanan jepang dengan inovasi terbaru. Program ini dapat diberi nama dengan program inovasi baru yang memberikan keunikan tersendiri  dengan membuat makanan khas Jepang dengan citarasa lokal yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan inovasi baru di desa Wiyu ini dalam hal mengolah makanan. Program ini dapat diberi nama dengan  inovasi baru yang memberikan keunikan tersendiri  dengan membuat makanan khas Jepang dengan citarasa lokal yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan inovasi baru di desa Wiyu ini dalam hal mengolah makanan.

Program kolaborasi inovasi pengolahan makanan ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat desa Wiyu dan berjalan dengan lancar karena antusiasi dari Masyarakat desa Wiyu, khususnya Ibu-Ibu PKK yang menjadi mitra kami pada program ini. Kegiatan yang dilakukan bukan sekedar membagikan resep dan menjelaskan mengenai produk kpengolahan makanan ini, namun juga diadakan demo memasak cara pembuatan onigiri sesuai cita rasa orang Indonesia bersama dengan mitra kami yaitu Ibu-ibu PKK desa Wiyu. Hal ini diharapkan dapat menambah inspirasi dan gebrakan baru terhadap wisata kuliner di daerah desa Wiyu ini, khususnya untuk pengusaha kecil dibidang kuliner makanan yang mungkin nantinya akan dijalankan oleh salah satu Ibu-Ibu PKK yang menjadi mitra kami. Kami juga memberikan fasilitas dalam bentuk alat cetak onigiri untuk mitra kami, agar bisa mempratekkan langsung di rumah dan menjadi lebih mahir dalam pembuatan makanan olahan khas jepang ini, yang tentu saja dengan cita rasa yang pas di lidah masyarakat Indonesia.

 Foto bersama foto PKK Desa Wiyu/dok. pri
 Foto bersama foto PKK Desa Wiyu/dok. pri

Kami memberikan beberapa saran kepada mitra kami agar inovasi onigiri, sushi, dan mochi ini dibuat dengan ukuran kecil yang unik, dengan harga yang ekonomis supaya pembeli tertaik untuk membeli dengan tampilan yang pas dan harga ekonomis. Alasan kami memberikan program pelatian ini karena kami yakin bahwa peluang bisnis untuk olahan masakan Jepang dengan cita rasa lokal ini nantinya akan menjanjikan untuk usaha kuliner warga desa Wiyu, ditambah lagi disini jarang dijumpai makanan olahan khas jepang dengan cita rasa lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun