Mohon tunggu...
Alvina Khoiriyah
Alvina Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bermimpi menjadi penulis

life is not easy but it's a simple

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringatan Maulid Nabi di SPNF SKB Kota Malang

26 November 2022   06:47 Diperbarui: 26 November 2022   06:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SPNF SKB Kota  Malang seperti yang diketahui merupakan lembaga pendidikan non formal yang berdiri dibawah naungan dinas pendidikan Kota Malang. Pada Bulan Oktober tepatnya di tanggal 11 Oktober 2022 SPNF SKB Kota  Malang menyelenggarakan perayaan mauled nabi dengan segala persiapannya dibantu oleh mahasiswa PLP UNESA. Acaranya tidak dilangsungkan bertepatan dengan tanggal 12 rabiul awal, dikarenakan pihak guru pamong, tutor beserta staff SPNF SKB Kota  Malang masih harus menghadiri dan ikut acara perayaan di dinas pendidikan dan kebudayaan kota malang. Barulah tanggal 15 rabiul awal sesuai dengan kalender hijriyah pihak lembaga baru bisa menyelenggarakan bersama dnegan peserta didik.

Rangkaian acara saat mauled nabi ini diawali dengan khataman al-quran dari kepala lembaga dan mahasiswa plp unesa, kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan, tausiyah, serta mauled dibaiyah, dan penutup.

Saaat penyampaian tausiyah di acara mauled nabi kemarin ada kalimat yang menjadi nasihat untuk semua dan perlu diingat, yaitu berbunyi

" orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tidak akan diterima "

Acara mauled nabi ini harus terus dilestarikan dan dihidupkan untuk tradisi perayaan keislaman di Indonesia. "berangkat dari Indonesia untuk dunia".

Mengapa harus acara mauled, mengapa harus membaca sholawat nabi? 

Mungkin begitulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak setiap peserta didik di spnf skb kota malang, terutama bagi mereka yang beragama no islam dan masih ikut serta dalam acara mauled sebagai bentuk toleransi beragama.

Jawaban untuk pertanyaan diatas adalah, karena rasulullah pasti masuk surge, oleh karenanya sholawat ini sebagai bentuk untuk merayu rasulullah agar dapat diizinkan masuk ke surge bersama beliau.  Maka dari itu kita dianjurkan untuk membaca sholawat setiap saat, bukan diharuskan tetapi dianjurkan sebab kita hidup di zaman nabi, tetapi tidak semuanya dianggap sebagai umat nabi Muhammad. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun