Mohon tunggu...
Alvina Khaidar
Alvina Khaidar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa PMM UMM Membuat Pupuk Organik Cair Menggunakan Limbah sebagai Bentuk Upaya Pengurangan Limbah

7 Juli 2021   22:38 Diperbarui: 7 Juli 2021   22:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PMM kelompok 74 gelombang 9 membuat pupuk cair organik dari limbah (dokpri)

2. Setelah semua bahan sampah dapur kamu cacah sampai kecil, masukkan ke dalam wadah yang berisi air.

3. Selanjutnya kamu tambahkan Em 4 sebanyak 3 tutup botol ke dalam air yang tercampur limbah sayuran dan sampah dapur.

4. Masukkan juga gula, lalu di aduk-aduk agar gulanya mencair. Gula memiliki fungsi untuk makanan dari bakteri yang terkandung di dalam Em 4, sehingga akan mempercepat proses fermentasi.

5. Aduk terus menerus semua bahan agar semuanya tercampur. Setelah selesai, kamu tutup wadah air berisi sampah dapur, Em 4, dan gula pasir untuk proses fermentasi.
6. Proses fermentasi campuran air yang berisi cacahan sampah dapur, Em 4, dan gula pasir perlu dilakukan minimal tiga minggu, sampai aroma di dalam wadah seperti bau tape.

7. Aduk kembali wadah yang berisi air, sampah dapur, Em 4 dan gula pasir minimal 4 hari sekali agar semua bahan betul-betul teraduk dan tercampur merata.

8. Setelah tiga minggu atau lebih kamu wadah sudah bisa dibuka. Setelah baunya seperti bau tape, itu berarti air, sampah dapur, Em 4, dan gula pasir sudah menjadi pupuk cair. Dan sudah dapat digunakan untuk memupuk tanaman.
Pupuk organik cair dapat diaplikasikan ke tanaman, baik itu melalui pengocoran dimedia tanam ataupun dengan cara penyemprotan langsung ke tanamannya. Pupuk cair organik dari limbah sayuran dan limbah dapur ini manfaatnya sangat banyak, karena kandungannya hampir lengkap untuk kebutuhan tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun