Mohon tunggu...
Alvina Januarrahim
Alvina Januarrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Alvina, saya senang sekali menghabiskan waktu dengan membaca buku atau mendengarkan musik. Ilmu seputar Psikologi adalah salah satu topik yang saya minati.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ancaman Terorisme terhadap Intregrasi Nasional

19 Oktober 2022   09:24 Diperbarui: 19 Oktober 2022   09:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terorisme sendiri berasal dari Bahasa Latin terrere, yaitu "menggetarkan". Maka dari itu, terorisme sering digambarkan dengan sebuah serangan yang disengaja untuk mengganggu ketertiban dan keamanan umum negara yang melanggar hukum norma dan pidana, sedangkan teroris sendiri memiliki arti orang atau pihak yang mendatangkan atau menyebabkan ketakutan kepada pihak lain. Terorisme bisa berakibat cukup fatal jika tidak sesegera mungkin ditangani. Salah satu akibatnya ialah menimbulkan perpecahan yang bisa berakibat pada hilangnya rasa kepercayaan antara sesama masyarakat. Masyarakat menjadi merasa tidak lagi aman dan bisa menyalahkan pihak tertentu. Jika kemudian ini benar terjadi, maka tujuan dari tindakan terorisme sendiri sudah berhasil. Di Indonesia sendiri ada beberapa skenario dalam melakukan aksi terorisme, salah satu nya adalah serangan bom bunuh diri. Serangan terorisme ini salah satunya pernah terjadi di Surabaya pada tanggal 13 mei 2018. Kala itu, ada tiga gereja yang menjadi sasaran, diantaranya ada Gereja Pentakosa Pusat Surabaya, GKI Dipenogo, dan Gereja Santa Maria dengan meletakkan ketiga bom di pinggang masing masing terduga teroris. Akibatnya, empat orang tewas akibat ledakan bom di depan Gereja Santa maria, dua orang tewas di Gereja Pantekosta dan dua orang tewas di depan Gereja GKI. Aksi teror yang menyerang tempat tempat ibadah ini diduga kuat pelakunya adalah kelompok militin yang menamai dirinya ISIS. 

Menurut Eric J Hobsbawn (1917), seseoarang yang bisa membuat teror seperti itu adalah orang orang yang merasa dirinya tertindas secara ideologis dan melakukannya dengan perlawanan primitif dengan menggunakkan alat alat sederhana sebagai senjata yang mereka gunakan. Acapkali tindakan terorisme ini sering dihubungkan dengan unsur radikalisme dalam pemaknaannya terhadap ajaran agama. Kendaki demikian, menilik dari peristiwa peledakan bom di Surabaya faktor yang paling jelas terlihat yang menyebabkan terjadinya tindakan ini adalah radikalisme ekstrimisme agama, jenis radikalisme ini tidak bisa dilihat seperti kemiskinan atau diskriminatif namun hanya bisa dirasakan . 

Radikalisme agama Sebagian tumbuh karena cara pandang dunia para penganutnya. Hal ini berpaku dalam kesalahan untuk memahami jihad yang sesungguhnya karena sudah jelas pemahaman jihad mereka adalah menyebarkan teror dengan alibi karena agama, padahal jihad yang sesungguhnya adalah menjalankan amal kebaikan yang sudah disyariatkan dan menjadi sebab kokoh dan kemualian umat islam, bukan malah menebar ketakutan dan keresahan kepada orang orang. Pemahaman yang keliaru tentang ideologi pun tak jarang menjadi penyebab radikalisme menyebar di Indonesia, ideologi tidak hanya pemahaman tentang agama apa yang dianut tapi ideologi juga bisa berupa paham, misalnya komunisme, demokratis, dan liberalisme. 

Indonesia senantiasa telah berkomitmen dalam upaya penanggulanan terorisme. Indonesia juga berperan aktif mengambil andil bersama dengan United Nations Counter-Terrorism Implementation Task Force (CTITF), Terrorism Prevention Branch of the United Nations Office on Drugs and Crime (TPB-UNODC), United Nations Counter-Terrorism Executive Directorate (UNICTED). Indonesia menggarisbawahi pentingnya hukum internasional dalam penanggulanan terorisme internasional.

Dalam hal ini, bisa kita simpulkan, akan ada berbagai tantangan dalam proses mempertahankan intregrasi kesatuan dan persatuan bangsa. Beberapa upaya yang bisa membantu kita memerangi tindakan terorisme di Indonesia diantaranya adalah dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak membedakan satu sama lain, menjalin hubungan baik antar manusia, menumbuhkan rasa toleransi dengan sesama, berperan aktif dalam melaporkan tindakan terorisme sekecil apapun, menyaring informasi yang didapat dengan bijak dan tidak sembarangan. Adapun peran pemerintah untuk senantiasa merangkul pihak media sebagai perantaranya kepada masyarakat dan tidak membedakan masyarakat dari segi atau latar belakang manapun. Dengan melakukan upaya upaya tersebut, diharapkan kita menanggulangi ataupun mengurangi tindakan terorisme untuk masa depan yang lebih baik, terutama kepada generasi muda penerus bangsa ini di masa depan.

sumber :

https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/211901/terorisme-ancaman-nyata-yang-memengaruhi-keutuhan-bangsa

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44097913

https://kemlu.go.id/portal/id/read/95/halaman_list_lainnya/indonesia-dan-upaya-penanggulangan-terorisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun